Oleh Darma Putra
Kalau ingin bebas dari polusi udara perkotaan, melengganglah ke Bali Barat. Nikmatilah pesona alam yang luar biasa indahnya di kawasan Tukad Gelar, sambil mandi riang di air jernih nan sejuk sejati.
Tukad Gelar terletak sekitar 12 km dari kota Negara ke arah Timur Laut. Daerah ini bisa dijangkau dari GOR Jembrana ke arah Utara, satu jalan yang sudah beraspal.
Daerah Gelar juga memiliki alam yang indah dengan sungai yang mempesona. Jalan menuju ke kali ini sedikit berliku, sedikit tanjakan dan turunan.
Dari ketinggian jalan, hamparan sawah indah dan nyiur hijau tertatap sedap. Di kejauhan membentang laut biru bercumbu dengan langit biru. Pesonanya membuat hati kelangenan.
Sudah ada satu-dua villa berdiri di sisi jalan. Kokon milik warga asing. Dari villa itu, hamparan kecantikan alam Bali yang jauh dari polusi tersaji.
Jejeran nyiur yang ditempa sinar mentari seperti tak letih-letihnya mengucapkan kasih kepada siapa pun yang menatapnya.
Saat Minggu atau hari libur, suasana di Tukad Gelar cukup ramai sepanjang hari. Warga datang untuk mandi sekaligus rekreasi. Dikurung oleh alam hijau, bebas polusi udara, membuat pesona sekitar Tukad Gelar benar-benar menyenangkan hati.
Ketika kami bertandang ke tempat ini, Senin (26/1/2009) ada sekitar 150 pengunjung antara pk. 11.00-14.00. Sebagian besar mandi di sungai yang airnya bening, sejuk, jernih.
Sungai yang agak lebar ini memiliki banyak tempat untuk pengunjung mandi bersama grup masing-masing. Bebatuan yang besar di tepi dan tengah sungai membuat pengunjung bisa mandi di tengah atau di pinggir.
Setiap spot menyenangkan karena ada bebatuan untuk bersandar atau duduk menikmati rendaman air sejuk.
Terdapat satu warung di tepi sungai, tempat pengunjung bisa membeli minuman atau snack usai berendam di air.
Areal parkir agak sempit tetapi karena diatur petugas, aliran motor dan mobil lancar.
Penduduk setempat mengabarkan bahwa daerah Gelar adalah salah satu wilayah gerilya pejuang Bali ketika mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda.
Tukad Gelar sudah sejak lama menjadi tujuan rekreasi warga Jembrana dan sekitarnya.
“Ketika kecil, kami sering ke tempat ini berjalan kaki,” ujar Ketut Rudi, 38 tahun.
“Menjangkau Tukad Gelar dengan jalan pintas membuat jaraknya dari Negara tak begitu jauh,” katanya.
Windhu Sancaya, warga Jembrana yang tinggal di Denpasar, juga terpikat akan keindahan gelar. “Twice”, katanya ketika ditanya berapa kali sudha mandi ke Tukad Gelar.
Kalau kelak Tukad Gelar ramai dikunjungi, jalan ke arah ini tentu perlu diperluas. Warung mungkin akan bertambah, selain menjual ari botolan dan minuman lainnya, mereka kiranya perlu menjual buah-buahan lokal seperti kelapa muda, durian dan rambutan sesuai musim.
Keindahan alam Bali tak hanya ada di pantai, tetapi juga di daerah pedalaman Bali khususnya lembah yang ada sungainya, seperti Sungai Ayung di bagian hulu sampai Kedewatan, atau Telaga Waja di Karangasem.
Pecinta alam kiranya perlu mengintip sungai-sungai di Bali, menikmati keindahan alamnya, yang dari Barat bisa dimulai dari Tukad Gelar. [b]
Bagus sekali, jadi pengin kesana. 🙂
tukad di kampung mertua saya juga asoi, tapi itu duluuuu. skarang jadi tempat mandi sampi gen dan pembuangan limbah babi. itu karena PDAM sudah masuk desa. hikhikkhik…
mudah2an tempat escape ini gak kena polusi