Pada 2-3 November 2024, saya berkesempatan untuk menjadi relawan dalam kegiatan Kelas Jurnalisme Warga yang diselenggarakan oleh BaleBengong di Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih para pemuda dan pemudi setempat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mampu mengkomunikasikan potensi serta isu yang dihadapi oleh desa mereka melalui media. Sebagai relawan, saya tidak hanya terlibat dalam proses pelatihan, tetapi juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang budaya lokal, pertanian, serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tersebut.
Kegiatan ini diikuti oleh 11 pemuda dan pemudi dari Desa Sukadana yang dibagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok sangat antusias dan serius mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka tidak hanya hadir di setiap pertemuan, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi selama kegiatan berlangsung. Tugas-tugas yang diberikan juga diselesaikan dengan baik oleh mereka. Keinginan untuk belajar dan mengembangkan diri mereka sangat terlihat dalam setiap langkah kegiatan.
Hari pertama dimulai dengan pengenalan dasar-dasar jurnalisme. Para peserta diajarkan cara menulis yang efektif, pentingnya mencari narasumber yang tepat, dan bagaimana melakukan liputan yang objektif. Materi ini penting agar mereka bisa memahami konsep dasar jurnalisme, yang nantinya akan membantu mereka dalam membuat liputan yang informatif dan menarik. Selama kelas, para peserta tampak sangat fokus dan mempraktikkan langsung teknik-teknik menulis yang diajarkan.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan praktik lapangan. Peserta diajak untuk bertemu dengan narasumber yang relevan dengan topik yang mereka pilih, dan melakukan wawancara serta liputan langsung. Mereka berbicara dengan petani lokal, pengerajin, dan beberapa tokoh masyarakat untuk menggali potensi serta permasalahan yang ada di desa mereka. Proses wawancara ini memberikan mereka pengalaman langsung dalam menggali informasi yang akurat dan menyusun narasi yang menarik.
Setelah melakukan liputan dan wawancara, setiap kelompok diberikan tugas untuk membuat video dan tulisan yang menceritakan tentang potensi desa mereka, serta masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Topik-topik yang dipilih sangat beragam, mulai dari potensi pertanian, produksi arak dari air lontar, hingga peternakan. Mereka sangat kreatif dalam menyusun cerita dan mempresentasikannya dalam bentuk video dan tulisan yang menarik.
Pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil liputan mereka, baik dalam bentuk video maupun tulisan. Hasilnya sangat mengesankan, dengan cerita-cerita yang mengangkat potensi lokal serta isu-isu yang relevan dengan masyarakat desa. Dua kelompok terpilih sebagai pemenang berdasarkan kualitas liputan yang mereka buat. Namun, yang lebih penting adalah semangat dan keterlibatan seluruh peserta yang menunjukkan bahwa mereka sangat peduli terhadap perkembangan desa mereka.
Kegiatan ini ditutup dengan acara makan bersama yang sederhana, namun penuh kehangatan. Para peserta, panitia, dan relawan saling berbagi cerita tentang pengalaman mereka selama mengikuti kelas jurnalisme ini. Makan bersama ini menjadi momen yang menguatkan hubungan antara peserta dan juga antara masyarakat desa dengan para relawan.
Bagi saya pribadi, menjadi relawan dalam kegiatan ini memberikan banyak pengalaman berharga. Selain dapat membantu meningkatkan keterampilan jurnalistik para pemuda, saya juga berkesempatan untuk belajar lebih banyak tentang budaya lokal di Bali, khususnya di Desa Sukadana. Saya belajar tentang kehidupan pertanian mereka, bagaimana mereka mengolah arak dari air lontar, dan juga tentang peternakan yang menjadi salah satu mata pencaharian utama di sana.
Selain itu, saya juga menyadari tantangan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat, seperti kebakaran lahan yang sering terjadi, serta masalah kekurangan air yang harus mereka beli untuk kebutuhan sehari-hari. Isu-isu lingkungan ini sangat penting untuk dibahas dan diselesaikan, dan saya berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran serta tindakan nyata dari masyarakat setempat untuk menghadapinya.
Kelas Jurnalisme Warga di Desa Sukadana ini bukan hanya memberikan pelatihan tentang teknik jurnalisme, tetapi juga membuka mata saya tentang potensi besar yang dimiliki oleh desa-desa di Bali serta tantangan yang mereka hadapi. Lebih dari itu, kegiatan ini membentuk pemuda-pemuda desa untuk lebih peduli dan peka terhadap lingkungan mereka. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat desa di seluruh Bali, serta mendorong pemuda untuk lebih aktif dalam mengkomunikasikan isu-isu yang ada di sekitar mereka.