Jika Anda butuh tanaman hias untuk disewa, cari saja Bu Pri.
Penggemar tanaman hias ini punya usaha unik, menyewakan tanaman hias. Dia punya kios tanaman dan koran di sisi kiri Jalan Suli, Denpasar yang sudah sangat familiar bagi saya. Sanjiwani namanya.
Beberapa waktu lalu saya hendak membeli koran. Barangnya pun sudah di tangan. Lalu, Bu Pri mengenalkan usaha sampingannya: rental tanaman. Memang di sana dipajang beberapa pot anggrek dan tanaman hias.
Pagi ini saya datang lagi dan ketemu Bu Pri. Ia tampak sedang mencelup anggreknya ke dalam ember berisi air berwarna agak kehijauan. Katanya, cairan itu telah bercampur pupuk cair untuk merangsang tumbuhnya anggrek. Dan itu juga bisa diaplikasikan ke tanaman lain. “Itu mangganya juga saya sirami,” katanya sembari menunjuk pohon mangga di samping tempat duduk.
Selain motor, rumah, kepingan video, dan lainnya, tanaman juga bisa disewa. “Ini biasanya dibawa ke kantor-kantor,” sahut Bu Pri. Kantor-kantor langganan Bu Pri salah satunya bahkan telah menjadi pelanggan selama 6 tahun. Tiap hari minggu Bu Pri dan keempat anaknya akan berjibaku menyelesaikan pesanan anggrek-anggrek hias yang dibawa ke pelanggannya.
“Pokoknya ya hari Senin itu anggreknya sudah harus kelihatan fresh. Ndak masalah kalau nanti hari Jumatnya ada yang layu,” ujarnya.
Dengan motor masing-masing, Bu Pri dan anak-anaknya akan mengantar anggrek dan tanaman-tanaman hias kepada para pelanggan. “Pokoknya kalau ada orang naik motor bawa tanaman ditutupi koran, ya itu orang-orang pasti kenal. Itu Bu Pri Sanjiwani atau anak-anaknya,” ungkapnya.
Sanjiwani itu nama lengkap putri ketiganya. Ceritanya ketika mengandung, almarhum suaminya sedang dirawat di paviliun Sanjiwani. Bu Pri pernah bertanya pada kenalannya, soal arti nama Sanjiwani. “Kata dia artinya daun-daun penyembuh,” ceritanya. Sanjiwani itu pun juga menjadi nama kios koran sekaligus usaha rental anggrek dan tanaman hiasnya.
“Main nanti ke Kebo Iwa, di sana kita ada kebun. Ndak berapa luas tapi ya ada,” ajaknya.
Bersama almarhum suami, sejak pengantin baru mereka mulai belajar membudidayakan anggrek, belajar dari orang tua Pak Pri. Hijrah dari Tambak Sari, Surabaya kediaman orang tua Pak Pri mereka mencoba merantau.
“Dulu kalau anak-anak ditanya orang tuanya kerja apa, dijawab kerja swasta, swasta apa, oh petani, berarti punya sawah dong. Padahal kita ndak punya sawah atau lahan yang luasnya segunung,” ujarnya sambil tersenyum. Di rumahnya ia hanya punya lahan seluas 6 hektar itu pun sudah termasuk tempat tinggal, tempat duduk – duduk.
“Besok (Kamis), ada kunjungan dari luar Jawa, orang-orang yang mau pensiun dari PLN mau ke rumah. Mungkin ya sambil dengar-dengar cerita, belajar tanam anggrek,” lanjut Bu Pri.
Ketika saya menyatakan niat untuk menulis soal Bu Pri, rental anggreknya, Bu Pri langsung meyergah. “Wah, itu bapaknya sering masuk koran dulu. Pernah disorot juga sama media lokal,” terangnya. Betul, sembari memperlihatkan kliping-kliping yang memuat nama almarhum suaminya ED Priambodo, Bu Pri berusaha mengingat tiap kegiatan yang mereka ikuti.
Dulu, mereka kerap ditunjuk menjadi panitia untuk pekan-pekan penyelenggaraan anggrek. Misalnya, Bali Orchid Show. “Itu bahkan sudah jadi event internasional. Pamerannya di Mall Galeria,” jelasnya. Pernah, lanjut Bu Pri, perwakilan dari Papua membawa tanaman anggrek sebanyak 1 kapal. Partisipannya salah satunya dari Thailand. “Sekarang even itu sudah lesu, setelah mau pameran berkali-kali tetapi selalu batal. Masa jaya-jayanya itu sekitar tahun 2006an,” urainya.
Kegiatan lain yang pernah diadakan adalah Denpasar Orchid Show. Menurut Bu Pri, suaminya ikut juga merintis pameran anggrek itu. Di masa kepemimpinan Walikota Denpasar, Puspayoga dan dibantu istrinya Bintang Puspayoga kegiatan itu mulai dirintis.
Pamerannya khusus tanaman anggrek saja. “Ada teman bapak waktu itu sudah mau pameran standnya berisi tanaman hias jenis jepun jepang, sama bapak langsung disuruh ganti. Kalau ada yang memajang tanaman lain itu langsung disuruh ganti atau ndak usah ikut pameran,” kenang Bu Pri.
Sekarang, kata Bu Pri, semenjak ganti manajemen mulai agak kacau. Mulai masuk tanaman hias, padahal ihwal awalnya hanya diperuntukkan sebagai pameran anggrek. Meski begitu, Bu Pri masih menghormati ajakan untuk berpameran di sana. “Dulu itu kan ramai pengunjungnya membludak,” katanya.
Ada beberapa anggrek yang dipajang dikiosnya. “Sama anak saya, katanya ndak usah jual anggrek dulu. Sayang nanti dipelihara bagus-bagus, ndak punya bibitnya sudah dijual,” katanya.
Kini ia dan empat anaknya masih menjalankan usaha rental tanaman hiasnya. Di kios Sanjiwaninya itu dia menyewakan Anggrek, Aglonema, Palem, Samia dan juga menjual pupuk organik. “Nah mba pernah denger merek ini, ini punyanya Mamik Soeharto,” tunjuknya.
Risiko bisnis penyewaan ini memang kentara saat barang dikembalikan. “Ada tanaman-tanaman atau anggrek yang pulang-pulang itu hancur,” bebernya. Suhu ruangan yang berpendingin dan cahaya lampu bisa jadi pemicunya. “Ya paling sama anak-anak dibongkar lagi, diganti medianya,” katanya. [b]
terima kasih atas atensi media bale bengong, media yang selalu memberikan informasi aktual kepada kita namun tetap memperhatikan kearifan lokal bali.
untuk sekedar informasi, saat ini “SANJIWANI ORCHID” telah pindah lokasi ke Jl Kebo Iwa Gang Elang 3 (belakang balai banjar Pagutan) padang sambian kaja.
best regards
sanjiwani orchid
Jasa layanan sewa tananaman hias
Katalog tanaman disewakan
Ada no yang bisa saya hubungi karena saya ingin menyewa tanaman untuk di office, siap tahu jodoh.
thanks
Semakin banyak pilihan rental tanaman : http://www.rentalbunga.com
kerren,, sangat menginspirasi..
Sangat mengispirasi ?