Pelaksanaan Earth Hour di Bali tahun ini termasuk istimewa. Kenapa?
Kampanye Hemat Energi Switch Off 2018 yang berlangsung di Pulau Bali pada Sabtu (24/3) lalu diadakan di Beach Walk Mall Jalan Pantai Kuta, Badung sebagai lokasi utama perayaan Switch Off 2018 tahun ini. Ratusan warga berpartisipasi dalam kegiatan tiap tahun ini.
Berbagai komunitas turut meramaikan kampanye Switch Off yang berlangsung pada pukul 20.30 s.d 21.30 wita waktu setempat. Di antaranya Komunitas Ketimbang Ngemis Bali, Komunitas Kakak Asuh Bali, Komunitas Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN) Regional Bali, Komunitas Buku Bagi NTT, Komunitas Marine Buddies, Komunitas Bali Deaf Community, dan Komunitas Vario Raider (Viber) Bali. Hadir pula Komunitas Guru Belajar Denpasar, Komunitas Kita Sayang Remaja (Kisara) Bali, Komunitas Earth Hour Surabaya, Komunitas Earth Hour Makassar, Komunitas Bring Your Tumbler, Komunitas Bengkel Energi, Komunitas Plastic Detox, Komunitas One Piece Dewata Bali, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana.
Tahun 2018 ini untuk pertama kalinya pihak otoritas Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara mendukung dan berpartisipasi penuh mendukung gerakan Earth Hour (EH). Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi satu dari 13 Bandara yang berpartisipasi. Beberapa titik di Bandara Ngurah Rai Bali pun dipadamkan saat pelaksanaan Switch Off 2018, seperti Patung Pahlawan I Gusti Ngurah Rai, Candi Bentar Gapura pintu masuk bandara, dan papan iklan di sekitarnya.
Ada juga 17 hotel dan resor, 3 mall, dan 1 café yang ambil bagian memadamkan lampu dan alat elektornik saat proses switch off 2018.
Teddy C Putra sebagai Ketua Panitia sekaligus Koordinator Aksi Komunitas EH Bali mengatakan bahwa persiapan perayaan Switch Off 2018 sudah dipersiapkan dengan matang satu bulan sebelumnya. Perayaan ini juga dilakukan di seluruh dunia termasuk Indonesia yang pertama kali bergabung pada 2012.
“Kegiatan ini rutin dilakukan satu tahun sekali di minggu ketiga Maret karena belahan Bumi bagian lain sedang mengalami perubahan musim. Penggunaan penghangat ruangan jadi tidak terlalu dipergunakan, maka gerakan ini akan terasa lebih maksimal jika dilakukan secara serentak,” katanya.
Yensa Margaret, Sekjen Komunitas EH Bali mengungkapkan bahwa perayaan Switch Off 2018 merupakan perayaan yang begitu besar karena bisa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Angkasa Pura I. Yensa Margaret berpesan bahwa gerakan hemat energi Switch Off tidak hanya dilakukan selama satu jam namun jadikan Gaya Hidup sesuai slogan tahun ini “Connect To Earth”.
“Bisa bekerja sama dengan Angkasa Pura I merupakan salah satu pencapaian terbesar Komunitas EH Bali. Semoga bisa terus bekerja sama dalam kegiatan yang diusung Komunitas Earth Hour Bali,” katanya.
Margaret juga mengajak seluruh elemen masyarakat Bali, pihak pemerintah , dan pelaku pariwisata untuk menjadikan perayaan Switch Off 2018 tidak hanyak dengan mematikan lampu, tetapi juga menjadikan gaya hidup lebih ramah lingkungan seperti tema Switch Off 2018 tahun ini yakni Connect To Earth.
Sementara itu di lokasi yang sama, Indarwati Aminuddin sebagai Coordinator for Responsible Marine Tourism WWF-Indonesia mengatakan bahwa Perayaan Switch Off 2018 merupakan upaya memulihkan energi. Ada 180 Negara yang mengikuti perayaan ini. Aksi kecil mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama satu jam akan membuat Planet Bumi menjadi lebih baik lagi.
“Jutaan orang di dunia melakukan aksi perayaan Switch Off 2018. Tentunya Bumi sebagai tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lainnya akan berterima kasih pada kita semua,” jelasnya.
Selama proses perayaan Switch Off 2018, para undangan dan elemen masyarakat di Bali di Beach Walk Mall meletakkan lilin di depan panggung membentuk angka +60. Angka ini melambangkan kampanye hemat energi selama satu jam dan setelah satu jam menjadikan gaya hidup lebih ramah lingkungan.
Para peserta switch off 2018 selama acara berlangsung dihibur dengan tari tradisional Bali dan akustik musik hingga acara berakhir. Street Campaign yang dilakukan komunitas-komunitas yang hadir mendapat perhatian dari para wisatawan yang melintas di kawasan Pantai Kuta. [b]