Dengan Medi-Call mencari layanan kesehatan juga bisa begitu mudah.
Aplikasi kesehatan Medi-Call kini telah dapat digunakan oleh masyarakat Jakarta. Dengan aplikasi Medi-Call, pengguna dapat meminta tenaga kesehatan untuk datang ke lokasi, seperti kantor, rumah maupun hotel.
Sabtu kemarin, aplikasi Medi-Call diluncurkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan dihadiri Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Hadir pula pejabat kesehatan lain.
Medi-Call merupakan aplikasi smartphone berbasis GPS. “Dengan cara ini, dokter pada lokasi terdekat bisa merespon kebutuhan Anda dengan cepat kapan saja,” tambah dr. Stephanie Patricia, Chief Marketing Officer Medi-Call.
Fitur-fitur lengkap yang ditawarkan Medi-Call, antara lain emergency call ke nomor telepon rumah sakit atau klinik untuk memanggil ambulans berdasarkan lokasi yang terdekat, layanan home visit dokter, klinik, laboratorium, serta layanan farmasi secara online yang terintegrasi dengan Apotek K-24, lewat k24klik.com.
Menurut dr. M Candra Wijanadi, CEO Medi-Call Medi-Call akan menjadi aplikasi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan home visit dengan tarif kompetitif dan transparan. Kehadiran aplikasi ini akan mengubah paradigma dunia kedokteran.
Selama ini, pasien yang membutuhkan jasa dokter hanya bisa menemui dokter di ruang praktik pada jam yang ditentukan. Dengan cara ini, banyak kendala yang dihadapi pasien. Selain perjalanan yang macet dan terkadang jauh, untuk mendapatkan pelayanan, pasien juga harus menunggu antrean.
“Kita membutuhkan jasa layanan dokter menjadi lebih praktis dan bisa diakses kapan saja di mana saja, dalam waktu 24 jam. Dengan adanya aplikasi ini, dokter dan tenaga medislah yang mendatangi pasien,” kata Candra.
Dia menambahkan Medi-Call juga tidak hanya mengunjungi pasien yang membutuhkan pengobatan, tetapi juga menangani masyarakat yang memerlukan layanan pemeriksaan kesehatan seperti Medical Check Up dan Vaksinasi.
“Melalui layanan ini kami mampu menangani pasien dengan keterbatasan mobilitas untuk layanan homecare, rehabilitasi, dan terapi,” ujarnya.
Melalui aplikasi, pasien tinggal login, lalu memilih menu kesehatan yang diinginkan. Pasien cukup menuliskan keluhan dan data penting lain yang diperlukan.
Kemudian pasien akan mendapatkan biaya panggilan yang ditentukan secara otomatis berdasarkan jarak dan parameter lainnya. Dokter terdekat yang kebetulan mengaktifkan layanan, akan mendapatkan request dari pasien tersebut.
Dokter selanjutnya bisa melakukan konfirmasi data dan identitas pasien.
Tenaga medis yang terdaftar di Medi-Call adalah para profesional yang sudah memiliki surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktik (SIP), yang direkrut melalui proses pelatihan dan prosedur standar pelayanan yang sesuai, sehingga profesionalitas layanan Medi-Call dapat dipercaya.
Transparan
Sejak akhir tahun lalu, Medi-Call telah mencetak sukses di Bali dan telah digunakan oleh warga lokal dan wisatawan asing. “Layanan home visit dokter di Bali sudah sangat berkembang. Selama ini, mereka yang sangat membutuhkan layanan home visit terutama adalah para wisatawan,” tambah dr. Candra Wijanadi.
Dokter Candra menambahkan, sistem home visit memang sudah lama dikenal di Bali. Sayangnya, sistem yang ada selama ini, masih banyak kelemahannya. Dari sisi profesional, pasien harus menunggu, apakah dokter yang dihubungi available atau tidak.
Kalaupun mereka available, belum tentu jaraknya dekat dengan pasien. Para pengguna jasa juga sulit mendapatkan informasi mengenai tenaga medis. Mereka tidak tahu ke mana harus mencari dokter, saat membutuhkan.
“Untuk itu, mereka harus bertanya ke orang atau ke warga sekitar. Kalau ada aplikasi, mereka bisa tinggal buka sendiri,” tuturnya.
Selain itu, ia menambahkan, sistem home visit yang konvensional juga punya kelemahan lain, yakni dari segi tarif. “Tidak ada standardisasi dan tarif relatif mahal sehingga biasanya hanya kalangan atas yang bisa menikmati layanan ini,” ujarnya.
Adapun, di Medi-Call, harga layanan dipatok standar, terdiri dari empat komponen utama, yakni biaya konsultasi, tindakan, obat, dan lab. Dengan mekanisme ini, perhitungan harga menjadi lebih transparan dibandingkan layanan home visit konvensional.
Tak hanya menguntungkan konsumen, bagi para praktisi kesehatan, aplikasi ini juga menawarkan berbagai kemudahan. Kalau selama ini, jam kerja dokter sangat terikat di tempat praktik. Dengan aplikasi ini, dokter bisa lebih fleksibel waktunya. Ia bisa online sesuai dengan ketersediaan waktu.
“Fitur GPS juga memudahkan dokter untuk mencapai lokasi pasien dengan mudah dan tepat,” ujar dr. Candra.
Ia berharap, layanan ini nantinya tidak hanya akan berkembang di Bali dan Jakarta saja, tapi juga bisa menjangkau seluruh kota-kota di tanah air. “Harapan kami, ini bisa menjadi layanan yang terjangkau untuk semua kalangan, di seluruh Indonesia,” katanya.
Medi-Call didirikan di Bali oleh para dokter lulusan Universitas Udayana, Denpasar yaitu dr. M. Candra Wijanadi, dr. Stephanie Patricia, dr. Budhi Riyanta dan alumnus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dr. Gideon Hartono.
Medi-Call diluncurkan pertama kali di Bali pada Desember 2016, Jakarta pada Februari 2017 dan menyusul berikutnya akan tersedia di kota Yogyakarta dan kota lain sepanjang tahun ini. Medi-Call bisa diakses dari ponsel berbasis Android dan akan tersedia di awal Maret 2017 bagi pengguna Apple iOS. [b]