Oleh Anton Muhajir
Sehari menjelang peringatan 100 hari kematian Anak Agung Narendra Prabangsa, Kepolisian Daerah (Polda) Bali akhirnya menetapkan tujuh tersangka pembunuh redaktur harian Radar Bali tersebut. Kata “akhirnya” saya pakai karena selama hampir 100 hari wartawan dan warga hanya menunggu pengungkapan kasus ini. Syukurlah akhirnya tersangka pelaku pembunuhan ini terungkap juga.
Pengungkapan tersangka pembunuhan itu disampaikan Kapolda Bali Irjen Polisi T Ashikin pada jumpa pers di Polda Bali Senin (25/5) ini. Menurut Ashikin, para tersangka ditangkap hampir bersamaan sehari sebelumnya. Sejak kemarin malam mereka sudah ditahan di Polda Bali.
Tujuh tersangka pembunuhan tersebut adalah Nyoman Susrama, adik bupati Bangli yang sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan. Susrama adalah pengawas proyek Dinas Pendidikan Bangli. Besar kemungkinan tersangka membunuh Prabangsa karena balas dendam atas pemberitaan almarhum terkait dengan proyek di Dinas Pendidikan Bangli.
Selain Susrama, polisi juga menetapkan enam tersangka lain yaitu I Komang Gede, staf keuangan proyek yang menjemput korban; Nyoman Rencana dan Komang Gede Wardana yang melakukan pembunuhan serta membawa mayat korban; serta Dewa Sumbawa, supir Susrama yang berperan mengantar Susrama.
Dua tersangka lain adalah Endy dan Jampes, dua karyawan Susrama yang membersihkan darah korban. Dari para tersangka, polisi juga mendapatkan barang bukti berupa mobil Kijang bernomor polisi AB 8888 MK, mobil sedan, celana panjang, dan karpet berisi darah korban.
Para tersangka akan dijerat dengan pasal 338 jo 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana. Mereka bisa terkena ancaman penjara seumur hidup.
Sekadar mengingatkan. Prabangsa adalah wartawan harian Radar Bali, koran milik Jawa Pos yang terbit di Bali. Redaktur halaman Bali ini ditemukan dalam kondisi tewas dengan tubuh mengambang di perairan Padang Bai 16 Februari lalu. Karena kondisi tubuhnya yang mengenaskan: kepala pecah, bola mata hilang, telinga robek, dada lebam, polisi menduga almarhmum meninggal akibat pembunuhan.
Sebelum ditemukan, Prabangsa yang sebelumnya ngepos di kantor DPRD Bali ini sudah dinyatakn hilang. Ketima ditemukan dia sudah tidak bernyawa.
Melalui penyelidikan berbulan-bulan, polisi mulai menemukan titik terang sejak seminggu lalu. Setelah mendapatkan mobil yang dipakai untuk mengakut korban, polisi kemudian menggeledah rumah para tersangka. Kini, para tersangka sudah ada di tangan polisi. Mereka semua sudah ditahan.. [b]
Keterangan Foto: Komunitas wartawan dan aktivis di Bali ketika mengadakan doa bersama di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar memperingati 40 hari kematian Prabangsa. Foto oleh Agustinus Wibowo.
dugaan masalah di proyek disdik bangli itu juga harus dibongkar lagi. Agar alm Prabangsa bisa sdikit lega, dan publik juga belajar soal mekanisme proyek2 pemerintahan.
apakah memang ‘para tersangka’ itu hanya 7 orang ? itu malah yang membuat saya bertanya-tanya… maksudnya apakah tidak ada “ORANG” yang mengatur atau bahkan mendalangi itu semua ?
Inilah sebuah potret ketika “Sangut” jadi raja “Delem” pun tak kurang kuasa. PDIP dan rakyat Bangli harus bisa belajar dan lebih arif dalam memilih pemimpin dan wakil-wakilnya. Pemilu barusan berlalu wakil rakyat sekualitas Sangut dan Delem pun akan berkeliaran di Gedung Rakyat karena “kesetiaan” dan “kebodohan” sendiri. Sadarlah!!!
jika sudah tertangkap aktor intelektualnya, tangkap sekalian sutradara dan produsernya… agar tidak lagi “memproduksi” kriminalitas di bangli.
salam,
Dwitra J. Ariana
Jeruk Mancingan, Susut – Bangli
Saya Sangat terkejut membaca berita ini kok bisa-bisanya orng yang terpandang menjadi “tersangka” kurang apa sih, kan semua proyek yang ada di Bangli udah ditangan keluarganya.Kami mohon kepada Bapak, sekalian deh dipriksa Pada dinas P3 bangli katanya sampai resepsi anaknya nikahpun dibiayai kantor.
hukuman matilah yang terbaik untuk seorang pembunuh keji itu,mohon dituntaskan semua kasus yang ada di bangli sehingga rakyat bangli bisa lebih sejahtera tanpa tekanan orang2 yang hanya mengeruk harta untuk keuntungan sendiri
pelajaran untuk semua. khusus untuk pejabat, sudah zamannya otak, bukan otot.
aas bagi bupati yang memelihara preman. atau jangan2 bupatinya preman?
Kepada Bapak Jaksa dan penegak Hukum lainya kami sebagi masyarakat yang hanya menrima tetesan kecil yang namanya itu “bantuan” tolong jangan diam dong, seperti bantuan Bank Dunia Yang swakola di borongkan dan sudah di laporkan ke kejaksaan, tindak lanjutilah jangan di gantung begitu saja.
