Sthiraprana Duarsa meluncurkan buku kumpulan cerpen bertajuk “Rumah Kenangan.
Buku terbitan Buku Arti (2014) ini akan dibahas pada Kamis (4/12) di Bentara Budaya Bali (BBB). Karya-karya cerpennya juga akan dialihkreasikan pula menjadi sebentuk pertunjukan.
Diskusi buku yang berlangsung di Jl. Prof. Ida Bagus Mantra no.88A, Ketewel, tersebut menghadirkan dua pembahas, sastrawan dan esais Ida Bagus Dharma Santika Putra serta kritikus sastra Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt.
Adapun sebagai alih kreasi dari cerpen ini akan dipentaskan dramatisasi yang berangkat dari cerpen Mata Kucing, yang dibawakan oleh aktor Christyan A.S. Sedangkan teater Takhta akan mementaskan Trilogi Dalam A Minor.
Buku kumpulan cerpen Rumah Kenangan memuat 10 cerita pendek yang tak hanya mengkritisi perihal posisi Bali yang tersohor dengan kehidupanan seni budaya, tetapi juga probelematik globalisasi yang menyertainya. Tersiratkan pula gambaran alam pikiran sang penulis yang cemas akan perubahan tata nilai pulau kelahirannya ini.
Menurut Ida Bagus Dharma Santika Putra, dalam buku kumpulan cerpennya ini, Sthiraprana Duarsa seakan belum kuasa melepaskan dirinya sebagai bagian dari alam bawah sadar Pulau Bali yang sakral, namun sekaligus juga memposisikan dirinya sebagai “Manusia Bali Persimpangan”.
“Sthiraprana termasuk unggul, di zaman kekinian ini ia kuasa menyuarakan kegelisahan-kegelisahan insaniahnya yang lahir dari benturan-benturan kehidupan dalam karya cerita pendek. Sentuhan – sentuhan psikologis hingga bahkan absurditas sangat kental terasa dalam karya-karya cerpennya, barangkali juga ini lantaran latar belakang keilmuannya sebagai seorang dokter,“ ungkap Ida Bagus Dharma Santika Putra.
Lewat buku Rumah Kenangan ini pula Sthiraprana Duarsa meraih penghargaan Widya Pataka dari Pemerintah Provinsi Bali tahun 2014 lalu atas dedikasinya dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan melalui buku.
Sthiraprana Duarsa adalah penulis kelahiran Denpasar. Cerita pendeknya pernah mendapatkan juara penulisan cerita pendek pada tahun 1986 dan 1987 dalam rangka Hari Ulang Tahun Bali Post. Selain cerita pendek, ia juga menulis puisi.
Buku kumpulan puisinya Bagian dari Dunia (1994) dan Pulang Kampung (2008). Beberapa puisinya juga termuat dalam antologi bersama seperti : Sajak-Sajak Refleksi Setengah Abad Indonesia Merdeka (1995, Taman Budaya Surakarta), Menagerie 4 Antologi Puisi Bali (2006, Yayasan Pendet), Cinta Disucikan Kehidupan Dirayakan (2007, Yayasan Selakunda), dan Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012, Pemkot Denpasar bekerja sama dengan Arti Foundation). [b]