Dikirim Travel Works
Commonwealth Bank Tennis Classic akan menampilkan sejumlah nama-nama pemain tenis berbakat, disertai dengan beberapa nama baru yang akan turut bermain dalam ajang tenis bergengsi di Asia Tenggara, sebagai bagian dari rangkaian turnamen tenis Sony Ericsson WTA Tour.
Turnamen yang akan digelar di Grand Hyatt Resort, Nusa Dua, Bali pada 7 – 14 September, menjanjikan nama beberapa pemain yang sudah berprestasi cemerlang selama tahun 2008. Selain para pemain yang sudah memenangkan berbagai gelar selama tahun ini, ada juga pemain-pemain lain yang berhasil mencetak kemenangan mencengangkan dalam peringkat tertinggi, termasuk di dalamnya kemenangan yang menjadi berita utama sepanjang Grand Slam yang berlangsung di Melbourne, Paris dan London .
Daniela Hantuchova, Tamarine Tanasugarn, Flavia Pennetta, Zheng Jie, Francesca Schiavone, Peng Shuai dan Alla Kudryavtseva. Mereka semua diharapkan akan ikut serta dalam Commonwealth Bank Tennis Classic 2008.
Daniela Hantuchova
Daniela Hantuchova berhasil pulih kembali dari kekalahannya di babak pembukaan saat bermain untuk pertama kalinya di Commonwealth Bank Tennis Classic tahun 2006 dengan keberhasilannya mencapai babak final di tahun 2007, walaupun pada akhirnya dia berhasil dikalahkan juga tiga set langsung oleh juara tahun lalu, Lindsay Davenport.
Dia juga berpasangan dengan Davenport mencapai babak semi-final di permainan ganda.
Prestasinya di Bali tahun lalu menjadi katalis bagi salah satu periode kesuksesan selama karir Daniela. Segera sesudahnya dia bermain di Kalkuta dimana dia mencapai babak semi-final, dan seminggu setelahnya dia berhasil mencapai babak final di Luxembourg sebelum akhirnya kalah tiga set langsung dari petenis peringkat satu dunia Ana Ivanovic. Sebulan kemudian dia berhasil merebut gelar juara ketiga selama karirnya, dengan mengalahkan Patty Schnyder di Linz.
Tahun ini Daniela mencapai suatu titik karir yang cemerlang ketika dia berhasil mencapai babak semi final di Grand Slam untuk pertama kalinya, yakni di Australia Terbuka. Namun sayangnya, retak akibat tekanan di tumit sebelah kanan menyebabkan dia harus mundur dari musim permainan di lapangan tanah liat dan dia harus berhenti bermain selama hampir tiga bulan, sampai dia kembali berlaga di Wimbledon.
Francesca Schiavone
Francesca Schiavone hanya pernah bermain sekali di Commonwealth Bank Tennis Classic, namun dia meninggalkan kesan yang luar biasa ! Sebagai salah seorang dari petenis bintang yang paling hebat, pemain Italia yang berkharisma ini berhasil mencapai babak final pada ketika bermain untuk pertama kalinya di Bali tahun 2005 sebelum akhirnya ditundukkan di babak final oleh petenis peringkat dua dunia saat itu, Lindsay Davenport.
Dia juga berpasangan dengan rekan pemain Italia Flavia Pennetta di permainan ganda, dan mereka memberikan perlawanan sengit melawan pasangan peringkat dua dunia yakni Cara Black dan Liezel Huber sampai ke babak perempat final, sebelum akhirnya kalah 10-7 di set ketiga match tiebreak.
Energi dan ketetapan hati Francesca membuatnya menjadi favorit bagi penggemarnya dimanapun dia beraksi, dan keahlian permainan ini pula yang berhasil membawa kemenangan bagi tim Italia pada tahun 2006, setelah mengalahkan petenis tim Belgia, termasuk diantaranya Justine Henin. Tahun berikutnya, Italuia kembali berhasil mencapai babak final, namun kali ini dikalahkan oleh tim Rusia di Moscow.
