Ada yang spesial di ulang tahun ke-24 Undiksha.
Dua hari lalu, Universitas Pendidikan Ganehsha (Undiksha) Singaraja, Bali meluncurkan mobil dan motor listrik karya mahasiswa Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) bersamaan dengan peringatan Dies Natalies Undiksha yang ke-24.
Mobil listrik karya mahasiswa Undiksha ini diberi nama Ganesha Sakti (Gaski), sementara motor listrik bernama Ganesha 1.0. Berikut adalah lima fakta mengenai mobil dan motor listrik made in Undiksha.
Pertama, digarap selama hampir satu tahun.
Proses pembuatan mobil Gaski dan motor Ganesha 1.0 ini memakan waktu sebelas bulan. Delapan bulan proses perancangan, tiga bulan proses pengerjaan.
Pembuatan mobil dan motor listrik ini sepenuhnya dikerjakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin yang kemudian dibagi ke dalam dua tim: 14 orang di Tim Kurawa dan Tim Sengkuni 30 orang.
Mobil listrik dikerjakan oleh Tim Kurawa sedangkan motor listrik dikerjakan oleh Tim Sengkuni.
Kedua, motor listrik skuter bertransmisi pertama.
Motor listrik Ganesha 1.0 yang dibuat Tim Sengkuni merupakan berjenis skuter elektrik. Berbeda dengan motor listrik yang banyak diproduksi kampus lainnya, motor rakitan mahasiswa Undiksha ini dirancang sebagai motor listrik bertransmisi atau disebut Electric Vehicles Basa Continous Variable Transmission (EV-CVT).
Jika pada motor listrik lainnya berbasis BLDC bergigi satu, dua, tiga, hingga empat, motor ini tidak bergigi seperti halnya motor matik.
Ketiga, mampu melaju hingga 40 km per jam.
Saat diuji coba, motor listrik Ganesha 1.0 mampu melaju dengan kecepatan maksimal 40 km per jam. Motor listrik Ganesha 1.0 ini dibekali dengan baterai berdaya 130 volt 30 ampere yang mampu bertahan dengan tempuh dua jam atau sejauh 80 kilometer.
Pengisian daya listrik motor listrik Ganesha 1.0 menggunakan pengisian daya listrik secara konvensional.
Keempat, bahan ramah lingkungan.
Bodi motor listrik Ganesha 1.0 terbuat dari bahan ramah lingkungan, yaitu menggunakan serat pohon dan daun gebang. Pohon yang digunakan sebagai bahan pembuatan ini banyak ditemukan di perbukitan Buleleng bagian barat.
Meskipun terbuat dari serat pohon, berdasarkan hasil uji tabrak bodi motor ini cukup kuat.
Kelima, dukungan penuh pemerintah dan kampus.
Proyek pembuatan mobil Gaski maupun motor Gaski ini dikerjakan dengan dana yang sudah disiapkan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi senilai Rp 112 juta dan kekurangannya ditambahi oleh Undiksha.
Untuk pengembangan selanjutnya mereka berharap dukungan dari Pemkab Buleleng maupun Pemprov Bali serta mitra lain yang bisa diajak bekerja sama. [b]
Media Indonesia kayaknya kurang peka dengann info seperti ini. Saya tidak pernah melihat berita ini di media berita. terima kasih sudah share dan memberi tahu tentang kejeniusan anak bangsa lainnya.