Dikirim Ni Komang Erviani
dari Press Release
Berdasarkan hasil analisa terakhir Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia) pada tahun 2007, dari 1.592 jenis burung yang hidup di Indonesia, 119 jenis di antaranya terancam punah. Jumlah ini didapat berdasarkan analisa dengan mempergunakan kriteria yang ditetapkan badan konservasi dunia (IUCN).
“Sekitar 80 persen jenis burung terancam punah ini sangat bergantung kepada hutan sebagai habitatnya. Artinya, jika tidak ada aksi nyata untuk menyelamatkan hutan dan habitat burung lainnya, kemungkinan besar jenis-jenis burung warisan dunia ini akan punah dari muka Bumi”, ujar Sukianto Lusli, Direktur Eksekutif Burung Indonesia dalam siaran pers, Kamis (15/11).
Yang lebih mengiriskan hati juga adalah hampir 60 persen jenis burung yang terancam punah tersebut merupakan jenis burung endemik Indonesia, artinya jenis ini hanya hidup dan terdapat di Bumi Indonesia. Salah satunya adalah jalak bali (Leucopsar rothschildi) yang status populasinya sangat kritis. Burung putih berjambul cantik ini bahkan kemungkinan telah punah di alam meskipun penangkarannya sangat berhasil.
Berdasarkan laporan BirdLife International (organisasi resmi yang mengeluarkan status keterancaman jenis burung di dunia) terakhir, diperkirakan populasi burung endemik Bali ini hanya tinggal 24 ekor di alam. Jumlah burung mahal ini justru jauh lebih besar di penangkaran.
“Tetapi, masih menjadi pertanyaan besar, apakah burung hasil penangkaran ini jika dilepasliarkan ke alam bebas masih dapat bertahan hidup atau tidak. Apakah ia sanggup beradaptasi dan bertahan hidup di habitat aslinya atau tidak”, ujar Bas van Balen, ornitolog asal Belanda yang sudah malang melintang di dunia perburungan Indonesia sejak 1980.
Sebenarnya, jumlah burung yang terancam punah ini justru menurun dibanding analisa BirdLife International tahun 1988, yang mencatat ada 126 jenis burung Indonesia yang terancam punah. Akan tetapi, penurunan jumlah itu bukan berarti lebih baik karena bukan upaya pelestariannya yang berhasil.
“Sampai tahun 1988 pengetahuan tentang burung di Indonesia masih sangat minim. Baru setelah ada banyak survei– termasuk yang dilakukan oleh Burung Indonesia sejak tahun 1993–ada jenis baru yang ditemukan, dan sayangnya sudah dalam kondisi terancam punah,” jelas Sukianto.
Sampai saat ini, kemungkinan jenis yang sangat terancam punah adalah trulek jawa (Vanellus macropterus) . Burung yang dulu menghuni pesisir selatan pantai Jawa ini tidak pernah terlihat lagi sejak tahun 1940 atau dengan kata lain sudah 67 tahun.
Dengan status burung yang demikian mengenaskan, Burung Indonesia berupaya keras menjaga hutan agar burung tetap dapat terbang bebas di alam tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat maupun pemerintahan setempat. Hal ini yang dilakukan oleh Burung Indonesia di lokasi kerjanya yang sebagian besar tersebar di Indonesia bagian timur. Banyak kompromi yang harus dilakukan. Namun ini semua demi menyelamatkan kenakeragaman jenis burung di Indonesia agar anak cucu kita masih dapat menikmatinya. *
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
William M Rombang
(w.rombang@burung. org)
Knowlwdge Center Burung Indonesia
Telepon : 0251-357222 / 081 511 606281
sayang sangat menyesli keaadaan ini
apaan ga ada informasi jalak balinya?