Sangat disesalkan, kedua perjuangan membawa nama Italia ke babak final Fed Cup menyebabkan Schiavone tidak dapat berlaga di Bali , karena ajang tersebut berlangsung dalam minggu yang bersamaan. Namun tahun ini dia bisa kembali untuk memperlihatkan kepiawaian permainannya kepada segenap penggemarnya dia Bali .
Prestasi utama Schiavone musim ini adalah kemenangannya yang mencengangkan atas petenis nomor satu dunia Justine Henin di Dubai, yang merupakan peristiwa kekalahan pemain Belgia tersebut untuk pertama kalinya selama lima tahun bermain di ajang tersebut. Dan dia segera menjadi pusat pemberitaan di kategori ganda pula, dengan keberhasilannya mencapai babak final Perancis Terbuka dengan pasangan Australianya, Casey Dellacqua.
Patty Schnyder
Saat Patty Schnyder menyusun jadwalnya untuk setahun, turnamen pertama yang akan dia jadwalkan dalam buku catatannya adalah Commonwealth Bank Tennis Classic. In merupakan tolok ukur dari tingginya daya tarik Sony Ericsson WTA Tour di Asia Tenggara, dimana dia kembali bermain tahun 2006 setelah mengalami akhir yang mengecewakan tahun sebelumnya. Saat itulah dia berhasil mencapai babak semi-final, namun kemudian terpaksa mengundurkan diri karena sakit setelah menyelesaikan tiga set melawan Francesca Schiavone.
Biasanya, episode semacam ini akan menyebabkan seorang pemain menghindari turnamen tersebut tahun berikutnya karena kesan yang mengecewakan tersebut. Namun bagi petenis kidal asal Swiss ini, kesenangan selama turnamen jauh melebihi kekecewaan tersebut, dan dia tidak sabar untuk segera kembali dan berlaga di Bali .
Tahun berikutnya dia bermain kembali disini dan dia berhasil mencapai babak semi-final lagi sebelum dikalahkan oleh Marion Bartoli. Saat ini dia akan berkunjung kembali untuk mencoba merebut gelar juara untuk keempat kalinya, seakan ingin mengimbangi pengunduran dirinya pada babak kedua di tahun 2007.
Pada kunjungan terakhirnya ke Bali, Patty menikmati kesuksesan berturut-turut, menutup musim turnamen tahun 2007 dengan keberhasilannya mencapai babak perempat final di Luxembourg dan babak final di Linz, dan pada tahun 2008 selain berhasil melaju menuju babak final di Bangalore juga mencapai babak semi-final di Gold Coast Australia dan babak perempat final di Antwerp, Charleston, Roma dan – yang paling mengagumkan – adalah di Perancis Terbuka.
Li Na
Petenis Cina, Li Na berhasil mengukir prestasinya selama kunjungannya sebelumnya ke Bali, dengan keberhasilannya mencapai babak semi-final di Commonwealth Bank Tennis Classic tahun 2005 sebelum akhirnya menyerah kepada lawannya, Lindsay Davenport. Sejak saat itu dia menikah, dan saat ini dilatih oleh suaminya, Jiang Shan.
Musim ini dia sudah memperlihatkan prestasinya, dimana pada minggu pertama tahun ini dia berhasil merebut gelar juara tunggal keduanya dengan mengalahkan tiga orang lawan dari peringkat 20 besar dan melaju untuk memenangkan Gold Coast di Australia. Pada bulan Februari dia berhasil mencapai babak semi-final di Antwerp, dan seminggu kemudian di Doha dia berhasil mengalahkan dua lawan dari peringkat 6 besar, Anna Chakvetadze dan Jelena Jankovic, untuk mencapai satu lagi babak semi-final.
