Sloka Institute bekerja sama dengan Bale Bengong telah selesai mengadakan kegiatan bernama Kelas Menulis Jurnalisme Warga Angkatan IV, Sabtu-Minggu pekan lalu.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan kesempatan menulis kepada warga agar turut berperan aktif dalam pemberitaan tidak hanya menjadi objek berita.
Kegiatan yang telah dilakukan empat kali dari sejak pertama diadakan Januari 2010 ini mendapat respon postif dari masyarakat, terutama kalangan remaja. Terbukti dengan anggota yang mendaftar pada kelas menulis angkatan IV ini melebihi perkiraan. Dari kuota 10 orang yang direncanakan, membengkak menjadi 14 orang peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan cabang ilmu berbeda-beda.
Dilaksanakan dua hari pada 24 – 25 Juli 2010 peserta mendapatkan berbagai materi dasar jurnalisme antara lain dasar-dasar jurnalistik, materi berita langsung, penulisan berita kisah dan pelatihan blogging. Masing-masing diberikan oleh pemateri handal dalam bidangnya, yaitu Anton Muhajir,wartawan lepas sekaligus anggota Bali Blogger Community (BBC), Pande Komang Yanes Setat, wartawan senior kantor berita Antara Bali, I Wayan Juniartha, wartawan the Jakarta Post, dan Putu Hendra Brawijaya, web designer dan blogger senior Bali.
Hari pertama materi diisi Pande Komang Yanes Setat dengan tema dasar jurnalistik dan menulis berita langsung. Beliau memang pantas disebut pakar dalam bidangnya. Slide yang ditampilkan sebagai materi hanya berbentuk word dan jarang dilihat. Beliau sepertinya sudah hapal betul dengan dunia jurnalistik.
Peserta banyak memanfaatkan kesempatan bertanya kepada Yanes tentang tata cara menulis menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. “Serasa jadi pelajar SMP kembali,” tutur salah seorang peserta.
Siang harinya selepas makan siang materi dilanjutkan oleh I Wayan Juniartha. Topik yang diberikan tentang menulis berita kisah atau features. Boleh dibilang pertemuan sesi ini mirip dengan acara Opera Van Java atau Seger Bener yang kerap tayang di stasiun televisi swasta nasional. Sebab Jun membawakannya dengan sangat kocak. Nyaris waktu satu setengah jam yang disediakan terisi oleh gelak tawa. Peserta sampai lupa harus bertanya apa pada sesi tanya jawab.
Acara terakhir hari itu seharusnya sharing dengan I’m an Angel sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang peningkatan kualitas hidup masyarakat kecil. Kebetulan pihak I’m An Angel tidak datang akhirnya Anton Muhajir mengisinya dengan pembahasan tulisan peserta tentang penulisan profil seseorang di awal acara.
Sebagian besar peserta yang memang belum begitu paham menulis di media seperti blog misalnya mengalami kekurangan dalam penggunaan alinea yang terlalu panjang, penulisan kata sambung terlalu banyak, peletakan tanda baca dan ejaan yang benar. Setelah dijelaskan dengan perlahan oleh Anton para peserta sedikit banyak mulai mengerti.
Hari Kedua peserta mendapat tugas meliput suatu tema yang telah dipilih di hari sebelumnya. Area yang dituju tidak jauh, hanya seputar kota Denpasar. Topik yang diangkat berkisar tentang kehidupan anak-anak dengan berbagai permasalahannya. Siang hari sebelum jam makan siang mereka sudah kembali, beberapa sudah mulai menulis. Target tulisan yang harus dicapai adalah 1500 kata atau kira-kira satu setengah halaman, dan harus selesai sebelum materi terakhir dibawakan.
Materi terakhir dibawakan oleh Putu Hendra Brawijaya alias Saylow, blogger kawakan Bali bertampang khas dengan tutur kata cenderung kocak. Saylow sangat pede membawakan materi pemanfaatan blog sebagai sarana publikasi tulisan. Walau peserta terlihat sibuk sendiri dengan laptopnya mengutak katik situs blog gratisan wordpress.com, truna ganteng idola cewe-cewe ini tetap saja lanjut dengan materinya dan cuek dengan tingkah peserta.
Prinsip dia silakan peserta sibuk sendiri dan mengacuhkan materi, yang penting hasil akhirnya dia ingin lihat blog para peserta dapat berjalan baik.
Waktu telah menyentuh pukul 5 sore. Saatnya menyelesaikan materi terakhir ini, walau beberapa peserta kurang puas karena kekurangan waktu. Saylow tetep support dengan memberikan alamat email pribadinya sebagai sarana bertanya langsung atau lewat blognya 28sign.com dan saylows.com.
Penutupan dilakukan dengan membaca masukan dan komentar peserta kemudian pengumuman pemenang menulis 300 kata sebagai syarat mendaftar dalam kegiatan ini. Pemenangnya berasal dari Songan Bangli, seorang pemuda bernama Nengah Diawan, tulisannya tentang keinginan membuat media publikasi di Desanya telah melelehkan hati juri. Salut untuk Nengah. [b]
Sesuai dengan masukan yang saya tulis saat terakhir penutupan sebelum pulang. Kalau bisa materi diperpanjang walau harus keluar uang.
Sebab kegiatan ini sangat positif, menambah wawasan, dan bahkan bisa menambah income bagi sebagian orang.
Salut untuk Sloka Institute dan balebengong.net. Maju terus untuk dunia yang lebih baik. (anggota kelas menulis angkt IV)
Sangat bagus kegiatan seperti ini jika perlu diperbanyak lagi dan diadakan lomba saja walaupun dengan sekedar tanda mata