Dikirim Bali Travel Works
Berbagai kegiatan di luar lapangan yang direncanakan selama ajang Commonwealth Bank Tennis Classic 2007 menarik minat sejumlah pemain profesional untuk menikmati sisi lain dari pulau Bali. Selama satu sesi kemarin (Selasa, 11/09) beberapa pemain diperkenalkan kepada sisi artistic dari pulau Dewata.
Pada kesempatan Arts and Craft Day, Jelena Jankovic merancang sekaligus merangkai sebuah kalung mutiara dan juga melukis sebuah lukisan, seorang pemain lagi yakni Tamarine Tanasugarn asal Thailand juga membuat sebuah lukisan, dimana kalung dan lukisan tersebut akan dilelang hari ini di Grand Hyatt Bali.
Bekerja sama dengan Atlas South Sea Pearls, Jelena melelang kalung mutiara tersebut. Separuh dari keuntungan hasil pelelangan tersebut akan disumbangkan kepada UNICEF Indonesia sedangkan 50 persen lainnya akan disumbangkan kepada UNICEF Serbia. Sedangkan keuntungan dari hasil pelelanganan lukisan akan disumbangkan kepada The Westin Resort UNICEF Partnership.
Untaian kalung Jelena akan di lelang pada hari Minggu, saat bersamaan dengan final Commonwealth Bank Tennis Classic dan informasi tentang pelelangan tersebut dapat di lihat pada website www.atlassouthseapearl.com.au.
Menurut Michael Schaafsma, Manajer Ritail dan Operations, nilai kalung tersebut diperkirakan US$ 8,800.00 karena mutiara yang dipilih oleh Jelena merupakan mutiara-mutiara terbaik diseluruh dunia.
Saat diperkenalkan pada proses pembuatan mutiara yang cukup rumit oleh manajer produksi Atlas South Sea Pearls, pemain asal Serbia dan unggulan pertama, Jelena Jankovic, merangkai sebuah kalung mutiara layaknya seorang ahli. Dia mengakui bahwa upaya tersebut membutuhkan kesabaran dan tingkat keahlian yang tinggi, terutama dalam proses perancangannya. Jankovic sangat bangga dapat memamerkan hasil karyanya berupa kalung yang anggun.
Sesi lukisan dipandu oleh pelukis asal Bali yang ternama, Suklu. Jelena Jankovic bersama dengan 5 pemain termasuk Tamarine Tanasugarn berhasil menciptakan maha karya berupa lukisan yang menggambarkan bakat seni mereka. Berbagai goresan warna disapukan pada setiap kanvas, setiap sapuan merupakan makna yang khusus dan mencerminkan karakter masing-masing pemain.
“Ini jelas berbeda jauh dengan memegang raket, mutiara tersebut sangat indah dan tentunya mahal. Sama seperti bermain tenis, untuk merangakai mutiara membutuhkan konsentrasi penuh dan saya sangat bangga atas karya yang saya hasilkan” ungkap Jankovic. “Saya sangat senang dapat membantu anak-anak diseluruh dunia dan melalui kegiatan UNICEF adalah salah satu cara untuk dapat membantu mereka” lanjutnya.
Baik Jancovic maupun Tanasugarn berharap bahwa dana yang didapat dari maha karya hasil mereka akan dapat mendukung upaya membantu anak-anak sedunia. [b]