Oleh Ni Wayan Yeniari dan Kadek Ayun Wardimas
Pandemi mengubah segalanya. Tiga bank sampah yang didampingi Griya Luhu pun tutup sementara. Sama sekali tidak ada kegiatan. Larangan kerumunan membuat semua kegiatan Griya Luhu terhenti. Meskipun pandemi, produksi sampah tidak bisa dibendung. Sampah tetap tercipta setiap harinya.
Merespons situasi tersebut, Nara dan tim relawan pun melakukan perbaikan. Mereka menyewa tanah. Sebuah tempat sederhana dibangun sebagai bank sampah di daerah Tulikup, Gianyar.
Namun, setelah bangunan siap digunakan, kendala lain menghadang. Masyarakat melarang penggunaan tempat itu. Mereka mengira tempat itu seperti TPA. Akhirnya, Nara pun jeda sebentar. Hampir putus asa. Lebih-lebih lagi sumber dana yang semakin menipis, relawan yang semakin berkurang serta situasi pandemi yang tak segera usai.
Selanjutnya di laporan medalam https://balebengong.id/mendalam/lebih-optimal-dengan-bank-sampah-digital/