Anak Agung Prabangsa perlu dibuatkan monumen sebagai seorang pahlawan pembratasan korupsi.Saya doakan, mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkanya mendapat perlidungan dari Tunan Yang Maha Kuasa (Ida Sangyang Widhi Wasa)
sudah selayaknya pemerintah memberi gelar Pahlawan kepada Prabangsa sebagai pahlawan Pers Dan Pahlawan Demokrasi
Sudah selayaknya Prabangsa di beri Gelar Pahlawan Nasional, karena telah berjuang menegakkan kebebasan Pers dan telah berjuang membangun negara yang bersih. k
hidup terus wartawan indonesia!
Jangan sampai mereka lolos dari jeratan hukum, apa lagi mereka semua itu menduduki jabatan di bangli. Jangan sampai hukum kita tercoreng. Menegakkan hukum diIndonesia bagaikan menegekkan “benang basah”. lalu apa jadinya mereka yang jadi korban….
Mohon agar update berita ttg ‘Prabangsa’ ini bisa kita ketahui …. Damai.. dan sadarlah semua…
Prabangsa Boleh mati tapi masih ada prabangsa prabangsa lain yang siap melanjutkan perjuangan menegakkan kebenaran di atas Bumi Bhukti Mukti Bhakti ” Wahai Sang penguasa Ingat lah Bhisama Ida Bhatara Shri Aji Kunti Ketana” ” Barang Siapa Yang berbuat tidak baik Di Tanah Bangli atau tidak membangun Bangli maka bersiap-siaplah menerima segala azab dan sengsara” kan setiap 10 mei dibacakan!! mohon jangan dibaca dan didengar aja amalkan DONK!
Bangliku sayang,bangliku malang. Seorang putra Bangli yang berjuang untuk menegakkan keadilan di Tanah Bangli telah diadili secara hukum sepihak oleh preman-preman Bangli. Oh nasibmu tanah Bangli.
Kalau hukum mampu berjalan adil tiada lain hukuman bagi pembunuh prabangsa adalah hukuman mati, ini bukan masalah sentimen tapi masalah dampak yang akan di akibatkan dari putusan pengadilan itu sendiri.
jika para pembunuh tersebut telah terbukti dan meyakinkan
menculik, membunuh secara keji dan berusaha melenyapkan korban itu dihukum ringan maka kita masyarakat bali tinggal menunggu kasus serupa akan terjadi lagi di bali karena masyarakat terutama para para orang orang yang memiliki kekuasaan dan uang akan mudah melenyapkan nyawa orang demi kepentingannya sendiri.
MAri dukung para penegak hukum agar mampu memberikan hukuman yang setimpal dan adil untuk para pembunuh pembunuh keji tersebut
susrama sejak di bangli semua pejabat harus setor kalau mau masih mau menjabad di bangli, penambahan PTT terus bertambah dan harus membayar 3- 5 juta, baru bisa jadi PTT. dan yang lebih hebat lagi dana kampaye susrama dan istri dibayar oleh PTT, karena kalau mau membayar 15 – 20 juta yang bersangkutan yang belum masuk data bis di jakarta beliau bisa mengubah menjadi masuk data bis di jakarta dan diangkat tahun 2009 ini.
pak polisi tolong usut tuntas kasus ini
biar arwah prabangsa tenang dialam sana
jangan malu2 tuk mengungkap kasus ini dgn tuntas karna kami masyarakat bangli dan bali pada umumnya yg cinta damai dan keadilan.
Kota Bangli Yang berudara sejuk dengan panoramanya yan indah yang dapat memberi kesejukan dihati setiap orang, kini berbalik menjadi bringas ibarat gunung Batur yang sedang memuntahkan lavanya. Disisi lain sebagai Kota pendidikan katanlah “berhasil” setiap orang gemar membaca sapai pedagang sayurpun ikut berubutan beli koran.
Sebagai Kota kesehatan,di Bangli pegawai banyak yang sakit, Sakit hati karena seringnya di dimutasi.
Bersyukurlah sudah menjadi penjabat, pegawai pemrintah maupun swasta dan bersyukur pulalah apa bila tinggal di Hotel prodeo dibalik trali besi menanti hari, karena hanya dengan bsrsyukur, baru kita akan menyadari makna dari hidup ini.Janagan sesalkan hari berganti hari karena itu yang namanya karma yang harus di petik pahalanya.
Memang benar bangli berhasil mewujudkan visi dan misi sebagai kota pendidikan seperti IBM ungkapkan sampe2 tukang cukur rumput pun skarang rajin baca koran bahkan brita itu bisa2 dibaca 3 kali, bagi teman2 yang kerja kantoran ingat juga kerja ya jangan sampe lupa tugas! dan semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua ya yang lebih penting bisa baca situasi atuh! semoga habis kasus ini masyarakat bangli tambah cerdas das dan tambah sehat hat! hatinya ya! Satyam EVa Jayate! salam
Tolong pak polisi ungkap tuntas kasus berdarah ini, memalukan nama Bangli dan Bali. Sudah tidak jaman nya bertindak premanisme. Tunjukan keseriusan mu membrantas ketidakadilan dan premanisme, karena kami semua percaya pada mu sebagai aparat yang bersih dan taat kepada hukum! Tindak tegas pelaku pembunuhan, jangan ada celah untuk bebas ataupun suap! OK???
Mengikuti kejadian Prabangsa seperti menonton film PKI, ulah Susrama cs seperti orang PKI yg biadab menyiksa, menyakiti sampai akhirnya dibunuh secara keji Prabangsa, mungkin mereka itu sama dengan PKI yg seharusnya mendapatkan hukuman seperti PKI pada tahun 1965an, hidup wartawan