I Wayan Darmawan kini memetik buah dari jerih payahnya.
Dia merintis usaha travel dan penginapan dari nol. Setelah lima tahun, kini dia memiliki bungalow, agen perjalanan, dan operator wisata bahari. Darmawan menjadi pengusaha muda di Nusa Penida.
Wayan mengelola Bungalow Full Moon yang berkapasitas 15 kamar dan Penida Tours. Dia telah mempekerjakan sepuluh orang di bungalow, enam staf Nusa Penida Tour dan para sopir yang bekerja sama dengannya.
Pada awal September 2016 ini dia memberanikan diri membeli speed boat untuk melayani wisatawan yang hendak diving dan tour bahari di kawasan laut Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Sambil menerawang, I Wayan Darmawan yang ditemui di bale bengong penginapan Full Moon bercerita mengingat awal-awal merintis usahanya.
Ia mulai menyewakan sepeda motor kepada para wisatawan di Yayasan Friends of the National Park (FNP) pada 2011. Wayan kemudian memberanikan meminjam dana di Koperasi di Desa Bodong untuk menambah sepeda motor karena usaha sewa sepeda motor mulai ramai.
Setelah ada hasil, Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Pendidikan Ganesha ini membuat Tourist Information di Desa Bodong pada 2011.
Dari Tourist Information yang dibuatnya, ia mulai membuat Tour yang melayani keliling Nusa Penida dengan sepeda motor ataupun mobil. Untuk mobil Darmawan bekerja sama dengan beberapa pemilik mobil sekaligus sopirnya.
Setelah turis makin ramai dia mencoba membuat kantor yang dibuat secara kebut-kebutan selama dua minggu. “Itu modalnya dari seorang teman, Jimmy sebanyak Rp 50 juta,” ujarnya.
Menggadaiakan Sertifikat
Setelah kantor dibuka, Nusa Penida Tours makin ramai. Dia pun secara tidak terencana membuat penginapan Full Moon. Modalnya dengan menggadaikan sertifikat di bank dan tambahan dari teman.
Orang tuanya semula tidak menyetujui sama sekali. “Jangankan membantu, orang tua malah mecoba mencegahnya. Mereka takut gagal dan ingin anaknya menjadi pegawai negeri,” ujarnya.
“Tapi kini mereka bangga setelah melihat hasilnya. “Tidak saja saya yang bisa bekerja tetapi adik, paman dan delapan orang lain bisa saya rekrut,” kenang I wayan Darmawan.
Lebih lanjut putra pertama pasangan I Made Muka dan I Nengah Suri kelahiran 18 Juni 1988 ini mengaku usahanya bisa berjalan seperti sekarang bukan tanpa halangan. Permodalan adalah kendala selain cibiran dari orang-orang sekitarnya yang menganggapnya remeh.
Namun berkat motto untuk selalu mendukung orang lokal dengan prinsip “For the people by the people” I Wayan Darmawan tetap melangkah memajukan bisnis akomodasi wisata serta tour and travelnya. [b]
Wah selamat jadi punya banyak usaha nih