Balebengong berbagi ilmu ke Desa Guwang dalam Kelas Jurnalisme Warga (KJW). Kegiatan ini diikuti Sekaa Teruna Teruni (STT) beberapa banjar di Desa Guwang, pada Sabtu-Minggu, 25-26 Februari 2023. KJW diundang oleh pemerintah Desa Guwang yang melibatkan paramuda Desa Guwang.
Kegiatan ini dibuka oleh sekretaris Desa Guwang, I Putu Suwendra. Pria muda ini berharap bisa memanfaatkan ilmu dan keterampilan untuk membuat tulisan dan video.
Ia juga mengatakan KJW ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Desa Guwang, khususnya sekaa teruna teruni sebagai generasi muda untuk belajar mengenai pengelolaan media sosial, teknis membuat karya jurnalistik dalam bentuk teks, dan belajar mengenai videografi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini.
Balebengong melaksanakan kegiatan KJW dengan tujuan membantu mengasah kreativitas warga desa. Agar warga dapat mengelola informasi dan mengenal potensi desanya sendiri.
Pesertanya, I Made Nandito, Rio, Listya, Yunita, Astrid, Bisma, Sri, Layana, Angga Widnyana, Kartana, dan Angga Yudha. Kegiatan ini dibantu Pak Kamar sebagai sie konsumsi dan Mang Adi dari Kulidan Space.
Ada juga Sekdes I Putu Suwendra, dan Luh De Suriyani sebagai fasilitator. Selanjutnya ada Ni Ketut Juniantari dan Iin Valentine sebagai tim panitia. Selanjutnya ada fotografer, I Wayan Angga Prasetya dan yang kedua ada Felixrio Prabowo.
Materi video ponsel dibawakan Nandhang R. Astika, wartawan video di Bali. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari yaitu Sabtu dan Minggu. Bertempat di kantor Desa Guwang dan hari kedua di Kulidan Space Guwang.
Acara ini berlangsung dengan memberikan pengetahuan bagaimana menjadi seorang jurnalis warga dan mengajarkan bagaimana cara mencari sebuah berita dari fakta yang sebenar-benarnya. Komentar salah satu peserta yang ikut berpartisipasi, “pelajaran ini bisa mendapatkan pengetahuan dan skill baru menjadi seorang jurnalis,” kata Kartana.
Dalam proses pembelajaran, seluruh peserta juga diajak untuk mempraktikkan materi yang telah dipaparkan sebelumnya melalui liputan bersama. Ada banyak ide untuk diliput. Misalnya bagaimana siasat Pasar Seni Guwang sebagai pasar tradisional bersaing dengan supermarket oleh-oleh.
Berikutnya ada usaha pengelolaan sumber air beji oleh desa adat. Air beji juga didistribusikan ke rumah-rumah warga yang belum terakses PDAM.
Ada juga topik pengelolaan dan pelestarian obyek wisata Hidden Canyon yang sudah terkenal sebagai wisata petualangan di Guwang. Berikutnya profik dan kegiatan Kulidan Space, kuliner legendaris Mek Resi, tradisi Mapeed dan Ngaben yang unik di Guwang, dan lainnya.
Tiap peserta dipasangkan dua orang, untuk membuat karya tulis dan video dari tema yang diambil. Seluruh karya dipresentasikan di hari kedua yang berlangsung sumringah di Kulidan Space.