Tempat wisata di Bali utara memang tak secantik Bali selatan.
Begitu ungkapan banyak wisatawan atau bahkan warga Bali sendiri. Namun pengalaman saya kali ini berbeda, sebuah vihara yang indah di Bali utara.
Saya akan mengulas salah satu tempat wisata andalan di Bali utara tepatnya di Kabupaten Buleleng.
Brahmavihara Arama terletak di Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Untuk mencapai lokasi tersebut perlu waktu sekitar 45 menit menggunakan sepedah motor. Jaraknya kurang lebih 23 km dari dari Singaraja melewati jalan Singaraja – Gilimanuk. Jika berangkat dari Denpasar akan memakan waktu kurang lebih 2,5 jam dengan jarak sekitar 110 km.
Brahmavihara Arama memiliki makna tempat untuk melatih diri, menempa perilaku untuk hidup luhur, mulia dan terpuji. Vihara ini merupakan tempat persembahyangan umat Budha terbesar di Bali. Karena itudia menjadi salah satu tempat yang paling sering dikunjungi oleh isatawan lokal maupun mancanegara.
Bertempat di area seluas kurang lebih 2 hektar dan daerah bukit, vihara ini menawarkan pemandangan indah, asri serta udara yang sejuk.
Menurut beberapa warga, vihara ini sudah berumur sekitar 45 tahun. Ia pertama kali didirikan oleh Bante Girri Rakhito Mahatera, seorang biksu keturunan Brahmana.
Dulu warga sekitar vihara sempat dihebohkan dengan patung Dewi Kwam Im yang mengeluarkan air mata.
Hanya dengan biaya parkir sebesar Rp 2.000 saja kita bisa puas berkeliling di dalamnya. Karena vihara ini terletak di Bali, maka desain bangunannya sangat disesuaikan dengan arsitektur Bali.
Vihara ini terdiri dari 5 kompleks. Kita akan menemukan patung Budha di taman dan setiap sudut kompleknya. Jumlah arca patung Budha seluruhnya adalah 31, yang menggambarkan 31 tingkatan alam di luar nirwana dalam ajaran Budha. Kemudian ada 2 patung Budha terbuat dari perunggu berlapis emas yang merupakan sumbangan dari Sri Langka dan Thailand pada tahun 1977.
Untuk memasuki vihara, ada sebuah aturan yaitu pengunjung tidak diperbolehkan memakai celana pendek.
Saat pertama masuk, kita akan disambut dengan kolam air mancur dan bunga teratai di sekelilingnya. Di setiap tangga yang menghubungkan halaman-halan Brahmavira Arama bertuliskan prinsip-prinsip ajaran Budha.
Di dalam vihara, terdapat ruang-ruang yang digunakan sebagai aktivitas biksu-biksu seperti khotbah, kebaktian, latihan meditasi, dan juga para siswa yang sedang menuntut ilmu. Hampir setiap hari tempat ini selalu didatangi oleh orang yang ingin mencapai ketenangan dan pencerahan lewat meditasi. Karena itulah ketenangan dan kesakralan dalam vihara ini sangat perlu dijaga oleh pengunjungnya.
Mengunjungi vihara ini, kita tak hanya menikmati keindahan dan kedamaiannya tapi juga toleransi beragam di Bali, Pulau Dewata. [b]