Minikino Film Week kembali datang.
Kegiatan ini merupakan festival film pendek tahunan yang diselenggarakan Minikino. Dengan tema “Dosis Film Pendek untuk Kesehatan Kita”, festival film pendek internasional ini ingin mengisi kekosongan film berkualitas di Bali.
Pekan film yang digelar untuk kedua kalinya ini akan menghadirkan film-film yang telah dikurasi dengan ketat oleh tim program Minikino. Hasil kurasi akan diputar pada 8-15 Oktober 2016 nanti.
Festival ini akan menampilkan kolaborasi dari pertukaran film pendek antarkota di Indonesia dengan tajuk “Indonesia Raja 2016”, pertukaran film pendek di Asia Tenggara “S-Express”, dan program film pendek internasional.
Dari 6.557 karya yang terdaftar, telah dipilih 158 film pendek. Film-film yang mewakili 68 negara itu akan diputarkan di 11 venue. Di antaranya, Flux (Flux Lifeground), Irama Indah, Cafe Sikuno, Bentara Budaya Bali, Wantilan Desa Sukawati, Apotek Viva Generik, Campuhan College, Omah Apik, Lapangan Parkir Desa Tulamben, Bale Banjar Desa Jemeluk, Rumah Film Sang Karsa, dan Mangsi Coffee sebagai festival lounge.
Lokasi-lokasi tersebut tersebar dari pantai utara hingga daerah selatan Pulau Bali. Mereka berada di Badung, Karangasem, Gianyar, Buleleng, dan Kota Denpasar. Semua penonton tidak dipungut biaya.
Film-film pilihan terdiri dari film anak-anak hingga dewasa. Bentuknya ada animasi, fiksi, eksperimental, dan dokumenter. Mereka akan dibagi lagi ke dalam beberapa golongan atau kategori seperti healthy dose for your taste, healthy dose for your nerves, healthy dose for your soul, dan healthy dose for your mind.
Dengan informasi dan panduan batasan usia menonton, Minikino mengharapkan akan terciptanya ruang nyaman bagi penonton, baik yang hanya sekadar mencari hiburan, maupun penonton yang memang menggemari film pendek.
Tak hanya menjadi jembatan bagi film maker yang “bingung” mencari penonton, 2nd Minikino Film Week hadir dengan misi untuk membangun kembali budaya menonton bersama di tengah-tengah masyarakat Bali.
Menurut Edo Wulia, Direktur Festival 2nd Minikino Film Week, menonton film secara bersama, akan lebih terasa sensasinya. “Kita tak hanya dapat menonton sebuah film, tetapi juga memiliki ruang untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran. Membicarakan kembali tentang film-film yang telah ditonton,” kata Edo.
Dia mengharapkan dengan demikian akan ada timbal balik juga kepada para pembuat film agar terus mengembangkan dirinya dan dapat membuat sebuah film yang lebih baik lagi.
Selain pemutaran film, festival ini juga didukung beberapa fringe events. Misalnya workshop jurnalistik oleh Sloka Institute, workshop fotografi oleh Bali Photo Forum, dan presentasi pembuatan video klip musik oleh grup musik Pygmy Marmoset dan DenFilms. Selain itu ada pula special screening and discussion with ReelOzInd, sebuah organisasi festival film pendek Australia-Indonesia. Akan ada pula program film pendek terbaik dari tim programmer Ombak Bali International Film Festival 2016.
Informasi jadwal 2nd Minikino Film Week bisa dibaca lebih lanjut di website even. [b]
Nobar dan diskusi, dua hal semacam mantan tercinta. bikin kangen tanpa alasan. Maju terus minikino dan team 🙂