Ingatlah, 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional.
Pukul 14.00 WITA, sepeda motor masih cukup padat di areal parkir. Pertanda mahasiswa masih ada jam kuliah. Tapi ada segelintir mahasiswa yang sudah selesai kuliah dan berkumpul di kantin dekat areal parkir.
Mereka mengangkut perlengkapan sound system dan menyiapkan panggung dadakan di bangunan kampus yang belum selesai dibangun. Dekorasi panggung dilengkapi spanduk bertuliskan “Dari Kita Untuk!!! Semua?”
Begitulah pemandangan kampus Sastra dan Budaya, Universitas Udayana kemarin siang. Mahasiswa Program Studi Sejarah dan Unit Kegiatan Mahasiswa Kanaka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan cara berbeda.
Sejak menjadi mahasiswa, mereka tak lagi memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan upacara bendera. Kali ini mereka unjuk gigi di areal kampus dengan menampilkan musikalisasi puisi, musik akustik, stand up comedy dan sebagainya.
Siapa pun yang sekadar lewat boleh tampil di atas panggung ini.
“Acara ini untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Banyak yang lupa karena tahunya ngerayain Halloween aja,” ujar Darma, salah satu mahasiswa Program Studi Arkeologi sebelum membacakan puisi Wiji Thukul.
Tak hanya pertunjukan spontanitas, panggung ini juga menyuarakan misi kepedulian terhadap lingkungan kampus. Ucok, koordinator acara dari Program Studi Sejarah mengungkapkan bahwa acara ini menjadi ajang berdonasi untuk pembelian tempat sampah di kampus.
Ia prihatin lebih banyak sampah berserakan daripada tempat sampah di kampus mereka.
“Setelah donasi terkumpul, semoga tidak ada lagi manusia tidak bermoral yang buang sampah sembarangan,” kata Ucok.
Hingga pukul 20.00, donasi yang terkumpul mencapai Rp 800 ribu Seluruh donasi akan digunakan untuk menyediakan tempat sampah di areal kampus Sastra dan Budaya Universitas Udayana.
Selain acara hiburan dan pengumpulan donasi, penyelenggara acara membuka stan buku diskon dan makanan. Mereka yang sekadar lewat juga berpartisipasi dengan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap acara mereka. [b]