Pesta Kesenian Bali pertama kalinya diadakan pada tahun 1979 yang digagas Gubernur Bali saat itu, Ida Bagus Mantra. Sejak itu, acara ini menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Bali yang dinanti-nanti oleh masyarakat Bali, juga wisatawan yang berkunjung.
Tahun 2013, Pesta Kesenian Bali sudah di umur ke-35. Pelaksanaannya juga mengundang peserta tidak hanya dari Bali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat juga ikut meramaikan acara dengan penampilan tari-tarian khas daerahnya di Kalangan Angsoka, salah satu panggung di Taman Budaya Art Centre, pukul 11 siang.
Suara Serone, alat musik tiup berpadu dengan suara gong, Genda To’I (alat musik tabuh) dan instrumen lainnya mengiringi Tarian Wura Bongi Manca atau tarian selamat datang yang diciptakan oleh Sultan Abil Khair Sirajuddin ke II yang menggambarkan rasa bangga dan bahagia para gadis saat menerima kedatangan orang-orang yang dicintainya. Perasaan ini diungkapkan dengan melempar beras kuning sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan yang abadi.
Tari Mpa’a Soka sebagai penampilan kedua dibawakan oleh dua orang paruh baya, menceritakan tentang kesiapan, kesigapan dan keberanian pasukan pengintai Kesultanan Bima dalam bertugas. Tarian ini berlangsung pelan, tapi di tengah-tengah, gerakan berubah cepat dengan memukul lawan dengan tongkat kayu. Di sela tarian, penari sering membuat lelucon dengan menggerak-gerakan pantatnya hingga mengundang gelak tawa.
Berikutnya adalah Tari Muna Ra Medi, menunjukkan keterampilan masyarakat dalam menenun. Disini terdapat gerakan proses mengambil kapas, memintal hingga menjadi sarung Nggoli.
Tidak hanya tarian yang ditunjukkan, tapi permainan rakyat turun temurun juga ditunjukkan dengan Mpa’a Gantao. Dimainkan oleh dua anak yang memperlihatkan ketangkasan dan berisi gerakan memukul lawan yang disertai mantra-mantra kekebalan tubuh.
Keseharian remaja di Kabupaten Bima pun menjadi inspirasi terbentuknya tarian Ndawi Nara dan Tari Pata Angi. Pada Tari Ndawi Nara, memperlihatkan remaja perempuan bercermin demi tampil cantik didepan laki-laki yang disukainya. Sedangkan Tari Pata Angi merupakan tarian kreasi yang bercerita tentang awal perkenalan laki-laki dan perempuan. Agar hubungan ini direstui, laki-laki diharuskan mahir dalam memainkan tongkat, berpantun, serta berzikir.
Selain dari Kabupaten Bima, masih ada banyak lagi penampilan kebudayaan dari Bali dan Nusantara di Pesta Kesenian Bali ke-35 yang akan berakhir sekitar satu bulan lagi, pada 13 Juli 2013. [b]
saya mengenal penulis juga pada saat PKB, yang keberapa saya lupa. keliatannya hampir tiap hari penyelenggaraan PKB dia datang, hehehe…
saya senang tarian bima sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas