Kelas Jurnalisme Warga (KJW) kembali mengenal desa-desa tua di Bali. Kali ini Desa Tigawasa. Belasan anak mudanya mendiskusikan potensi dan tantangan desa lalu didokumentasikan dalam bentuk tulisan dan video pendek.
Bertempat di Balai Kelompok Belimbing, Desa Tigawasa, Banjar, Buleleng, Bali telah berlangsung pelatihan jurnalisme warga yang diselenggarakan oleh media jurnalisme warga Balebengong bekerja sama dengan Pemerintah Desa Tigawasa. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yaitu pada Sabtu-Minggu, 6-7 Mei 2023.
Kegiatan pelatihan ini dihadiri Perbekel Tigawasa, I Made Swadarmayasa didampingi I Gede Budiartana, Kepala Dusun Dangin Pura. Tim relawan Balebengong yang hadir berjumlah empat orang.
Pada hari pertama kegiatan diawali perkenalan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Perbekel (kepala desa) Tigawasa. Dalam sambutannya Swadarmayasa sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan pelatihan jurnalisme warga ini, karena warganya bisa mendapatkan pengetahuan baru terutama berkaitan dengan jurnalisme. “Saya selaku Perbekel sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan pelatihan-pelatihan seperti ini, apalagi jurnalisme warga ini, sangat membantu warga untuk terhindar dari berita hoaks,” ujarnya.
Peserta dalam pelatihan ini adalah masyarakat Desa Tigawasa, ada yang masih SLTA, sudah kuliah, dan bekerja. Pelatihan ini dikoordinir Guntur dari Mai Kubu yang mengembangkan potensi desa dari hutan bambu dan hasil olahannya seperti aneka kerajinan.
Luh De Suryani yang merupakan pemateri pertama memberikan materi tentang bagaimana agar terhindar dari berita hoaks, kemudian bagaimana menjadi jurnalis, dan teknik membuat berita langsung dan berita kisah. Pemateri kedua adalah Kardiyan Narayana atau Cotex, jurnalis TV dari Buleleng yang memberikan materi terkait bagaimana membuat video.
Setelah itu peserta kemudian langsung diajak praktik cara mengambil video yang baik dan benar. Sebelum pulang kerumah masing-masing para peserta dibekali tugas untuk mencoba membuat video dan melakukan wawancara terkait potensi desa yang ada, yang dipresentasikan besoknya di hari kedua. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, terbukti keesokan harinya semua peserta mampu menayangkan hasil karyanya masing-masing.