Namanya Esther Ira. Kami korbannya.
Menurut pengakuan kepada kami, usaha event organizer-nya berkantor di Jalan Gunung Soputan nomor 88, Denpasar. Namun, setelah kami cek, alamat kantor bernama Cyber Enterprise tersebut ternyata fiktif.
Kejadian bermuma pada 7 Januari 2106, Esther Ira ini menghubungi kami setelah sebelumnya kami mendapat referensi dari seorang teman. Waktu itu, dia meminta dibantu masalah tiket dan reservasi hotel tamunya.
Sesuai yang dia janjikan, dia akan melunasi pembayaran tiket dan hotel itu sejumlah Rp 9.836.000.
Pada 12 Januari 2016 kami menghubungi lewat telepon tapi tidak diangkat. Kami pun mencoba menghubungi lewat WhatsApp. Alasannya sakit. Kami pun masih memberikan kesempatan karena alasan sakit.
Tentu kita harus menghargai walaupun seharusnya menurut saya apapun alasannya sebaiknya yang punya utang yang lebih aktif menyampaikan alasan akan keterlambatan biar tidak terjadi salah tafsir.
Berikut bukti percakapan melalui WhatsApp
2016/01/12, 16:54 – CHRIS: halo ibu esther sy chris dr KSB Tours, mohon info sesuai yg ibu sampaiakan saat berbicara dgn sy tempo hari terkait pembelian tiket akan diselesaikan hari senin. Menurut accounting sy hingga sore ini belum ada di transfer mohon di info kami tunggu kabar baiknya .
Oh sekedar info total tagihan 9.836.000
2016/01/12, 16:55 – Esther: Sy barusan info ke bu endang pak
2016/01/12, 16:55 – Esther: Okee siaapp pak
2016/01/12, 16:57 – CHRIS: Baik bu saya tgg kabar baiknya krn sebelumnya saya sudah ke info accounting senin pembayaran sesuai yang ibu janjikan, tapi accounting saya cek belum ada dana masuk
2016/01/12, 16:57 – Esther: Iyaa pak harusnya sy senin ambil tagihan krn sy sakit baru besok bisa ambil pak
2016/01/12, 16:58 – Esther: Sy minta maaf pak
2016/01/12, 16:58 – Esther: Besok sy kabari pak
Baiklah kita lanjutkan pencarian orang ini.
Besoknya saat sudah siang, saya kembali mencoba menghubungi melalui telepon langsung. Namun, tetap sama hanya sekali nada sambung. Hanya ada jawaban, “Nomer yang Anda tuju sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi.“
Di sini saya sudah mulai ada rasa curiga dengan orang ini. Saya coba hubungi teman yang mengenalkan Esther Ira ini.
Di satu sisi dengan teman saya dia menyampaikan sudah beres dan sudah kordinasi dengan saya. Di saat yang sama WhatsApp ataupun telepon saya tidak direspon. Tapi saya masih mencoba untuk baik menanggapi orang ini.
Masuk hari berikutnya hal yang sama dilakukan oleh Esther Ira in. Tanpa kabar berita dan tanpa pernah menghubungi kami untuk menindaklanjuti masalah utangnya.
Setelah sekian kali kami mencoba untuk bernegosiasi dengan baik kami dapat menyimpulkan bahwa orang yang bernama Esther Ira ini tidak ada iktikad baik karena sekian kali dihubungi telepon tidak diangkat.
Sesekali kami hanya bisa berkomunikasi melalui WhatsApp. Namun, pembicaraan pun tidak sesuai yang diharapkan. Respon yang bisa sehari untuk sekadar dibalas dan banyak alasan akhirnya memutus pembicaraan tanpa kepastian.
Saya mencoba mencari tahu siap sebenarnya orang ini. Menurut info yang saya dapat dari seorang sahabat, orang ini sering bermasalah hal sama. Bahkan sering dicari segerombolan preman karena kasus utang.
Tulisan ini sengaja saya buat dengan harapan jika ada tawaran bisnis dari Esther Ira ini lebih hati-hatilah karena apa yang keluar dari mulut manisnya tidak sesuai. [b]