Oleh I Made Dwi Mertha Mahendra
“Tilulit.. Tilulitt.. Tilulittt…” Telepon seluler saya berbunyi. Dengan ragu saya menjawab telepon dari nomor asing tersebut. Saya beranikan diri untuk menjawabnya. “Haloo..” Hanya satu kata itu saja yang saya katakan.
Suara perempuan terdengar dari seberang telepon sana, “Selamat yaa, Mahendra. Kamu lolos program AJS 2019.”
Dengan rasa terkejut saya pun menjawab, “Oh ya, Kak? Benar, Kak? Bisa diulang gak? Mau direkam ini.”
Hal yang tidak saya sangka-sangka. Saya lolos tahap final dalam program beasiswa Anugerah Jurnalisme Siswa (AJS) 2019. Padahal saya hanya berbekal paksaan dan rasa malas yang luar biasa serta roti serta air putih saja.
Setelah melalui proses seleksi pertama pada Juli 2019, saya ternyata lolos ke tahap final dengan sepuluh finalis dari sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Jembrana. Para finalis lalu diseleksi lagi untuk mencari tiga karya terbaik, tetapi harus mengikuti pelatihan dulu. Lokasi pelatihan di kantor koperasi di Melaya, bagian barat Jembrana.
Tepat di hari itu, saat pelatihan pada Agustus 2019 lalu, raga sulit sekali untuk bangun dari tempat tidur. Mungkin masih kepikiran tantangan yang akan dihadapi dengan teman beda sekolah. Hal yang membuat kepikiran sampai di perjalanan menuju lokasi. Apa lagi beban tugas organisasi di sekolah yang membuat gagal fokus dan panik saat kegiatan pelatihan berlangsung. Sangat mengganggu.
Tentu saja hal tersebut menjadi beban terpendam dalam diri. Di satu sisi memikirkan tugas di bagian timur, di sisi lain memikirkan tugas di bagian barat. Saya tidak bisa memilih satu di antaranya. Ingin sekali menyelesaikan satu per satu dengan maksimal. Semoga yaa..
Beradaptasi
Rasa lesu dan beban pikiran tadi terasa hilang ketika matahari menyinari. Seakan memberi semangat, mulailah! Saya pun mulai menyesuaikan untuk bisa beradaptasi dengan teman baru serta mencoba.
“Jalani saja dahulu. Hidup ini pembelajaran,” kata yang pernah terdengar di telinga untuk menjadi penyemangat belajar walaupun belum memahami betul. Yaa namanya juga belajar.
Masih di hari pertama saya diperkenankan bertatap muka dengan Pak Ketut Wiadnyana, orang nomor satu di Koperasi Kerta Semaya Samaniya (Koperasi KSS). Bukan hanya tatap saling menatap saya juga berkesempatan untuk bertukar pikiran dengannya.
Di tengah acara tatap muka langsung itu Pak Tut menceritakan bagaimana sejarah usahanya hingga saya sangat terngiang dengan kata beliau. “Bersatu, bersama.” Itu yang beliau katakan sebagai modal untuk sukses di usahanya.
Ketua Koperasi KSS ini menjelaskan arti nama koperasinya yaitu sejahtera, berjanji, bersatu atau bersama. Arti itu bukan sembarang arti, Pak Tut bercerita, tetapi memang diperuntukkan untuk petani yang mau berubah di tengah susahnya mengubah cara pandang para petani. Jika ingin maju di bidang kakao, khususnya di Jembrana, caranya adalah dengan cara bersatu dan bersama.
Saya sungguh terkejut mendengar pernyataan Pak Tut tadi. Di tanah kelahiran saya ternyata masih terdapat orang-orang yang peduli kepada rakyat kecil dan ingin bangkit bersama-sama dengan cara memberikan pemahaman kepada mereka yang belum paham di bidang tersebut. Mengubah mindset para petani kakao untuk menuju kesuksesan sangat susah. Sebab petani di sekitar kita belum memahami betul proses yang bisa dilakukan untuk mendapat lebih banyak keuntungan.
“Masyarakat cenderung terlalu berpikir instan. Contohnya hanya menjemur biji kakao dari kebunnya. Padahal, jika menggunakan metode fermentasi jelas keuntungan mereka akan bisa membantu perekonomian petani kakao di Jembrana,” kata Pak Ketut.
