Oleh Barry Wood
Daniela Hantuchova harus mengeluarkan stamina lebih untuk menundukkan petenis Taiwan , Yung-Jan Chan 7-6(4), 4-6, 6-2 di babak perempat final Commonwealth Bank Tennis Classic, Nusa Dua, Bali , Jumat (12/9).
Sejak set pertama, unggulan teratas asal Slovakia ini sudah mendapat perlawanan dari Yung. Petenis 19 tahun yang tahun lalu harus puas menjadi runner-up, tampaknya menghadapi pertandingan yang sesungguhnya sebelumnya menuju semifinal. Tercatat, Hantuchova harus berjuang kembali di ajang tenis Sony Ericsson WTA Tour menyusul absen selama 10 minggu akibat cedera. Sebelumnya, ia pernah mengatakan kalau dirinya terlalu cepat untuk kembali bermain. Pada turnamen Grand Slam Wimbledon, Hantuchova memilih mundur demi rekondisi cedera. Kondisi ini sempat mengganggu percaya dirinya sebagai petenis.
Chan punya pilihan untuk bertanding tanpa beban melawan Hantuchova. Melalui pukulan groundstroke membuat Hantuchova hanya bisa melakukan pola permainan bertahan. Chan berhasil mencetak 17 break points dan hanya menyisakan delapan saja bagi Hantuchova. “Senang rasanya bisa mencapai babak semifinal setelah mengalami cedera. Saya harus terus berjuang melawan badai, karena Chan bermain sangat luar biasa malam ini. Pukulannya selalu menuai poin, sedangkan saya sebaliknya,” kom,entar Hantuchova usai berlaga.
Babak semifinal, Hantuchova bakal menghadapi petenis 17 tahun Tamira Paszek asal Austria . Paszek sukses menundukkan unggulan tiga asal Italia, Flavia Pennetta 4-6, 6-0, 6-2. Sukses cemerlang ini memperpanjang prestasi sejak Wimbledon . Ia pernah mencapai babak semifinal di Palermo, kemudian melaju ke final di Los Angeles dan menggapai perempat final US Open.
Laga semifinal lainnya memainkan unggulan dua Swiss, Patty Schnyder dan unggulan empat Nadia Petrova. Schnyder hanya perlu 51 menit untuk menundukkan Marta Domachowska 6-2, 6-2. “Saya mengawali pertandingan yang bagus. Tidak pernah membuat kesalahan, servis berjalan dengan baik. Seperti, saya lebih baik bermain ketimbang lawan. Ketika dia berusaha untuk memposisikan arah bila, justru menjadi keuntungan buat saya,” kata Schnyder.
Petrova menang 6-4 6-3 atas unggulan lima Francesca Schiavone. Padahal, peluang untuk menang terbuka untuk Schiavone. Petrova sempat tertinggal 0-3. Schiavone berusaha untuk membalikkan keadaan dengan melakukan permainan lebih agresif. Hanya saja petenis Italia itu belum beruntung. Sebaliknya, Petrova semakin bangkit dari kekalahan dan berhasil menyamakan kedudukan 4-4 dan mematahkan servis lawan hingga unggul 5-4. Memasuki set kedua, justru lebih mudah untuk Petrova. Sejak awal, sudah memimpin 2-1 dan akhir terus tak terbendung hingga akhir pertandingan. [b]