Penyedia layanan XL kembali mengembangkan jaringannnya. Sebelumnya, Maret 2015 lalu, XL juga meluncurkan jaringan 4G di Pantai Kuta dengan mengimplementasikan 25 titik BTS 4G di kota Denpasar dan Badung.
Saat ini XL menambah jumlah BTS di dua kota ini.
Kamis lalu, XL mengadakan temu media tentang ekspansi jaringan 4G bersama XL ini. Hadir sejumlah media dan perwakilan dari Bali Blogger Community. Acara ini dipandu Rosi, Coorporate Communication XL yang menghadirkan Tim Huwawei Service seperti Edy Dwirianto, I Made Budi Surya Negara, Samsuri, dan Deri Puspitayanti selaku Regional Sales Manager Denpasar.
General Manager East II, Dodi Supriono memaparkan, ekspansi XL ke jaringan 4G ada di 250 lebih BTS yang rencananya berdiri hingga akhir September nanti. Penambahan jaringan ini nantinya akan terus dilakukan hingga mencapai target secara merata termasuk di pusat-pusat perumahan.
Dia melanjutkan, 4G bisa menjadi andalan karena perlu. Sebagai perusahaan telekomunikasi yang ingin bersaing di kota-kota besar, XL perlu melakukan investasi secara teknologi. “Denpasar dan Badung tingkat ekonominya sudah cukup bagus, maka kami implementasikan tambahan BTS 4G,“ papar Dodi.
Dodi menambahkan, untuk saat di wilayah Denpasar dan Badung terdapat data kartu perdana 4G yang sudah aktif sejumlah 13.770 termasuk pelanggan lama yang mengantikan kartunya dengan kartu 4G.
Pelanggan XL yang belum punya sim card 4G, namun ingin mendapatkan layanan 4G caranya cukup dengan menukarkan SIM Card. Begitu pula pengguna layanan 3G untuk memperoleh layanan data 4G masih bisa walaupun handsets belum 4G.
“Jangan khawatir handsets-nya masih 3G karena tetap bisa menikmati layanan data yang kecepatannya mendekati layanan 4G. Jadi ini 3G rasa 4G,“ terangnya.
Layanan ini sudah diimplementasikan di 106 BTS Denpasar dan Badung. Kecepatan mulai dari 23-25 Mbps untuk download.
Dia optimis target jumlah pelanggan 4G di Denpasar dan Badung sebanyak 225.000 hingga akhir tahun ini. “Targetnya memang besar, mungkin hampir separuh pengguna XL Denpasar dan Badung nantinya akan menggunakan layanan 4G,“ ujarnya.
Dodi menambahkan, bagi pelanggan XL yang ingin menggantikan SIM Card-nya ke layanan 4G, cukup dengan datang ke XL Center dengan membawa kartu SIM Card lama dan fotocopy KTP sebagai persyaratan. Begitu pun penukaran ini bisa dilakukan di outlet-outlet yang tersebar di beberapa titik di wilayah Denpasar dan Badung pada saat beli pulsa atau beli paket yang lain.
Pada kesempatan ini pula ditampilkan “Extreme HD 3600 Video“. Undangan menyaksikan tampilan video yang menyuguhkan 3.600 gambar. XL mensupport layanan video ini dengan hasil video mulus, tidak terputus-putus atau patah-patah. Semua tampilan video yang ditayangkan ini didukung dengan layanan internet super cepat 4G LTE.
Dalam diskusi, beberapa blogger yang hadir pun menyempatkan untuk mengutarakan beberapa kendala dan permasalahan selama menggunakan layanan data dalam sesi tanya jawab ini. Dita, Blogger Traveler ini ingin mengetahui kemampuan upload video pada layanan XL 4G LTE ini.
Selama ini dirinya lebih sering mengunggah video dari YouTube kwalitas HD dengan kapasitas 1024 mega pixel menggunakan kartu XL sering mengalami crash atau terputus-putus. “Kecepatan upload sampai berapa sih?“ tanya Dita pemilik blog daywith50k.blogspot.com.
Ayik, mewakili Traveler Blogger juga turut memberikan masukan kepada XL. Dirinya selaku Traveler Blogger yang sering pergi ke suatu daerah terutama daerah Indonesia timur sering mengalami kendala koneksi yang tidak stabil. Aktivitasnya lebih sering untuk publish blog menggunakan smartphone. Melihat kondisi demikian, jangankan menemukan jaringan 3G, ketemu signal EDGE saja dirasa bersyukur baginya sebagai pengguna XL.
“Bagi kita, butuh koneksi yang stabil. Teman-teman minta, gimana caranya memaksimalkan jaringan 3G yang sebelumnya ada di beberapa daerah terpencil,“ ujar Ayik pengguna XL sejak 2004 yang sempat beberapa kali ke Sumbawa.
Edy Dwirianto dari Tim Huaweii Service, menjawab atas pertanyaan ini. Kecepatan tergantung dari traffic, jumlah user, coverage 3G kadang tidak menutup kemungkinan memilih level dan bisa terbuang kejaringan EDGE.
Dirinya, juga melihat dari sisi jumlah statistik. Untuk itu pihaknya akan tetap melakukan upgrade dari berbagai sisi dengan melihat kondisi yang ada. “Jika kita melihat penggunaan datanya tinggi, jumlah user-nya tinggi nanti kita upgrade lagi dari sisi powernya, sisi frekwensinya, kita tambahin supaya stabil,“ kata Edy.
Deri Puspitayanti juga menjelaskan sedikit tentang lemahnya jaringan di daerah terpencil yang disampaikan. Dirinya menilai jumlah kepadatan pelanggan juga berpengaruh terutama dari jumlah pengguna, sehingga pada akhirnya harus layanan data terpaksa terbagi.
“Banyak pelanggan yang berasumsi pada malam hari untuk upload segala macam. Penggunanya tidak terlalu banyak, jadi speednya lebih kenceng,“ terang Deri. [b]