“Maaf kepada para hadirin kami membuat sedikit kejutan,” ucap salah satu pembawa acara sesaat setelah video pembukaan selesai. Pembukaan Denpasar Book Fair 2019 dibuka dengan sebuah video live-action karya anak-anak Madyapadma (12/08).
Langit cerah turut mewarnai acara pameran buku tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Denpasar yakni Denpasar Book Fair 2019. Kali ini Pemerintah Kota Denpasar mengajak Komunitas Madyapadma SMAN 3 Denpasar bersama-sama menyelenggarakan pada 12-14 Agustus 2019.
Pukul 09.00 WITA, anak-anak sekolah hingga para undangan dari kantor-kantor dinas di Kota Denpasar sudah memenuhi ruangan aula SMP Negeri 4 Denpasar. Meskipun terlihat cukup sesak, namun tak menyurutkan semangat para pengunjung untuk menjelajahi stand – stand di acara Denpasar Book Fair 2019. Adapun stand-stand yang berdiri dengan pesonanya masing-masing itu antara lain Pustaka Ekspresi, Gramedia, Pers Akademika Udayana, dan beberapa penerbit terkenal lainnya hingga stand dari Madyapadma.
Tak ada sedikit pun sudut ruang yang sepi di dalam aula SMPN 4 Denpasar itu, makin siang, makin ramai. Dengan suara jepretan kamera yang saling bersahutan dan obrolan-obrolan ringan di depan stand-stand penerbit buku, menjadikan aula SMPN 4 Denpasar terasa hidup. Tak lama kemudian, dua suara perempuan mulai memecah kebisingan itu. Memberi arahan, tanpa disadari jarum jam telah menunjukkan pukul 10.00 WITA, dan acara pembukaan Denpasar Book Fair 2019 pun segera dimulai.
“Hadirin, sebelumnya kami memohon maaf. Acara akan tertunda sebentar, karena ada file yang masih tertinggal,” ucap salah satu MC Book Fair 2019 tersebut. Bisik-bisik di kalangan pengunjung pun mulai terdengar, juga ratusan pasang manik mata itu melukiskan tanda tanya besar. Tiba-tiba saja, satu video live action mulai ditayangkan dalam layar berukuran raksasa itu. Menampilkan, seorang anak laki-laki dengan perawakan tinggi yang akan membawakan file tertinggal untuk pembukaan Denpasar Bookfair 2019.
Di tengah perjalanan, ‘kuda besi’ yang dikendarainya kehabisan bahan bakar, membuatnya mau tidak mau harus berlari ke tempat berlangsungnya acara. Tak berselang lama, dari pintu masuk muncullah Krishna membawakan file hingga ke atas panggung. Para penonton pun dibuat ‘melongo’ atas kehadiran Krishna. “Inspirasi video ini dari video Pak Jokowi (pembukaan ASEAN Games) yang datang tiba-tiba dari pagi naik motor,” ujar Made Bagus Krishna Wiranatha (17) Steering Comitee bidang Film dan ketua bidang MPTV sekaligus pemeran anak laki-laki pada video pembukaan Denpasar Bookfair 2019.
Kemudian acara pembukaan Denpasar Book Fair 2019 dilanjutkan dengan penandatanganan keempat buku terbitan terbaru Madayapadma Journalistic Park angkatan 41, oleh Ni Nyoman Sri Utami selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. Empat buku tersebut, ialah Thailand Versi 1, Thailand versi 2, Eling Suplement, dan Kumpulan Karikatur.
Ibu Utari selaku yang mewakilkan kedatangan Walikota Denpasar diberikan pilihan skenario cerita misteri dalam rangkaian peresmian buku karya Madyapadma ini. Setelah memilih cerita yang diinginkan, muncul jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
Ya, tak henti dari sini saja, Komunitas Madyapadma yang menjadi salah satu penyelenggara acara ini tentunya akan terus memberikan kejutan-kejutan yang baru untuk memeriahkan acara yang berlangsung hingga tiga hari ke depan. “Saya salut dengan Komunitas Madyapadma, ini sebuah tanda kreativitas anak-anak muda yang luar biasa,” salutnya dengan mata berbinar. Hal inipun membawa harapan bagi wanita yang berperawakan kecil tersebut. “Tetap untuk tahun depan lebih ditingkatkan lagi, mungkin bisa lebih dari buku biar ada yang baru,” tutupnya diakhir wawancara.