Kemudian terjadi bencana, ketika minggu berikutnya dia harus mengundurkan diri di Dubai dengan alasan luka di lutut kanan yang akhirnya harus dioperasi dan ini menyebabkan dia tidak bisa berlaga di Sony Ericsson WTA Tour selama hampir lima bulan sebelum akhirnya dia bermain kembali di Eastbourne.
Peng Shuai
Peng Shuai rupanya mendengarkan perbincangan di kamar ganti sementara rekan petenisnya membahas mengenai pengalaman menyenangkan mereka selama bermain di Commonwealth Bank Tennis Classic, dan sekarang dia sudah memesan tempat untuk berkunjung ke Bali dan ikut berpartisipasi dalam salah satu even yang paling populer dalam rangkaian turnamen tennis Sony Ericsson WTA Tour.
Dia pasti akan memperlihatkan kepiawaiannya. Dia pernah menempati peringkat 31 dalam jajaran peringkat tunggal dunia, dan setelah mewakili Cina dalam Fed Cup tahun 2001 dia sudah menjadi anggota tetap dalam tim tersebut sejak tahun 2006. Pada tahun yang sama, dia berhasil menjadi pemenang runner-up, dengan juara direbut oleh Nicole Vaidisova di Strasbourg, dan tahun lalu dia menacpai babak semi-final baik di Pattaya maupun Beijing .
Dia mencetak prestasi yang cemerlang di nomor ganda, dengan menaikkan peringkatnya menjadi 20 besar dan mencapai kemenangan yang spektakuler setelah mengalahkan juara Wimbledon, Serena dan Venus Williams di Bangalore berpasangan dengan Tiantian Sun, dimana kemudian pasangan tersebut melanjutkan kemenangan mereka dengan menundukkan pemenang Australian Open yakni Alona dan Kateryna Bondarenko di Miami.
Flavia Pennetta
Petenis asal Italia Flavia Pennetta akan kembali menunjukkan kebolehannya bermain di Bali setelah absent selama dua tahun, saat dia harus mewakili negaranya untuk bertanding dalam final piala Fed Cup dan kemudian mengalami cidera kaki yang menyebabkan dia harus beristirahat berturut-turut pada ttahun 2006 dan 2007.
Sebelumnya, Flavia sudah mulai membuktikan prestasinya dalam turnamen tersebut setelah kekalah yang dialaminya pada babak pembukaan di Bali untuk pertama kalinya tahun 2003. Tahun berikutnya dia berhasil mencapai babak kedua, dan pada tahun 2005 dia berhasil sampai ke babak perempat final sebelum akhirnya ditundukkan oleh rekan senegaranya pemain Italia Francesca Schiavone, dengan skor 7-5 di set ketiga.
Mungkin tahun ini dia akan dapat melangkah lebih maju dengan mencapai babak semi final, atau sampai final. Flavia juga memiliki catatan yang baik di nomor ganda untuk turnamen di Bali ini, dengan mencapai babak perempat final tahun 2003 dan babak semi-final di tahun 2005.
Musim ini dia sudah mempersiapkan stamina dengan baik saat dia berhasil masuk ke babak semi-final di Hobart bulan Januari, sebelum akhirnya merebut gelar juara kelimanya di Vina Del Mar pada bulan Februari diikuti dengan gelar keenamnya di Acapulco pada bulan Maret. Dia kembali berhasil mencapai babak semi-final, di Palermo, pada bulan Juli. Namun, puncak keberhasilannya adalah kemenangannya yang sesasional dalam set langsung mengalahkan Venus Williams di babak ketiga dalam French Open.
Tamarine Tanasugarn
Tamarine Tanasugarn sudah berkunjung lima kali ke Bali, dengan puncak kesuksesan pada tahun 2001 dan 2003, saat dia berhasil mencapai babak perempat final. Pada kedua kesempatan tersebut dia dikalahkan oleh petenis yang akhirnya menjadi juara, yakni tahun 2001 dikalahkan oleh Angelique Widjaja dan tahun 2003 dikalahkan oleh Elena Dementieva. Dia juga mencetak kesuksesan di nomor ganda, dengan memenangkan gelar juara pada tahun 2001 dan mencapai babak semi-final pada tahun 2003.
