Ponsel semakin canggih untuk fotografi.
Hobi fotografi tak harus bermodalkan kamera canggih. Telepon seluler (ponsel) berkamera pun dapat menghasilkan gambar yang bagus. Namun, sekalipun mudah, ada teknik khusus saat mengambil gambar dengan ponsel. Bagaimanakah?
Sloka Institute dan BaleBengong kembali menggelar Klinik Foto Ponsel. Klinik ini masuk dalam agenda WWF Indonesia “Bukan Pasar Ikan Biasa” di Pantai Kuta, hari ini. Foto ponsel kali ini bertema fotografi seafood.
Sejak pukul 08.00, pasar ikan sudah buka di Pantai Kuta. Jaring Nusantara (JARNUS), kelompok pendamping nelayan Bali menyediakan ikan-ikan segar yang siap diolah. Ikan-ikan segar yang tersedia di Bukan Pasar Ikan Biasa ini baru ditangkap kemarin. Selain pasar ikan, ada pula Fish n Blues yang memasak ikan segar dari JARNUS dan mengolahnya menjadi sajian yang nikmat. 15 peserta Klinik Foto Ponsel ini mendapat tugas untuk mencari cerita dan gambar menarik untuk difoto.
Sebelum praktik, Anggara Mahendra, fotografer jurnalis dan pemateri Klinik Foto Ponsel memberikan arahan. Anggara menjelaskan tentang foto berseri yang diambil dari ponsel. Menurutnya, rangkaian foto sangat baik untuk menceritakan suatu peristiwa.
“Tidak mungkin satu foto bisa menceritakan semua cerita,” ungkap Anggara.
Rangkaian foto memungkinkan fotografer menyusun cerita yang utuh. Selain itu, rangkaian foto juga dapat menambah cerita dari berbagai perspektif. Rangkaian foto dapat berisi beberapa jenis foto, seperti entire photo (foto yang menggambarkan keseluruhan peristiwa) dan detail photo (foto yang sangat spesifik berkaitan dengan peristiwa utama).
Selain itu, angle atau sudut pandang cukup penting saat pengambilan gambar dengan ponsel. Fotografer dapat mengambil gambar dari atas, sejajar dan bawah. Pengambilan gambar dari atas menempatkan fotografer sebagai seorang yang lebih tinggi daripada objek. Sementara itu, pengambilan gambar yang sejajar dengan mata dan pengambilan gambar dari bawah menempatkan objek sama dengan fotografer.
“Angle dapat mempengaruhi bahasa visual,” jelas Anggara.
Selain menceritakan tentang teknik dasar, Anggara juga memberi tips membuat caption atau keterangan foto yang baik. Caption perlu diberikan untuk mengungkap kisah menarik di balik foto.
“Usahakan tidak menyebut apa yang sudah terlihat di foto. Ceritakan proses di balik objek itu,” imbuh Anggara.
Peserta Klinik Foto Ponsel mengambil foto dengan ponsel dan mengunggahnya melalui media sosial twitter dan instagram. Lihat hasil karya peserta dengan tanda tagar #BeliYangBaik dan @BaleBengong.