Pitching Invensi
Pitching Invensi di UPT Rumah Pintar Jalan Kamboja adalah salah satu rangkaian acara Denpasar Book Fair 2019 ini diselenggarakan Komunitas Madyapadma dengan menggaet Forum Penelitian Remaja Denpasar serta Badan Ekonomi Kreatif Denpasar untuk turut berkerjasama mempertemukan para invensi kepada para pembisnis untuk memperkenalkan hasil penelitiannya yang berpotensi dikembangkan dalam dunia usaha.
Pitching Invensi ini berlangsung dengan dua jenis kegiatan. Sesi pertama Pitching Desk yaitu para invensi mempresentasikan hasil penelitiannya di depan para pembisnis dan sesi kedua Table Meeting, para pembisnis yang tertarik akan hasil penelitian invensi dapat menanyakan lebih dalam mengenai penelitian invensi tersebut. “Kita menyelenggarakan Pitching ini supaya hasil karya penelitian anak muda tidak sebatas hanya mendapatkan prestasi saja, namun lebih yaitu masuk kedalam komersial,” ungkap Tjok Sinta. Gadis kelahiran Denpasar 2002 ini juga menuturkan ini Pitching Invensi perdana di Bali.
Pitching Invensi di Bali ini pun dihadiri lebih dari 20 tamu undangan antara lain ada dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bali, Denpasar, Gianyar, Badung, Klungkung, Tabanan, dan Jembrana. Beberapa perwakilan dari WMD (Wirausaha Muda Denpasar) dan perwakilan dari CI untuk melihat hasil karya 9 tim penelitian anak muda dari Bali beserta hak paten yang dimilikinya.
Penelitian tersebut antara lain Genit Spray, Penolak Alami dari Ekstrak Bunga Gumitir sebagai Penolak Nyamuk Aedes Aegypti oleh Sintia Arnita Damayanti dkk, Helm dari Biokomposit Kombinasi Limbah Jerami Padi (Oryza sativa) dan Limbah Kulit Jagung (Zea mays) oleh Agnes Perana Swari dkk.
Prototype Rompi Anti-Peluru dari Kombinasi Serat Sisal (Agave sisalana) dan Sampah Daun Bambu (Gigantochloa apus) oleh Kadek Dwika Wahyudinata dkk, Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica), Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), dan Tapak Liman (Elephantopus Scaber L.) sebagai Suplemen Peningkat Daya Ingat oleh Kadek Putra Puja Wirawan dkk.
Biokeramik dari Limbah Cangkang Kerang Hijau dan Tongkol Jagung oleh A.A.I. Prajna Canricha Pradani dkk, Bioisolator dari kombinasi sampah Duan tanaman Ketapang (Terminalia catappa), Jerami padi (Oryza sativa) dan limbah cangkang telur oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica), Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), dan Tapak Liman (Elephantopus Scaber L.) sebagai Suplemen Peningkat Daya Ingat oleh Kadek Putra Puja Wirawan dkk.
Ada juga Rompi Anti Peluru seri 1 dari kombinasi sampah daun tanaman Ketapang (Terminalia catappa) dan Limbah jerami padi (Oryza sativa) oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya dkk, Papan Lantai Ramah Lingkungan dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang (Terminalia catappa), Jerami Padi (Oryza sativa), dan Limbah Cangkang Telur oleh Ni Made Galuh Cakrawati Darma Wijaya. Micoboard (Papan Semi-biokomposit dari Limbah Plastik dan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays)) oleh I Gusti Agung Ayu Desinta Linggarcani dkk.
Pitching Invensi ini membawa harapan besar terhadap karya penelitian anak muda di Bali. Bagi I Putu Yuliartha, SS, selaku Ketua Harian Badan Ekonomi Kreatif Denpasar adanya Pitching Invensi ini menjadi jembatan penghubung antara si invensi dengan si pembisnis itu. “Jadi sangat diharapkan sekali nantinya ada kerjasama lebih lanjut kedalam dunia bisnis,” harapnya kala memberikan sambutan Pitching Invensi.
Hadirnya Pitching ini menjadi awal pembuka dari salah satu rangkaian acara Denpasar Book Fair 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 12-14 Agustus 2019. Kegiatan lain adalah lomba-lomba jurnalistik (Lomba Koran Dinding, Lomba Reportase, Pelatihan & Lomba Karikatur, Lomba Resensi, Lomba Foto Instagram dan Vlog Instagram), Tele-conference, Talkshow Buku mengenai aspek produksi, Talkshow Buku mengenai aspek pemasaran, Pertemuan Ilmiah Pelajar, Pertemuan Pers Pelajar, Bedah Buku, Gerakan Peduli dan Berbagi Buku, Mendongeng, dan Bioskop Madyapadma (Bisma).