Film Muslimah di pembuka Seoul International Extreme-Short Image & Film Festival (SESIFF) 2020.
Minikino terus bergerilya membangun jaringan kerja dengan festival-festival film lain di dunia. Sampai saat ini telah beberapa kali mengantarkan film-film pendek Indonesia diperhatikan di banyak negara.
Kali ini, film pendek Indonesia berjudul “Muslimah” (sutradara: Nur Wulandari, 2018, dokumenter) akan ditayangkan di Seoul International Extreme-Short Image & Film Festival (SESIFF) 2020. Dalam Program Pembuka dan Program South-East Asia Focus: Minikino Film Week.
SESIFF merupakan festival yang berbasis di Seoul, Korea Selatan. Dengan menampilkan film-film pendek berdurasi antara 90 detik sampai 15 menit, festival ini menjadi festival extreme-short images dan film di Asia sejak diselenggarakan pada tahun 2009. Memasuki edisi ke-12 pada tahun ini, SESIFF memiliki slogan “Anyone, Anytime, Anywhere” yang menggambarkan bahwa siapa pun bisa membuat film, berkomunikasi lewat film kapan pun, dan memutar filmnya dimana pun.
Tahun ini, Minikino mendapatkan slot pemutaran spesial non-kompetisi untuk 2 program, yakni South-East Asia Focus1: Minikino Film Week dan South-East Asia Focus2: Minikino Film Week. Film-film pendek Indonesia yang tampil diambil dari film-film yang pernah masuk dalam program pertukaran film pendek se-Asia Tenggara, S-Express tahun 2019.
Film “Muslimah” terpilih untuk film pendek Indonesia diantara film-film pendek dari Brunei, Myanmar, Vietnam, Filipina, Malaysia, Laos, Kamboja dan Singapura yang juga berkesempatan untuk tampil dalam Program Pembuka SESIFF2020.
Pada rencana awal SESIFF2020 akan diselenggarakan 15-20 September 2020 mendatang di Art-Hall dan CGV Yeongdeungpo, Seoul. Namun, akibat kasus COVID-19 yang semakin parah di Korea Selatan, penyelenggaraan festival pun beralih menjadi online (daring) dengan teknologi pengamanan geo-blocked Korea.
Untuk South-East Asia Focus1: Minikino Film Week akan ditayangkan pada 16 September pukul 13.00 waktu setempat, sementara South-East Asia Focus2: Minikino Film Week pada 17 September pukul 13.30 waktu setempat. Informasi selengkapnya dapat dilihat dalam website https://sesiff.org/2020/.
Film-film pendek dalam South-East Asia Focus1: Minikino Film Week menghadirkan “Hilang” (sutradara: Harlif Mohamad & Farid Azlan Ghani, Brunei, 2010, fiksi), “Newspaper Bill”, “500 Kyats”, “Stranger String” (Myanmar, 2017, fiksi), “The Mute” (sutradara: Pham Thien An, Vietnam, 2018, fiksi), “Aliens ATA” (Maybe Aliens) (sutradara: Glenn Barit, Philippines, 2019, fiksi), dan “Blind Mouth” (sutradara: Chris Leong, Malaysia, 2017, fiksi).
Dan untuk South-East Asia Focus2: Minikino Film Week mempersembahkan “Sons of April” (sutradara: Veret, Kamboja, 2018, fiksi), “Hidden Zone” (sutradara: Ng Chee Chong, Malaysia, 2019, fiksi), “Melody of Change” (sutradara: Ka Xiong, Laos, 2018, fiksi), “Siyudad Sa Bulawan(City of Gold)” (sutradara: Jarell Sarencio, Filipina, 2019, fiksi), “Muslimah” (sutradara: Nur Wulandari, Indonesia, 2018, dokumenter), dan “Chasing Paper” (sutradara: Shoki Lin, Singapura, 2019, fiksi).