Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) baru yang didesain menyerupai resor wisata dengan hotel, marina, dan apartemen ini menjadi prioritas gubernur Bali masa pemerintahan Wayan Koster seluas 334 hektare. Target pembangunan diperkirakan rampung tahun 2024. Hanya saja sejak perencanaan hingga pembangunan berjalan, mega proyek ini menyisakan pro-kontra.
Awal pembangunan pada Januari 2022, WALHI Bali menyerahkan surat tangapan kepada ketua pembahas Addendum ANDAL dan RKL-RPL Pusat Kebudayaan Bali. Bahwa wilayah PKB Baru itu berada dalam kawasan rawan gempa bumi tinggi. Berpotensi terlanda goncangan gempa bumi dengan intensitas VII-VIII MMI. Dapat menimbulkan dampak berupa retakan tanah, peluluhan pada kawasan endapan alluvium (likuifaksi), longsoran pada daerah berlereng terjal serta pergeseran tanah.
Namun, kendati demikian, pembangunan proyek ini terus berlanjut hingga tahun 2023. Meski dengan klaim penataan aliran sungai dan menutup bekas Galian C, pembangunan proyek megah ini justru memunculkan jejak kerusakan di wilayah di sekitarnya. Proyek Pusat Kebudayaan Bali terpadu ini, menurut catatan Walhi Bali, kekurangan material urugan sebanyak sekitar 4,8 juta meter kubik.
Untuk memenuhi kebutuhan urug sebagai pondasi PKB Baru, pemerintah Provinsi Bali menggunakan tanah-tanah bukit yang ada di sekitar proyek. Pengerukan bukit terjadi di banyak titik. Kemudian meninggalkan jejak jalan rusak di setiap akses yang dilalui truk-truk pengangkut tanah urug PKB Baru.
Berikut jejak pengerukan bukit untuk PKB Baru yang berlokasi di Klungkung.
Gerbang Megah Pintu Masuk PKB Baru
Kawasan Pusat Kesenian Bali dibangun di hilir eks galian c Gunaksa di lahan seluas 336 hektare. Ada 3 zona pembangunan yakni zona inti, zona penyangga, dan zona penunjang.
Sebelum dibangun plang nama Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, wilayah itu adalah kawasan persawahan. Kelian Subak Desa Gunaksa, Wayan Mardika menyebutkan pada lahan yang dibebaskan ini merupakan wilayah penting. Sekitar 25 hektare lahan produktif digunakan untuk akses timur dan barat PKB.
Selain lahan persawahan, Balai subak Desa Sampalan Tengah yang berdiri kokoh di pinggir jalan perempatan patung Dewi Kanya juga turut tergusur. “Hanya saja, cuma balai subaknya yang kena. Lahan pertaniannya tidak”, cerita Mardika.
Pengerukan tidak Menggunakan Sistem Terasering
Foto ini diambil pada 28 Mei 2022. Bukit terletak di pinggir Jalan Sawo Kabeh, Dawan Klod. Terlihat jelas pengerukan tidak menggunakan sistem terasering. Tanah dihabiskan dalam satu tingkat. Model pengerukan seperti ini dapat menyebabkan peluang tanah longsor semakin tinggi. Apalagi lokasinya yang terletak persis di pinggir jalan utama menuju Desa Dawan, Klungkung.
Bukit Dawan Klod
Foto ini diambil pada 1 Maret 2023. Salah satu titik pengerukan bukit di Jalan Sawo Kabeh, Dawan Klod. Jalan ini merupakan akses utama menuju Desa Dawan Klod, Dawan Kaler, dan Desa Besan. Masifnya kendaraan besar untuk pengerukan ini menyebabkan jalan rusak.
Pengerukan bukit untuk pengurugan aliran sungai Tukad Unda, sudah beroperasi sejak 2022. Namun, pengerukan semakin masif hingga foto ini diambil.
Perubahan lalu lintas di bundaran simpang empat Dewi Kanya jelas terlihat. Kemacetan dan debu dari barisan truk pengangkut tanah urug sangat ramai berlalu lalang. Barisan truk-truk itu berpencar menuju sumber-sumber tanah urug.
Perbandingan bukit sebelum dan sesudah pengerukan terlihat dari catatan google maps, lokasi masih sejalur dengan bukit sebelumnya.
Jalan Rusak Menuju Lokasi Pengerukan
Lokasi ini merupakan jalan penghubung antara Desa Dawan Kaler dan Gunaksa. Namun, kondisi jalan hancur rata dengan tanah. Jalan ini menjadi akses truk mencari tanah urug di bukit kawasan Dawan Kaler.
Pengerukan Bukit di Area Dawan Kaler
Dalam tangkapan layar google maps, terlihat jelas sisa pengerukan bukit di Dawan Kaler. Ukurannya yang cukup luas menyisakan seperti kubangan di tengah bukit.
Pengerukan Berlanjut ke Desa Gunaksa
Foto ini diambil pada 1 Maret 2023 di Hulu Desa Gunaksa, Klungkung. Aktivitas pengerukan sudah tidak beroperasi. Namun, meninggalkan jejak jalan rusak di sepanjang Dusun Babung hingga hilir desa.
Foto ini diambil pada 1 Maret 2023. Proyek pengerukan bukit di hulu Desa Gunaksa meninggalkan jalan rusak. Ini adalah jalan utama warga Dusun Babung Desa Gunaksa. Dusun yang terletak paling hulu. Dulu dusun ini menjadi salah satu kawasan rindang dengan pepohonan. Seperti kawasan konservasi Desa Gunaksa, terdapat sumber air juga di hulu desa ini. Namun, saat ini aksesnya hancur, sisa lintasan truk dan alat berat pengeruk bukit waktu lalu.
Perubahan lalu lintas di bundaran simpang empat Dewi Kanya pun jelas terlihat. Kemacetan dan debu dari barisan truk pengangkut tanah urug sangat ramai berlalu lalang. Barisan truk-truk itu berpencar menuju sumber-sumber tanah urug.
Jejak Debu Tebal
Debu tebal, jalan rusak menyelimuti akses publik di desa-desa terdekat pembangunan proyek PKB Baru. Hingga karya ini dipublikasi, jejak-jejak proyek PKB Baru masih tertinggal di kawasan yang dilalui. Jalan-jalan rusak tak kunjung ada perbaikan. Sisa bukit yang dikeruk tak tahu akan bagaimana kabar kelanjutannya.
Adakah Mitigasi Pengerukan?
Terkait tindak lanjut konservasi dan pemulihan lingkungan bukit-bukit yang dikeruk, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengatakan pihaknya hanya berperan sebatas koordinasi dan memberikan arahan saja. Ia lebih banyak berperan pada pengecekan dokumen terkait izin pihak yang akan melakukan penataan lahan. Tidak dalam pengambilan keputusan. Dalam arahan itu, pihak kabupaten sudah menghimbau para pemilik lahan yang dikeruk agar melakukan penghijauan kembali. Bekerjasama dengan DLHP Provinsi Bali, ia memberi masukan agar Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Selatan agar menyediakan tumbuhan hijau.
Suadnyana memetakan motif pemilik lahan, ada yang ingin menjadikan lahannya menjadi perumahan setelah dikeruk. Ada juga yang akan tetap menggunakan sebagai perkebunan produktif. “Yang akan menjadikan lahannya sebagai perkebunan produktif kami himbau agar melakukan penghijauan kembali,” katanya.
Di sisi lain, ia juga melakukan sosialiasi ke kepala desa yang desanya terlibat dalam penataan lahan PKB Baru ini. Desa yang terlibat semuanya terpusat di Kecamatan Dawan. Penataan lahan yang dikeruk ini dikembalikan secara mandiri ke pemiliknya masing-masing. Per hari ini (10 April 2023), ada salah satu pemilik lahan di Desa Dawan, Kawasan Sente yang sudah melakukan penanaman kembali dengan pohon kelapa. Namun, rata-rata masih membiarkan lahan terbuka.
Menyoal tenggat waktu untuk menindaklanjuti penataan lahan pasca pengerukan, DLHP Kabupaten belum menentukan waktu tenggatnya. Begitu juga rencana reboisasi. Pihaknya belum mengetahui berapa pemilik lahan yang akan menggunakan lahannya menjadi perkebunan produktif. Sehingga penyediaan tumbuhan hijau masih di tahap perencanaan.
DLHP Kabupaten Klungkung juga tak mengkhawatirkan soal resiko pengerukan bukit untuk PKB Klungkung. Menurut Suadnyana, pengerukan bukit tidak memberikan resiko tinggi. “Tidak ada banjir, tidak ada longsor, karena pengerukan tidak mendalam dan tidak memotong bukit, hanya penataan lahan saja,” katanya ketika dihubungi Senin (10/04).
Cerita perjalanan pengerukan bukit untuk proyek PKB Baru ini baru sebagian. Masih ada bukit-bukit di desa bagian timur dari proyek PKB Baru yang juga mengalami kondisi yang sama. Sama seperti proyek PKB Baru, cerita ini masih ada lanjutannya.
Rangkuman titik dan jejak pengerukan berbasis peta di sini