Teks Bali Fokus, Foto Luh De Suriyani
Memperingati International Plastic-Bag Free Day, pada tanggal 3 Juli 2010, empat lembaga non-profit bergabung untuk meluncurkan kampanye publik bersama.
Melalui kampanye publik di Hypermart, Bali 4 Juli nanti, masyarakat luas diajak untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa tas sendiri ketika berbelanja. Kegiatan ini diinisiasi oleh BALIFOKUS, Bali Cantik Tanpa Plastik, Yayasan GUS, dan EcoBali yang menaruh perhatian pada isu-isu mengenai lingkungan terutama sampah plastik, daur ulang dan zero waste.
“Peredaran dan penggunaan kantong plastik sekali pakai-buang menunjukkan gaya hidup instan dan tidak peduli lingkungan. Kantong plastik terbuat dari turunan minyak bumi, sehingga membuang atau menghambur-hamburkan kantong plastik berarti juga memboroskan sumber daya alam. Selain itu secara estetis dan kesehatan, sampah kantong plastik merugikan lingkungan dan kesehatan,” kata Yuyun Ismawati dari BALIFOKUS.
“Penggunaan dan peredaran kantong plastik harus dilarang,” tambahnya.
Melalui kampanye ini, keempat lembaga di atas berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan kerugian plastik, mengajak masyarakat untuk lebih bijak saat berbelanja, mendukung perubahan perilaku masyarakat secara luas dan mendorong dukungan kebijakan untuk mengurangi dan menghapuskan peredaran kantong plastik. Aksi ini dilakukan secara serentak di seluruh dunia, antara lain Spanyol, Dubai, India, Filipina, Tanzania, dan Afrika Selatan. Bentuk kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan minat penyelenggara setempat.
Di Kerala, India, akan dibentuk koalisi formal untuk mendorong kawasan bebas plastik. Di Bali, setiap hari dihasilkan sekitar 5000 ton sampah. Lima belas persennya adalah sampah plastik, berkisar antara 600 sampai 750 ton per hari (11-12% dari total volume sampah), atau kurang lebih sama dengan 167 truk/hari.
“Tiap hari satu supermarket besar membagikan ribuan kantong plastik pada pengunjung. Walupun tidak dipungut biaya untuk kantong plastik tersebut, masyarakat luas akan terbebani dengan biaya penanganan sampah yang ditimbulkan dan dampaknya terhadap lingkungan. Dari ribuan ton kantong plastik didistribusi setiap tahun, sebagian besar dibuang ke lingkungan,” kata Alex Ryan, dari Bali Cantik Tanpa Plastik.
Kantong plastik kita pakai 5-15 menit saja, tetapi baru akan terurai di alam setelah 500-1000 tahun. Banyak plastik ditemukan di pantai dan merusak terumbu karang dan berdampak pada perkembangan dan citra pariwisata Bali. Proses pemusnahan plastik, terutama yang mengandung PVC, dengan cara pembakaran akan menghasilkan dioxin, yang bersifat racun, dapat terakumulasi di tubuh manusia dan meningkatkan risiko kanker.
Salah satu praktik yang bisa dilakukan sehari-hari untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan penggunaan reusable bag, tas kain atau tas sendiri yang ramah lingkungan ketika berbelanja. Konsep ini sudah diterapkan oleh Hypermart Bali melalui kampanye “Hypergreen” sejak akhir tahun 2009.
“Sejak November 2009, Hypermart berhasil mengurangi volume kantong plastik yang digunakan sehari hari melalui menyediakan kardus dan tas kain,” ujar Ni Nyoman Erawati, Store General Manager Hypermart Mal Bali Galeria. “Selama ini pengunjung tidak komplain karena kami menyampaikan informasi ini secara terbuka demi menjaga kelestarian lingkungan kita bersama,” tambahnya.
Harapan ke depan adalah langkah positif Hypermart diikuti oleh para retailer lainnya untuk meningkatkan kesadaran usaha dan para konsumennya sehingga jumlah sampah plastik dapat dikurangi secara signifikan. “Minggu lalu Gubenur Bali mengumumkan rencana untuk mewajibkan supermarket di Bali menyediakan tas kain dan tidak lagi menyediakan kantong plastik. Kami merasa ini memang saatnya untuk menerapkan kebijakan yang progresif ini” tambah Alex Ryan.
“Buat apa tunggu lagi,” ujarnya.
Dalam acara ini, akan ditayangkan film tentang bahaya kantong plastik, kuis, petisi, tulisan para pengunjung sebagai pesan yang akan dikirimkan kepada Gubernur, dan ajang foto sebagai apresiasi terhadap pengunjung yang tidak menggunakan kantong plastik. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari semua kalangan yang hadir untuk bekerja bersama dalam mengurangi dampak negatif plastik bagi lingkungan dan kesehatan.
Yuyun Ismawati berkata, “Intinya, kami ingin Bali dijadikan pulau yang bebas kantong plastik”. [b]
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Alex Ryan (Bali Cantik Tanpa Plastik), 081353011989
Ririen (BALIFOKUS), 081236837804