Valentine kembali datang. Saatnya membuat bunga berbeda.
Menuju momen-momen yang punya makna istimewa, pasti selalu ada rasa antusias untuk merayakannya. Kemudian, seperti datang satu paket, terselip juga perasaan bingung pada saat yang sama. Ya, bingung harus menghadiahkan apa untuk menjaganya tetap berkesan.
Kondisi seperti ini kerap kali kita rasakan ketika akan merayakan ulang tahun orang-orang terkasih, pernikahan sahabat, kelahiran anak, kelulusan, terlebih untuk merayakan hari Valentine seperti sekarang.
Bingung itu, seperti hal yang wajib terjadi. Padahal, banyak sekali pilihan tersedia. Bahkan sejak awal bulan Februari, banyak toko hadiah hingga café-café, menawarkan paket hadiah Valentine yang cukup menarik. Tapi namanya juga bingung, kita seperti tidak punya pilihan sama sekali. Buket dari toko bunga, cokelat, boneka, atau gabungan ketiganya, seolah berkata TIDAK.
Kenapa begitu? Apa karena tahun-tahun sebelumnya sudah menghadiahkannya? atau benda-benda itu terlalu mainstream?
Coba tenang sebentar. Jika benda-benda di toko itu tidak ada yang sesuai dengan keinginan, kenapa tak mencoba membuat saja? Dari tanganmu, menjadi yang kamu inginkan! Itu sangat mungkin, bahkan kita bisa manfaatkan benda-benda di sekitar, lho. Seperti yang dilakukan saat mengikuti Workshop Kecil di BaleBengong, 12 Februari kemarin.
Sesi yang sangat seru, belajar merangkai bunga dan dedaunan dari sekitar rumah dipandu oleh Kabeljack, perangkai bunga sekaligus penari dan pemain teater.
“Merangkai bunga itu seperti menggambar tubuh manusia. Ada kepala, badan, tangan dan kaki,” begitu katanya ketika memulai workshop. Penting juga untuk memilih fokus, mana yang kita inginkan menjadi daya tarik utama dalam rangkaian yang akan dibuat. Biar tidak hanya membayangkan, yuk, praktikkan langkah-langkah sederhana berikut!
Pertama, Siapkan Alat dan Bahan.
Jika selama ini kita menganggap tidak punya apa-apa untuk dijadikan sesuatu, coba lihat lagi di sekeliling. Di kebun atau halaman rumah, misalnya, pasti ada satu atau dua tanaman. Bunga dan dedaunan di sekitarmu, sangat bisa dimanfaatkan untuk membuat buket yang indah.
Singkirkan sejenak bunga-bunga impor yang bertebaran di toko bunga itu. Petik bunga di kebun secukupnya. Jika warnanya beragam, akan lebih bagus lagi. Kalau bunga dan daun sudah siap, selanjutnya siapkan pula gunting atau cutter, selotip bening dan hijau, pita, temali, dan kertas pembungkus (jika diperlukan).
Kedua, Tentukan Fokus
Sebelum mulai merangkai, pilihlah bunga yang kamu inginkan sebagai fokus utama. Jangan sampai bunga yang lain menutupi pesonanya, ya. Kamu bisa atur komposisinya dengan meletakkan bunga itu di posisi tengah, sementara yang lain mengelilingi atau di posisi yang tidak mencuri fokus.
Kita ibaratkan fokus ini sebagai kepala manusia. Seperti ketika dua orang berhadapan, biasanya ia akan fokus ke arah kepala, kan?
Ketiga, Lengkapi Badan
Nah, kalau rangkaianmu sudah punya kepala, jangan lupa lengkapi dengan badan, tangan, dan kaki. Kamu bisa aplikasikan bunga-bunga pendukung. Jangan lupa untuk membersihkan daun pada tangkai bagian bawah. Aturannya masih sama, jangan sampai menutupi fokus utama. Selain itu, kamu juga perlu pastikan posisi bunga saat dirangkai, harus menghadap wajahmu.
“Kemudian untuk memudahkan mencari bentuk, bayangkan rangkaian bunga yang kamu buat adalah pose indah seorang penari,” kata Kabeljack sambil memandu workshop.
Satu tips lagi untuk mempermudah merangkainya adalah dengan menyelotip perbagian bunga, sehingga tidak terlalu rumit untuk mengolah bentuk. Lalu biarkan tangkai bunga tersisa sebagai kakinya. Namun, di akhir proses, kamu boleh potong batang bunga sesuai keperluan agar terlihat lebih rapi.
Keempat, Memakai Pakaian
Tubuh bunga sudah terangkai, sekarang waktunya ia ditambahkan pakaian. Pakaian dalam hal ini adalah dedaunan. Rangkai dedaunan itu di sekeliling bunga. Sebaiknya kamu gunakan daun yang tak mudah layu dan tipenya agak kaku. Kamu bisa memanfaatkan lebih dari satu jenis daun jika ingin lebih bervariasi.
Nah, jika kamu ingin menambahkan kertas pembungkus, manfaatkan saja kertas bekas di sekitarmu. Koran, kalender, atau bekas revisi skripsimu. Kenapa tidak?
Lalu selotip lagi pakaian agar menyatu dengan tubuh bunga. Proses ini hampir selesai, tapi sabar dulu, karena kamu perlu merekatkannya dengan selotip berwarna hijau agar terlihat lebih menyatu dengan batang-batang bunga.
Kelima, Membuat Pita
Penutup dari proses merangkai ini adalah membuat ornament agar buketmu jadi lebih indah. Kamu bisa pakai pita atau temali yang sudah disiapkan sebelumnya. Carilah referensi model ikatan yang sesuai dengan keinginanmu, lalu buket bunga dari kebunmu, sudah siap dikirimkan untuk yang tersayang!
Rangkaian bunga sudah jadi. Saatnya melengkapi dengan rangkaian kata. Malam itu bersama Devy Gita, seorang penulis, pemain teater, dan guru, memandu kami yang kehabisan kata. Tipsnya sederhana sekali. “Coba perhatikan apa yang kita lihat sekarang. Ada rangkaian bunga, warna kuning, merah muda, suasana malam. Tinggal rangkai dan kaitkan apa yang kita lihat, menjadi kalimat yang ingin kita ucapkan,” kata Devy ketika memberi instruksi.
Merangkai kata memang gampang-gampang susah, ya? Namun, sekarang kamu bebas menulis apa saja untuk siapa saja. Tuangkan rindu, keluh, hingga bahagiamu. Biarkan ia tahu betapa kamu beruntung dan merasa lengkap bisa bersamanya.
Selamat mencoba!