Tahun ini juga menandai keberhasilan Tamarine. Dia masuk ke babak perempat final di Pattaya, lolos babak penyisihan untuk bermain di Doha dimana dia mengalahkan mantan peringkat nomor satu dunia Amelie Mauresmo hingga ke babak ketiga, dan kemudian dia memenangkan even satelit di Jepang dan mencapai babak final di ajang lain.
Namun Tammy baru benar-benar menjadi pusat pemberitaan saat musim lapangan rumput, dimana dia lolos babak penyisihan di s’Hertogenbosch dan melaju untuk memenangkan gelar juaranya yang kedua setelah menundukkan petenis peringkat sembilan dunia Dinara Safina di babak final. Dia menjadi pemain tennis Thailand pertama yang bermain di Wimbledon dan berhasil mencapai babak perempat final setelah dia memperoleh kemenangan yang sensasional setelah menundukkan pertenis peringkat tiga dunia, Jelena Jankovic.
Pada awal musim lapangan rumput dia menduduki peringkat 85 dunia, namun pada saat dia akhirnya dikalahkan oleh juara bertahan dan juara tahun 2008 Venus Williams di Wimbledon, peringkatnya sudah naik menjadi peringkat 37, yang merupakan posisi peringkatnya yang terbaik sejak bulan Januari 2004.
Zheng Jie
Zheng Jie sudah akrab dengan Commonwealth Bank Tennis Classic, karena ini merupakan kunjungan untuk kelima kalinya ke Bali . Kedatangan pertamanya pada tahun 2003 ketika dia lolos babak penyisihan dan mengalahkan Flavia Pennetta dan melaju ke babak kedua, dimana akhirnya dia ditundukkan oleh Tamarine Tanasugarn.
Kemudian pada tahun 2005 Pennetta membalas dendamnya, dengan mengalahkan Jie dalam tiga set langsung dalam laga mereka untuk kedua kalinya tersebut. Tahun itu masih menjadi tahun yang sukses bagi dia, ketika dia berhasil mencapai babak final di nomor ganda berpasangan dengan Yan Zi.
Setahun yang lalu, Jie sempat putus asa ketika mengalami cidera di tumit sehingga dia tidak dapat bermain tenis selama pertengahan kedua musim tersebut. Namun dia bangkit kembali pada bulan Januari, terutama di nomor ganda ketika dia berhasil mencapai babak final Gold Coast berpasangan dengan Zi. Minggu berikutnya pasangan tersebut berhasil memetik juara di Sydney dan melaju untuk mencapai semi final di Australia Terbuka dengan menundukkan pasangan kakak beradik Williams. Final berikutnya di Dubai, diikuti dengan final lagi di Indian Wells.
Namun kesuksesannya tidak hanya berhenti di nomor ganda saja, karena di Wimbledon dia menarik perhatian dunia ketika berhasil menundukkan unggulan atas dan peringkat satu dunia Ana Ivanovic sebelum akhirnya menjadi petenis pertama asal Cina yang pernah mencapai babak semi-final dalam Grand Slam.
Alla Kudryavtseva
Hanya beberapa orang yang mengenal nama Alla Kudryavtseva sebelum dia memperlihatkan kebolehannya dalam Wimbledon tahun ini, walaupun dia pernah berhasil mencapai babak perempat final Memphis dan lolos penyisihan hingga mencapai babak kedua di Hobart dan Indian Wells.
Namun petenis berumur 20 tahun kelahiran Moscow , namun dibesarkan di Miami ini mencengangkan dunia pertenisan ketika dia berhasil menundukkan pemain unggulan turnamen, yakni Maria Sharapova, dalam dua set langsung di babak kedua. Dia kemudian melaju mencapai babak keempat, sebelum akhirnya dikalahkan oleh petenis Nadia Petrova.
