Jarak terdekat Bali dan Jawa ini masih indah dan alami.
Jika berita sebelumnya membahas perjalanan di buntutnya Pulau Bali, maka sekarang mari menengok sejenak ke kepala Bali. Kepala Bali ini berada di ujung barat Pulau Bali. Mungkin pembaca sekilas berpikir tentang Gilimanuk.
Sedikit orang yang tau bahwa ujung barat Pulau Bali adalah Segara Rupek. Dinamakan demikian karena di sini terdapat Pura Segara Rupek. Di sinilah konon menurut lontar Babad Arya Bang Pinatih, Dang Hyang Sidhimantra melakukan yoga semadi ke hadapan Sang Hyang Siwa dan Sang Hyang Baruna Geni. Kemudian Dewata menitahkan untuk menggoreskan tongkat beliau tiga kali ke tanah. Tepat di daerah ceking geting.
Akibat goresan itu air laut pun terguncang, bergerak membelah daratan. Maka, daratan Bali dan tanah Jawa yang semula satu itu pun terpisah oleh lautan. Lautan itu dinamakan Selat Bali. Jika dilihat di peta, daerah ini merupakan tempat yang terdekat dengan Pulau Jawa. Tujuan pemisahan ini untuk melindungi kesucian pulau Bali.
Jarak pesisir Pantai Segara Rupek dengan Pulau Jawa hanya sekitar 2,5 km. Ini lebih sempit daripada dari Gilimanuk ke Pulau Jawa yang mencapai 4,5 km.
Segara Rupek terletak di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dan termasuk ke dalam kabupaten Buleleng. Jalan yang ditempuh untuk mencapai kawasan ini cukup sulit. Kita harus menepuh jarak sekitar 15 km dari jalan utama (Gilimanuk-Singaraja) dengan kondisi jalan sempit dan berbatu tanpa aspal.
Di perjalanan Anda akan mejumpai sekumpulan kera hingga mencapai ujung jalan di kawasan Pura. Jika beruntung Anda bisa melihat menjangan sejenis rusa yang dilindungi.
Jalan ini biasanya cukup ramai apabila pada saat rerainan apalagi bersamaan dengan hari libur nasional. Akan lebih ramai jika ada piodalan di Pura Segara Rupek yaitu pada Anggara Umanis, Wuku Uye.
Apabila perjalan ditemuh dengan mobil maka akan memakan waktu hingga 40 menit untuk mencapainya. Namun, dalam perjalanan Anda dapat menikmati udara segar dari hutan Bali Barat, binatang-binatang taman nasional, dan panorama pantai yang berbeda.
Tidak seperti pantai-pantai umumnya di Bali, pantai di wilayah ini masih belum terjamah hotel dan restoran. Pantainya bersih ombaknya sangat tenang dengan pasir putih yang indah. Sangat sedikit aktivitas manusia di pantai.
Dari sini Anda dapat melihat aktivitas lalu lalang kapal yang melintasi Selat Bali maupun nelayan yang mencari ikan. Tempat ini sengaja dibiarkan tidak terjamah oleh aktivitas bangunan. Bahkan pada beberapa tempat ada area yang tidak boleh dimasuki masyarakat umum karena merupakan wilayah taman nasional. [b]
Foto-foto Putu Dedy Pratama.
duluuuuuu banget pernah masuk sampai pedalaman TNBB dan tiba di pantai. lupa apa namanya. tapi, kalau lihat foto-foto ini sepertinya sih sama, segara rupek. asyik karena pasirnya putih dan masih sepi.
semoga kapan2 bisa ke sana lagi. itu bebas untuk umum kan ya? waktu itu sih ke sana bareng temen2 WWF dan orang TNBB. 🙂
Ada beberapa tempat yang tidak boleh dimasuki umum (nanti ada tandanya kok). Mungkin kalau bareng orang TNBB boleh ya?