Para tokoh kartun tiba-tiba hadir di Singaraja pada kegiatan Gerakan Peduli Sampah.
Kemarin, mereka menarik perhatian dalam acara Gerakan Peduli Sampah 3 yang diselenggarakan oleh Manik Bumi Foundation di Sasana Budaya Singaraja. Mereka mau ikut menyelamatkan lingkungan.
Di tengah berbagai acara hadir beberapa pemuda menggunakan kostum seperti tokoh-tokoh kartun atau anime memeriahkan acara. Komunitas cosplay itu menarik perhatian pengunjung yang hadir ke acara tersebut. Mereka tergabung dalam komunitas cosplay Otamega.
Abi Baruna Dewi, salah satu anggota Otamega menuturkan, jumlah anggota Otamega sekitar 300 orang tersebar di seluruh Kabupaten Buleleng. “Biasanya kami ikut pameran atau lomba cosplay. Seperti saat Buleleng SICFEST 2015, di mall-mall di sekitar Denpasar dan STIBA Saraswati,” papar gadis yang mengenakan original karakter karyanya sendiri.
ErdKrieger
Keterlibatan komunitas Otamega di acara Gerakan Peduli Sampah kali ini merupakan bentuk kepedulian komunitas ini terhadap bumi. Selain dari komunitas Cosplay, kegiatan ini juga diwarnai dengan bersih-bersih sungai, pameran, dan musik.
Acara Gerakan Peduli Sampah kali ini juga digunakan untuk memperkenalkan original karakter yang diciptakan Ketut Hersa Swadharma. Karakter itu bernama ErdKrieger dari bahasa Jerman yang berarti Ksatria Bumi.
Tujuan pembuatan karakter ini untuk memberikan edukasi terhadap anak-anak tentang kepedulian terhadap bumi dan lingkungannya. “Tujuan saya untuk menanamkan kesadaran pentingnya membuang sampah pada tempatnya kepada anak-anak dengan memberikan edukasi baik ke sekolah-sekolah maupun ke kampung-kampung,” papar pemuda yang akrab disapa Hersa ini.
“Saya agendakan untuk melakukan edukasi setiap bulan, sehingga kesadaran untuk menjaga Bumi dan lingkungan dapat ditanamkan sejak usia dini,” imbuhnya.
Luh Gede Juli Wirahmini, pendiri Manik Bumi Foundation menyambut baik antusias anak-anak muda komunitas cosplay terlibat dalam acara mereka. Ini adalah bagian dari model pendekatan yang dilakukan agar tumbuh kesadaran kritis dari para pemuda.
“Seni adalah salah satu pendekatan yang efektif bagi upaya pelestsrian lingkungan. Informasi akan lebih cepat sampai kepada anak muda dengan cara-cara yang riang,” pungkasnya. [b]