Menjadi seorang content creator adalah pekerjaan yang digandrungi banyak peminat. Benarkah demikian? Seiring laju perkembangan teknologi, banyak masyarakat yang memanfaatkan media untuk menunjukkan passion melalui sebuah tayangan video.
Bermodalkan keterampilan dan kreativitas, masyarakat bisa membuat sebuah konsep, narasi, dan rekaman video untuk kemudian ditampilkan ke media.
Untuk menjadi seorang contect creator dibutuhkan beberapa basic skills yang harus dikuasai seperti pengaplikasian peralatan produksi,kemampuan berkomunikasi, dan teknik penyebaran konten.
Ketiga basic skills tersebut rupanya telah dikuasai oleh banyak contect creator yang sukses termasuk I Gede Pasek Sriada atau yang biasa dipanggil Pasek Taksu North Bali. Pasek adalah content creator asal Buleleng, Bali yang terbilang cukup sukses dalam berkarya membuat konten. Pria kelahiran Buleleng,1 Oktober 1980 ini menggeluti dunia konten dikarenakan berbagai faktor pendukung seperti dirinya yang suka memegang kamera, suka membuat video, dan suka teater.
Kolaborasi bakat yang ia miliki itulah yang mendorong dirinya ingin berkarya membuat sebuah konten. Karya pertama yang dibuat oleh Pasek adalah ketika ia mengikuti lomba film dokumenter tingkat nasional pada tahun 2015 dan Pasek mengangkat tema “Pecalang Segara” dari Desa Pemuteran.
Pasek mengatakan jika pada umumnya pecalang bertugas untuk menjaga keamanan adat, namun pecalang segara bertugas mengamankan lautan. Itulah keunikan dari tema film yang diangkatnya. Film tersebut diunggah pada akun facebook Pasek, karena pada saat itu Pasek belum memiliki chanel youtube.
Lomba film dokumenter tersebut berhasil mengantarkan Pasek menyabet peringkat 4 tingkat nasional. Dari keberhasilannya tersebut, Pasek semakin termotivasi untuk berkarya. Pasek kembali menarik perhatian publik dengan konten “klepon 12 juta” yang dibuatnya. Konten tersebut ditonton dan di-share ribuan penonton.
Antusias penonton dalam menonton konten tersebut membuat konten “klepon 12 juta” dimuat dalam koran dan ini membuat Pasek terus termotivasi. “Biasanya konten dikatakan sukses apabila banyak yang share,” kata Pasek. Pria yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara ini membuat konten berdasarkan apa yang terjadi pada kehidupan saat ini agar konten yang dibuat mampu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Kreatifnya, konten yang dibuat Pasek mengangkat tema komedi.
Guyonan tak hanya guyonan biasa, dalam kontennya Pasek menyampaikan banyak pesan moral melalui dialog-dialog lucu yang mengundang gelak tawa sehingga selain mendapat hiburan,penonton juga mendapat pelajaran dari konten yang ditonton. I Gede Pasek Sriada,sering dipanggil Taksu North Bali karena itulah nama chanel youtube nya.
Pasek dulunya adalah seorang guru PNS di salah satu sekolah dasar di Buleleng. Pada tahun 2016, dirinya mengundurkan diri dari pekerjaannya itu dan fokus menjadi content creator. Sayangnya, di tengah kreativitasnya berkarya, pandemi melanda. Kendati demikian, Pasek tak menyerah, dirinya terus berusaha berkarya memberikan tontonan yang terbaik untuk penonton.
Tahun 2019 adalah tahun Pasek membuat channel youtube barunya yang diberi nama Taksu North Bali 2 karena channel youtube pertamanya hilang. Hingga saat ini, Taksu North Bali 2 masih eksis dalam menayangkan konten-konten komedi yang didalamnya terselip inspirasi-inspirasi kehidupan.
Menjadi seorang konten kreator adalah hal yang menyenangkan bagi dirinya karena sesuai dengan passion yang dimiliki. “Ya yang membuat konten itu jadi pekerjaan yang menarik karena seneng aja karena sesuai dengan bakat dan hobi”, ujar Pasek. Menggeluti bidang konten kreator yang notabene adalah hobinya, bukan berarti Pasek tidak pernah mengalami kendala. Kendala yang paling sering dialami adalah ketika dirinya ada waktu untuk membuat konten, namun timnya yang berhalangan hadir atau sebaliknya.
Kendatipun ada kendala-kendala dalam berkarya, Pasek tidak menyerah begitu saja. Ke depan, dirinya ingin berinovasi membuat film-film pendek yang menginspirasi kehidupan dan berkaitan dengan fenomena kehidupan saat ini.