Sasarannya, menurut biografinya di Sony Ericsson WTA Tour media guide, adalah untuk senantiasa dikenang. Dan dia berhasil mencapai sasaran tersebut, bukan hanya dengan kemenangannya atas juara Wimbledon dan US Open sebelumnya yang sekaligus merupakan juara bertahan Australian Open saat ini, namun juga dengan kepastiannya bahwa salah satu kekuatan penggerak kemenangannya adalah bahwa dia tidak menyukai baju yang dipakai Sharapova.
2008 HIGHLIGHT:
Daniela Hantucova
Berhasil mencapai babak semi-final di Grand Slam-nya yang pertama, di Australia Terbuka.
Francesca Schiavone
Mengalahkan petenis peringkat satu dunia Justine Henin dalam perjuangannya ke babak semi-final Dubai . Berhasil mencapai babak final di nomor ganda Perancis Terbuka.
Patty Schnyder
Berhasil mencapai babak final di Bangalore dan babak perempat final di Perancis Terbuka.
Li Na
Memenangkan gelar untuk kedua kali selama karirnya, di Gold Coast Australia , dan menundukkan dua orang petenis peringkat 6 besar di Doha .
Peng Shuai
Di nomor ganda, mengalahkan juara Australia Terbuka yakni kakak beradik Bondarenko di Miami dan juara Wimbledon terakhir yakni kakak beradik Williams di Bangalore.
Flavia Pennetta
Mengalahkan Venus Williams di Perancis Terbuka, dan memenangkan gelar di Vina Del Mar dan Acapulco .
Tamarine Tanasugarn
Berhasil menundukkan petenis peringkat tiga dunia Jelena Jankovic dan menjadi pemain Thailand pertama yang berhasil mencapai babak perempat final di Wimbledon. Mengalahkan petenis peringkat sembilan dunia Dinara Safina di s’Hertogenbosch dan mendapatkan gelar juaranya yang kedua selama karirnya.
Zheng Jie
Berhasil menundukkan petenis peringkat satu dunia Ana Ivanovic di Wimbledon dan melaju untuk menjadi pemain Cian pertama yang berhasil mencapai babak semi-final dalam sebuah Grand Slam.
Alla Kudryavtseva
Mengalahkan juara sebelumnya dan juara bertahan di Australian Open yakni Maria Sharapova dua set langsung di Wimbledon .
Catatan:
Sejak debut pertamanya di tahun 1994, Wismilak International yang merupakan bagian dari Sony Ericsson WTA Tour, telah diadakan di Surabaya, Kuala Lumpur, dan kini di Bali. Pada awalnya turnamen ini bernama “Wismilak Open”, sebelum diubah menjadi “Wismilak International” pada tahun 1996 sebagai refleksi tujuan perusahaan dalam mengembangkan pemasaran ke pasar internasional. Pada bulan Juni 2007 turnamen tenis internasional ini berubah nama menjadi ”Commonwealth Bank Tennis Classic” seiring dengan perubahan sponsor dari Wismilak International menjadi Commonwealth Bank.
Komitmen Commonwealth Bank untuk mempertahankan standar internasional dan prestasi yang telah diukir oleh para pemain tenis wanita terbaik yang berlaga di pulau Bali ini menjamin tercapainya ajang yang sukses kembali tahun ini. Dengan menyandang nama baru Commonwealth Bank Tennis Classic masih merupakan turnamen terbesar dalam kalender WTA di kawasan Asia Tenggara. Gelar juara 2007 dimenangkan oleh Lindsay Davenport dari Amerika, sedangkan gelar ganda dimenangkan oleh Chunmei Ji berpasangan dengan Shengnan Sun. Informasi lebih lanjut dapat diakses pada www.bali-wtatour.com
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi :
Kora or Kathryn
Media Relations and Promotions
Travel Works Communications International
Tel : +62.361.284095, Fax : +62.361.270189, E-mail : info@travelworks-bali.com