MEN COBLONG tergagap-gagap menyaksikan pelantikan anggota DPR.
Sebanyak 575 orang anggota DPR, wakil rakyat, suara rakyat periode 2019-2024 itu dilantik pada Selasa (1/10/2019) lalu di Senayan. Bahkan yang didapuk jadi ketua DPR juga perempuan.
Sebagai rakyat biasa yang hanya diingat para penguasa menjelang pemilihan, Men Coblong hanya bisa bermimpi dan berharap. Sesekali bolehlah rakyat jemawa dan berharap menjadi pemenang karena suara rakyat untuk kali ini diharapkan Men Coblong didengar oleh para anggota DPR periode 2019-2024.
Di layar TV Men Coblong berkali-kali mengerutkan kening melihat eforia pelantikan itu. Begitu mewah, megah, bahkan ibarat catwalk. Semua anggota semringah. Semua anggota juga selalu mesem-mesem centil ke arah wartawan senyum mereka ibarat mau dipotret untuk cover majalah. Hawa baru, suasana baru, semoga mimpi-mimpi Men Coblong dan rakyat yang lain juga mau di dengar.
Men Coblong juga mencoba berpikiran positif, bahwa DPR baru ini mampu memperbaiki citra dan kepercayaan publik yang sangat rendah terhadap mereka. Komitemen kerja yang kurang pada masa lalu semoga tidak terjadi pada masa ini.
DPR terdahulu juga dinilai masyarakat minim produktivitas. Kali ini semoga produktifitas mereka sedikit menggelembung. Minimal ada hal-hal positif bisa dinikmati rakyat yang sudah bersusah payah memilih mereka.
Men Coblong juga berharap komunikasi para anggota DPR baru ini transparan. Terbuka selebar-lebarnya dan wajib diketahui publik. Karena seluruh anggota DPR ini adalah wakil rakyat. Jika jadi wakil rakyat, ya, minimal mereka juga wajib dan harus mematuhi suara-suara rakyat yang memilih mereka. Apalagi sudah terlacak para pimpinan DPR baru ini banyak memiliki pelbagai perusahaan, entah bergerak dibidang apa, Men Coblong hanya mendengar sama-samar.
Memang sih punya anggota DPR kaya tentu membuat rakyat nyaman, karena mereka duduk sebagai anggota DPR benar-benar mengabdi, itu idealnya. Karena mereka sudah bersumpah, pengambilan sumpah pada 575 Anggota DPR RI periode 2019-2024 telah dilakukan.
Salah satunya, mereka berjanji akan mengedepankan kepentingan bangsa di atas pribadinya. Pengambilan sumpah itu dipimpin Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Hatta Ali di Gedung DPR RI, Selasa (1/10/2019). Sebelum pengambilan sumpah, Hatta Ali mengingatkan kepada sumpah atau janji ini harus ditepati dengan segala keikhlasan dan kejujuran.
Mau tahu isi sumpahnya? Begini:
Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan.
Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Men Coblong manggut-manggut. Sebagai perempuan dia juga bangga yang terpilih jadi ketua DPR perempuan, minimal Men Coblong masih boleh bermimpi untuk nasib perempuan lebih baik lagi. Dengan kebaya merah yang diisi pernik-pernik keemasan menghias kebayanya, baru kali ini Men Coblong melihat Puan Maharani terlihat sedikit berwibawa.
Puan Maharani resmi menjabat sebagai Ketua DPR periode 2019-2024 bersama empat wakil ketua melalui rapat paripurna. Mereka resmi dilantik setelah diambil sumpah ooleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Dalam pidato perdananya, Puan mengatakan ingin menghadirkan kepemimpinan yang bersifat kolektif dengan semangat gotong royong dalam memimpin parlemen lima tahun ke depan.Puan menilai semangat itu dapat mengoptimalkan kinerja DPR, dengan menerima masukan hingga dukungan dari seluruh anggota yang telah dilantik.
“Hanya dengan semangat gotong royong dan niat pengabdian yang tulus dari semua anggota DPR, maka kita akan dapat menjalankan amanah sebagai wakil rakyat. Tugas ini merupakan sebuah amanah mulia yang menuntut tanggung jawab yang harus kita tunaikan bersama,” kata Puan di Gedung DPR.
Terlihat menyakinkan juga.
“Mau berharap apalagi?” tanya sahabat Men Coblong serius.
”Mimpi boleh tetapi jangan berlebihan. Lelaki dan perempuan itu tidak ada bedanya saat ini. Lihat saja koruptor juga banyak yang perempuan, padahal mereka menjabat sebagai Bupati. Jangan jemawa, nanti kau sendiri yang kecemplung got stres.”
Suara sahabat Men Coblong membuat Men Coblong beringsut dan menciut. Apalagi ada info banyak anggota DPR ternyata tidak datang pada sidang pertama. Bahkan ada anggota yang tertidur! Men Coblong menarik napas dalam-dalam. Sambil mengambil kipas tiba-tiba saja tubuhnya berkeringat sampai membuatnya harus ganti baju, padahal cuaca tidak terlalu panas.
Lalu sebagai rakyat Men Coblong harus bagaimana? Kalau berharap saja tidak memiliki tempat. [b]