Gus Dark hampir tiap bulan mengeluarkan karya kartunnya. Tajam dan menyengat. Lebih banyak merangkum persoalan lingkungan dan korupsi.
Ketika pertama kali diajak Bakar Ikan, perasaan dan responnya bagaimana?
Pertama kali diajak, ada perasaan bangga karena seniman akan selalu butuh ruang publik untuk memberi arti pada karya-karyanya, memberi atensi dan kritik serta menjadikan karyanya bisa direspon dan merespon tema yang ada.
Kenapa tertarik ikut dan memilih Amed sebagai topik?
Saya tertarik ikut lomba dan sayembara karena ada tema kritik sosial dan tema yang menyentuh kehidupan terdekat kita di Bali timur.
Apa (harapan, kegiatan, dll) yang ingin Anda dorong untuk Tulamben dan Amed setelah ikut barter dan melali? Untuk Karangasem secara umum?
Saya berharap kegiatan ini jadi bahan bakar untuk memulai pergerakan dari sesuatu yang kecil menjadi riak-riak yang makin membesar dan memberi dorongan masyarakat Amed dan Tulamben untuk mencintai potensi yang mereka punyai.
Untuk Karangasem saya sangat berharap industri kreatif dan pariwisata makin menggeliat dan potensi-potensi yang ada di Bali Timur makin digarap secara serius tanpa melukai lingkungan sehingga arus urbanisasi bisa dibendung. Serta stigma ‘Karangasem Kabupaten termiskin di Bali’ sedikit demi sedikit bisa dikikis karena memalukan bila ada oknum-oknum yang menjual isu ini demi mendapat bantuan untuk kepentingan pribadi dan golongan tapi program-program yang dijalankan tidak menyentuh sama sekali.
Apa yang ingin Anda kolaborasikan di masa mendatang untuk mendukung pengembangan jurnalisme warga di Karangasem?
Saya ingin masyarakat Karangasem bisa memulai budaya membaca dan jurnalisme warga makin diminati, karena angka buta huruf dan putus sekolah di Karangasem sangat tinggi. Saya pribadi merasa aneh jika pemimpin hanya bangga pada piagam-piagam dan piala-piala yang tidak bisa dinikmati masyarakat hanya menjadi ikon-ikon semu.
Di pemerintahan yang baru saya berharap suara rakyat Karangasem dan kritiknya yang didengarkan, bukan hanya mengikuti perintah pusat atau partai yang penuh kepentingan. Ke depannya saya berharap jurnalisme ini bisa dikolaborasikan dengan anak-anak sekolah dari SD, SMP, SMA dan SMK beserta warga sehingga seluruh lapisan masyarakat mendapat informasi tentang lingkungan sekitarnya.
Soal personal, bisa ceritakan proses kreatifmu dalam membuat karya, biasanya apa yang menginspirasi?
Inspirasi biasanya saya dapat setelah membaca, sebaris kata kritik atau comment pedas bisa memicu proses kreatif saya. Karena kata-kata yang ada akan saya transformasikan menjadi visualisasi untuk bisa dinikmati segala umur dan latar belakang walaupun keterbatasan bahasa yang dimilikinya.
Organisasi atau komunitas apa saya yang pernah memanfaatkan karyamu untuk kampanye atau kegiatan tertentu?
Untuk organisasi ada ForBali, Trashstock, Bali kids, Role foundation dll. Untuk perseorangan juga banyak yang memanfaatkan visualisai saya tanpa batasan.
Nama Lengkap: Gus Dark
Tempat dan tanggal lahir: Denpasar, 21 Juli 1982
Website karya dan akun sosmed: FB Gusdark, web: gusthebalinese.wix.com/darkade
*Bakar Ikan adalah barter karya, informasi, komunitas, dan antusiasme. Mengajak pekerja kreatif berkolaborasi dengan warga yang mulai bergerak mendokumentasikan desanya. Untuk kali pertama dilaksanakan di Amed dan Tulamben, Kabupaten Karangasem oleh Tim Pewarta Warga Amed, Tulamben, dan Sloka Institute didukung Conservation International Indonesia.