Akibat keserakahan manusia, luasnya dunia terasa begitu sempit.
Ketika kepadatan mulai tidak terbendung lagi. Keserakahan dan kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan menjadi sebuah bom waktu yang begitu mengerikan saat ini.
Sungai tercemar. Hutan gundul. Semuanya menjadi cerita usang yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus bagi setiap insan di bumi ini.
Namun, tidak sedikit yang sudah mulai menyadarinya. Tidak sedikit pula yang sudah mulai terjun untuk mewujudkan aksi peduli terhadap lingkungan, mulai dari perorangan hingga komunitas. Kegiatannya mulai dari membersihkan lingkungan sekitar, membersihkan sungai hingga menanam pohon.
Dari sekian banyak yang sudah mewujudkan sikap kepedulian terhadap lingkungan tersebut, ada salah satu komunitas asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung. Meski terbilang baru, namun komunitas ini sudah sukses menggaungkan sikap kepedulian terhadap lingkungan hingga ke negeri Gajah Putih, Thailand.
Namanya Gadgad Community.
I Gd Agustinus Darmawan, salah satu penggagas komunitas ini mengatakan sebelum terbentuknya komunitas ini, lebih dahulu pada tahun 2005 membentuk Gadgad Organic. Ketika itu Darmawan dan saudaranya, Wayan Hendra, hendak pergi ke Denpasar untuk mencari keperluan persembahyangan.
“Dalam perjalanan kami melihat sendiri sungai yang tercemar oleh berbagai sampah dan sisa olahan pabrik sekitar sungai tersebut,” katanya.
Pencemaran itu membuat mereka prihatin.
Mereka lalu berpikir untuk melakukan perubahan lingkungan sedikit demi sedikit. Salah satunya dengan memproduksi baju-baju ramah lingkungan. “Kami membentuk Gadgad Organic yang berlanjut dengan Gadgad Community,” ujarnya sembari memperlihatkan hasil karya mereka.
Produk yang mereka buat adalah sablon dan aneka ragam produk daur ulang (recycle). Dari awal, misi mereka adalah Back to Nature. Karena itu, tinta dalam proses penyablonan mereka racik sendiri menggunakan bahan-bahan alami.
Prosesnya panjang. Tidak jadi begitu saja. Bahan yang mereka racik sejak 2005 baru benar-benar tepat formulanya pada 2014 lalu.
Wayan Hendra punya filosofi kenapa mereka hanya menggunakan bahan-bahan alami. “Alam sebenarnya memang sudah menyediakan apa yang kita inginkan, namun kerakusan dan kurang mewujudkan sikap peduli lingkunganlah yang membuat semua seperti saat ini,” ujar Wayan Hendra.
Dalam perjalanannya, Gadgad Organic dibantu salah seorang teman mereka yang hingga kini masih tetap ikut berkecimpung di Gadgad Community yakni I Gd Wijayana.
Dalam menjaga konsekuensi dan komitmennya untuk ikut mewujudkan peduli terhadap lingkungan, mereka memberikan sumbangan kepada alam. Setiap kali produk mereka terjual, mereka akan menggatinya dengan satu pohon, baik konsumen langsung yang akan menanam ataupun akan diserahkan kepada pihaknya untuk menanam.
“Ya kita berusaha terus untuk menjaga komitmen kita. Karena kita ambil dari bahan-bahan di alam, ya tentunya kita akan kembalikan ke alam,” tegas Hendra.
Cara mengembalikannya dengan menanam satu pohon dari setiap produk yang terjual, baik konsumen sendiri yang menanam ataupun menyerahkannya ke kita.
Menurut Hendra, apa yang mereka lakukan tersebut untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Tak hanya menanam pohon, komuntas ini juga melakukan aksi-aksi peduli lingkungan. Pada saat peluncuran produk akhir 2015 lalu, mereka juga mengadakan aksi bersih-bersih sungai, bersihkan sampah di gunung dan sebagainya.
“Itu acara rutin setiap bulan. Cuma kita tidak pernah memiliki hari dan tanggal yang pasti,” Hendra menambahkan.
“Namun biasanya kita selalu update via media social, karena kita sadar masing-masing dari kita dan anggota tentunya memiliki pekerjaan di luar ini,” imbuhnya.
Ketika ditanya tentang berapa banyak anggota mereka, Hendra menjawabnya jika anggota mereka lebih dari 50 orang. Mereka tersebar di beberapa kota besar di Bali bahkan hingga ke kota Gudeg Jogjakarta.
Untuk penjualannya sendiri selain dari door to door, mereka juga menjualnya lewat media social sperti Instagram (@gadgadorganic) dan di Facebook (GadgadOrganic).
Saat ditanya seputar rencana ke depannya, mereka mengatakan akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan. Kepedulian itu dalam wujud nyata, bukan sekadar wacana terlebih hanya mengikuti trand semata.
Selain itu terus mereka juga ingin mengadakan workshop agar lebih banyak orang turut serta menjaga lingkungan. [b]