Teks dan Foto Anton Muhajir
Bagi I Wayan Bayu Wicaksana, peraturan adat Bali (awig-awig) bisa menjadi salah satu alat untuk melestarikan lingkungan. Menurut murid SMP Negeri 2 Amlapura itu, awig-awig juga bisa mendukung ketersediaan air bersih.
Bayu memberikan contoh pelaksanaan awig-awig di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Untuk melindungi alam dari kerusakan, warga desa membuat aturan larangan bagi warganya untuk menebang pohon di tempat kering, larangan menebang pohon tanpa rapat adat, serta keharusan membuat telabah (pekarangan) kalau warga membuat rumah.
Adanya awig-awig tersebut, menurut Bayu, membuat desa kuno yang juga dikunjungi banyak turis tersebut tetap asri. “Bercermin dari hal tersebut, saya mempunyai ide untuk menambah awig-awig agar sesuai keadaan zaman sekarang dengan konsep 5R,” tulis Bayu. Konsep 5R yang dimaksud Bayu adalah reduce, reuse, recycle, replant, dan rethink yang berarti mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, menanam kembali, serta memikirkan lagi.
Bayu menuliskan idenya tersebut dalam enam halaman bertuliskan tangan. Dia salah satu peserta dalam lomba menulis yang diadakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bali Minggu dua pekan lalu di Sanur, Denpasar. Lomba menulis merupakan rangkaian Jambore Sanitasi Nasional yang digelar tiap tahun. Selain lomba menulis, jambore selama satu hari itu juga diisi dengan lomba membuat poster dengan sama dengan lomba menulis yaitu membangun kepedulian pada lingkungan.
“Jambore Sanitasi Nasional merupakan kampanye kami pada pelajar, terutama SMP,” kata Sri M Madiarti, dari Satuan Pengembangan Prasarana Lingkungan Pemukiman (PLP) Dinas PU Bali. Lomba khusus untuk pelajar SMP ini, menurut Sri, karena pelajar bisa menjadi agen perubahan.
“Kalau dari kecil sudah punya pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan yang baik, maka dia akan bisa menerapkannya di masa mendatang. Kami juga berharap mereka menularkan ke teman-temannya,” tambah Sri.
Lomba menulis dan lomba poster diikuti siswa SMP dari sembilan kabupaten/kota di Bali yang diseleksi di tingkat kabupaten/kota masing-masing. Ada 35 peserta dari masing-masing kategori, yaitu poster dan menulis, dengan tema limbah air, sampah, dan 3R (reduce, reuse, dan recycle).
Di kategori lomba menulis, misalnya, peserta membuat tulisan tentang memasukkan konsep 5R dalam awig-awig seperti Bayu, ada yang menulis tentang pengelolaan sampah berbasis banjar, hingga konsep adat Bali dalam pengelolaan limbah air.
Jambore Sanitasi Nasional, kata Sri, merupakan upaya Dinas PU Bali membangun kepedulian lingkungan terutama sanitasi di kalangan pelajar. Pada tahun 2007 dan 2008, Dinas PU Bali juga mengadakan kegiatan sejenis yaitu bank sampah. Program ini dilaksanakan di beberapa kabupaten di Bali, seperti Tabanan, Klungkung, Karangasem, Buleleng, Bangli, dan Gianyar.
Bank sampah berupa program di mana tiap sekolah membuat bank untuk tempat sampah yang terbagi jadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Di bank ini siswa mengumpulkan sampah layaknya menabung. Sampah-sampah yang bisa ditabung ini berupa sampah-sampah yang bisa didaur ulang, seperti kardus, plastik, dan botol plastik. Adapun sampah organik didaur ulang untuk pupuk taman sekolah.
Salah satunya sekolah yang melaksanakan program ini adalah SD Celuk, Gianyar. Di sekolah ini siswa menyimpan sampah anorganik untuk dijual pada pemulung. Duit hasil penjualan lalu ditabung sebagai kas kelas atau kas sekolah.
“Jadinya ada efek domino. Taman sekolah lebih rindang dengan pupuk organik, kas sekolah jadi bertambah dari jualan sampah anorganik,” kata Sri. [b]
Most people want to be eco-friendly but for the most part at least currently sometimes going green technlogoy is not financially a good idea currently.I have looked at eco-friendly and green technology alternatives like igo green charger and have adapted where it makes financial sense. So far I have also installed solar panels on my home but while looking for a electric car I find the cost doesnt justify it for me. While I am passionate about making green choices and opting for green technology whenever possible it is up to people like you and I to spread awareness and let the companies know there is a demand. Your website looks popular and I think you can help influence society with your insight and green technology tips. By the way I found your site by searching ” Membangun Kepedulian Lingkungan pada Pelajar | Bale Bengong ” and you were the first result. So I think your website is a perfect platform to discuss ideas that are thought provoking to help influence your readers to go green. – Good luck with your site, you deserve all the success! Please continue to talk about more eco-tips/green tech, every idea helps us get closer day by day!