Agung Yudha memberikan hadiah Selasa lalu.
Sebuah cakram padat (CD) berisi dua lagu dari band barunya, MR. HIT. Setelah beberapa kali mendengar, ternyata asyik juga dua lagu gratis dari Yudha ini. Irama rock and roll-nya terasa sekali. Mengentak dan rancak. Baguslah buat didengar.
Sebelumnya, Yudha yang juga pembuat film dan video dokumenter ini main band juga bersama teman-teman di kampusnya dulu, The Kantin.
Tapi, The Kantin yang didirikan para personelnya semasa menjadi mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu tak lagi pernah terdengar kabarnya. Kata Yudha ataupun Wayan Sanjaya, teman lain yang juga personel The Kantin, mereka pada sibuk.
Jadilah dua teman baik itu, Yudha dan Sanjay, memilih aktif di band masing-masing. Sanjay bersama Zenith Sayhrani kian asyik di Pygmos dan Yudha kemudian mendirikan band baru juga, MR. HIT.
“Kalau pakai nama Hit saja jadi kayak merek obat nyamuk. Jadinya diisi Mister di depannya,” kata Yudha ketika main ke kantor Sloka Institute.
Biar lebih meyakinkan, Yudha yang baru saja lulus S2 Kajian Budaya Universitas Udayana Bali ini juga memberikan catatan pendek tentang band barunya.
Saya masukkan saja mentah-mentah catatan Yudha tentang band barunya itu. Biar lebih banyak yang yakin juga dengan kesungguhan Yudha dan temannya, Indra Permana, membentuk MR. HIT.
Tercipta di awal Agustus di tahun 2014, dua pemuda bersepakat membentuk MR. HIT. MR. HIT merupakan projek kolaborasi Agung Yudha sebagai gitaris dan vokalis bersama Indra Permana pada drum, perkusi, dan suara latar. Keduanya tinggal di Denpasar.
Konsep duo yang diusung membentuk karakter MR. HIT sebagai grup rock yang tegas berjalan di isu sosial. Pilihan ini tentunya berimplikasi terhadap musik MR. HIT yang memiliki hubungan kuat terhadap wacana terkait layaknya korupsi, lingkungan, gerakan sosial dan juga isu-isu lain.
MR. HIT tengah menggarap album pertama yang rencananya akan diluncurkan tahun ini. Selain album, MR. HIT juga telah memiliki dua video klip dengan masing ? masing berjudul Siaga Mental dan Pertiwi. Dua lagu yang mewakili persoalan besar baik di Bali maupun di Indonesia sendiri yaitu budaya korupsi dan perusakan alam.
Kegelisahan yang dialami duo personil MR. HIT dalam menyikapi kehidupan sosial juga turut membentuk ideologi bermusik MR. HIT.
Dari segi karakter sound, MR. HIT dominan terpengaruh Seattle Sound yang membesarkan nama Nirvana dan Pearl Jam, dua dari bermacam band yang kini dikenal mengusung aliran grunge. Selain itu pengaruh Foo Fighter dan beberapa band rock lain juga turut memberikan warna kepada MR. HIT.
Silakan nikmati sebagian lagu MR. HIT di channel YouTube mereka.
Dengan padanan gitar akustik berdistorsi, lirik yang lepas dan drum yang mengentak, MR. HIT akan terus berkarya tanpa tedeng aling -aling. Seperti filosofi kata “HIT” yang di indera suara terdengar langsung, cepat, keras sekaligus tegas.
Let?s HIT it! [b]