Muda, Beda, dan Berkarya
Saat program seleksi beasiswa AJS pada Juli 2019 panitia pernah mensosialisasikan bahwa kakao Jembrana adalah kakao yang terbaik di Indonesia. Bahkan, dia diekspor ke negara-negara asing. Cerita panitia itu sungguh membuat saya heran. Saya teruna (remaja) Jembrana malah tidak pernah tahu kekayaan yang dimiliki di tanah tempat saya dibesarkan.
Melihat peluang di sekitar bisa menjadi modal efektif bagi generasi muda berbisnis dengan bahan lokal. Mereka juga harus berinovasi dan memikirkan kualitas produk yang akan diterima konsumen serta pantang menyerah untuk mau maju.
Maka dari itu kita harus bisa bersinergi membangkitkan kakao Jembrana sehingga bisa menciptakan kakao yang menjamin kesehatan pengonsumsinya. Sinergi itu mulai dari cara penjemuran, alat, dan proses untuk mencapai hasil berkualitas dan sehat. Salah satu caranya adalah melalui fermentasi karena dia bisa menciptakan aroma khas sehingga permintaan dari pasar pun meningkat. Harapannya, ekonomi petani kakao juga akan meningkat.
Selain menciptakan aroma khas, petani juga memikirkan kesehatan produk yang akan dibuat dengan menjaga kebersihan.
Hari Kedua
Di hari kedua, saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi agrowisata yang juga pembeli kakao produksi Koperasi KSS. Lokasi agrowisata ini di Desa Cau, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Di sana kami disambut dengan senyuman oleh pegawai. Kami diajak keliling di agrowisata, melihat pohon kakao beserta buahnya. Pemandangan yang asri dan sejuk itu membuat kami menyempatkan untuk berselfie ria mengabadikan momen menyenangkan ini. Setelah capek berfotoria, saya dan teman-teman diajak untuk makan siang ditambah untuk berbincang-bincang dengan pemilik agrowisata tersebut. Saya menanyakan beberapa pertanyaan mengenai manfaat cokelat bagi kesehatan.
Info yang saya dapat dari Bapak Alit Artha Wiguna, pemilik Cau Chocolate, adalah cokelat juga bisa digunakan produk kecantikan seperti lulur danmasker untuk mempercantik tubuh. Bukan hanya itu, kulit kakao juga bisa digunakan untuk teh yang menyehatkan selama diolah dengan baik.
Selain kepada Pak Alit, saya juga menanyakan manfaat cokelat itu kepada narasumber lain yaitu Kakak Sri Auditya Sari dari Yayasan Kalimajari, Luh Komang Desita Anggraeni yang juga finalis AJS 2019, dan pegawai spa yang menggunakan cokelat untuk layanannya.
Sehat dan Cantik
Menurut Kak Tya, mengonsumsi olahan kakao dari segi kesehatan ternyata bisa membuat kita senang dan itu sudah terbukti secara sains. Karena di dalam olahan kakao, khususnya cokelat murni, banyak mengandung senyawa kimia. Pertama, flavonols yang mempercepat metabolisme tubuh. Jadi tubuh lebih cepat memproses makanan yang masuk menjadi energi. Kita jadi lebih aktif sehari-harinya.
Kedua, theobroma yang merangsang otak untuk memproduksi hormon endorfine, serotonin dan dopamine. Ketiga hormon ini memegang kendali atas perasaan bahagia, tingkat komunikasi verbal dan kinetis. “Senyawa ini bisa membuat konsumennya bisa lebih aktif, ceria dan bahagia,” kata Kak Tya.
Menurut Kak Tya, kakao Jembrana adalah kakao spesial. Kenapa begitu? Bukan hanya karena Jembrana secara alami sudah dikaruniai nutrisi tanah yang luar biasa kaya, Tapi juga karena rantai nilai yang sarat akan kualitas, dan aspek pemberdayaan.
Kakao Lestari Jembrana bukan hanya bicara tentang kualitas produk cokelat, tetapi juga tentang kualitas petani kakaonya. Contohnya adalah proses fermentasi yang menjadi sebuah senjata besar mengantarkan Jembrana untuk diakui sebagai Cacao Of Excellence secara internasional.
Enak atau tidaknya cokelat bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang asa petani sebagai produsen utama produksi cokelat. Kualitas produk sudah jelas menjadi fokus program kakao lestari melalui fermentasi. Namun, pendampingan petani agar lebih berdaya dan mampu bersaing di pasar global adalah cita-cita yang harus diwujudkan. “Cita-cita itu dimulai dari Jembrana, kemudian Bali, dan semoga mimpi Kakao Lestari ini dapat diadaptasi oleh semua petani kakao di Indonesia,” kata Kak Tya.
Olahan kakao juga bisa digunakan produk kecantikan, lhoo, sahabat. Dengan menggunakan masker cokelat dua bulan sekali dan lulur cokelat selama dua minggu sekali. Selain itu cokelat juga bisa diolah sebagai lulur. Apa lagi narasumber menceritakan bahwa bahan yang digunakan sebagai lulur tersebut dipakai dari biji cokelat sisa buangan dari seleksi biji yang ada di Koperasi KSS.
Selain lulur cokelat juga bisa digunakan sebagai masker organik teman-teman. Lagi-lagi narasumber mengatakan bahwa masker cokelat yang digunakan 100 persen organik dan membuat sendiri dari bahan biji kakao yang tidak layak jual atau bahan contoh yang sudah selesai dipakai.
Narasumber memberikan testimoni setelah memakai produk kecantikan dari cokelat, wahh ternyata tidak mengecewakan.
Enak banget, kulit rasanya halus. Karena mengandung lemak nabati (chocolate butter), dan itu bisa mengecilkan pori-pori. Selain itu, antioksidan yang dikandung di dalam cokelat bisa menghambat pertumbuhan radikal bebas di dalam tubuh. Jadi kulit lebih sehat dan terlihat lebih muda.
Wah tidak terduga. Kandungan di dalam cokelat ternyata sangat ampuh untuk mempercantik diri.
Namun, manfaat itu bisa berkurang kalau ada hama masuk ke dalam kakao. Maka dari itu, pemeliharaan harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Dari masa pembibitan, perawatan sampai panen juga harus diperhatikan untuk menciptakan olahan kakao berkualitas. Jawaban sangat jelas dan padat, ya. Maka dari itu kesehatan pohon dan buah kakao sangat penting untuk kualitas produk dari buah kakao tersebut.
Ter.. Terr.. Ternyata lagi cokelat juga bisa digunakan untuk diet karena memiliki kandungan senyawa kimia flavanoit, khusus di buah kakao itu disebut flavanol yang mengakibatkan tubuh lebih giat bermetabolisme. Pencernaan menjadi lebih bagus dan lancar. Senyawa kedua adalah teobroma yang membuat otak memproduksi hormon serotonik, dopamin, dan endorvin. Kandungan itulah membuat orang yang memakan biji kakao dan cokelat menjadi lebih bahagia serta semangat dalam beraktivitas dan mengeluarkan keringat.
Dari energi berlimpah tersebut kita bisa beraktivitas dan mengeluarkan keringat dan aktif berkegiatan, kalau kita aktif berkegiatan otomatis lemak akan keluar lewat keringat yang kita keluarkan dan juga sangat berpengaruh terhadap metabolisme dikarenakan sebenarnya diet tersebut adalah sarana memperlancar metabolisme tubuh.
Bukan berarti saat diet kita hanya mengonsumsi cokelat berkualitas premium, tetapi juga harus diseimbangi dengan karbohidrat serta buah-buahan dan butuh olahraga teratur.
Hitam atau Putih?
Gengs… Kalo pilih warna, hitam atau putih? Wkwkwk. Maksudnya lebih sehat mana yaa.. dark chocolate atau white chocolate?
Begini, gengs. Dark chocolate bisa dianggap cokelat dalam bentuk paling murni. Dia mengandung persentase padatan kakao dan cocoa butter tertinggi. Bahan tambahan lainnya adalah bubuk biji kakao dan gula.
Milk chocolate mengandung padatan cokelat dan cocoa butter, tetapi dalam persentase yang jauh lebih kecil. Ini juga mengandung susu bubuk dan gula yang memberikan rasa lebih halus, lembut dan manis. Tetapi, orang mungkin bertanya apakah white chocolate itu cokelat asli? Sejujurnya, cokelat putih tidak mengandung padatan kakao sama sekali. Hanya mengandung sebagian kecil mentega kakao dengan gula dan susu.
Jadi intinya dari segi kesehatan dark chocolate mengandung banyak nutrisi yang baik buat tubuh dibandingkan dengan jenis cokelat lainnya.
Kita lanjut ke narasumber yang milenial abis yukk.. Bersama Desita, yang juga cucu petani kakao di Melaya sekaligus milenial yang menggemari cokelat.
Saya sangat penasaran dengan sosok satu ini. Dia sangat menarik perhatian saya ketika ia mengatakan suka sekali dengan produk cokelat. Saya pun menanyakan beberapa pertanyaan dan langsung saya jabarkan di sini ya..
Desita sangat suka mengkonsumsi cokelat dari umur lima tahun. Mungkin bukan Desita saja anak-anak yang dulu umurnya 5 tahun ke atas suka mengonsumsi cokelat.
Desita suka mengonsumsi cokelat karena harganya sangat terjangkau dan rasanya enak. Beberapa merk cokelat yang pernah ia konsumsi. Satu yang paling ia cintai adalah produk cokelat dari Cau di daerah Tabanan yang pernah ia kunjungi bersama teman-temannya saat mencari data di sana.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Desita sangat menyukai cokelat, tetapi dia tidak pernah sakit karena mengonsumsi cokelat. Hal itu karena Desita menjaga asupan yang masuk di dalam tubuhnya. Apalagi Desita sangat takut untuk mengonsumsinya saat pemilik Cau Chocolate bilang, cokelat yang dicampur dengan gula dan susu tersebut sangat tidak baik bila dikonsumsi oleh tubuh.
Namun, Desita tidak pantang mundur untuk menyukai cokelat. Hanya saja dia lebih selektif dalam membeli cokelat dengan cara melihat komposisinya terlebih dahulu. Menurut Desita cokelat membuat dirinya senang, menghilangkan stres dan membuat bahagia karena sensasi yang ia dapatkan dari memakan cokelat tersebut.
Desita memberikan cara ampuh untuk mengkonsumsi cokelat agar bermanfaat bagi tubuh. Caranya dengan cara lebih memperhitungkan kandungan cokelat yang kita makan karena semakin pahit cokelat semakin bagus kandungan kesehatan di dalamnya.
Sangat menarik wawancara di atas, ya, guys.
Saya juga ingin menyampaikan informasi tentang olahan cokelat yang bisa digunakan untuk kecantikan kulit. Saya mencari informasi tentang Spa Cokelat yang sangat baik untuk anak berusia 5-10 tahun dengan terapis cokelat di Jembrana.
Menurut terapis tersebut cokelat memiliki kandungan antioksidan khususnya dark chocolate yang bisa membantu menjaga kulit wajah dari serangan racun maupun kuman yang kerap hinggap pada kulit. Menggunakan bahan baku cokelat untuk kesehatan kulit anak berumur 5-10 tahun yang bisa menyehatkan kulit mereka.
Tempat spa anak ini sangat jarang ditemui. Mungkin hanya ada di kota besar. “Andaikan pemahaman menggunakan cokelat sebagai penyehatan kulit ini sudah banyak yang tahu tidak memungkiri banyak yang membuka jasa spa anak,” kata seorang terapis yang pernah mengikuti seminar dan pelatihan spa.
Sumber lainnya, menurut para ahli dari American Health Foundation, antioksidan utama dalam cokelat hitam mampu melindungi kulit tubuh hampir 100 kali lebih efektif dari pada vitamin C dan 25 kali lebih ampuh dari vitamin E. Selain itu cokelat juga bisa menutrisi dan mencerahkan kulit wajah dan tubuh.
Jadi, untuk teman-teman, cokelat juga bisa menjadi bahan baku kesehatan kulit anak. Bukan hanya remaja dan orang dewasa saja, tetapi anak juga bisa menggunakan jasa tersebut sebagai pencegahan penyakit kulit.
Wahh… Begitu besar kandungan buah kakao yang bisa kita manfaatkan. Ayo! Maju terus kakao Gumi Mekepung! [b]