Warga antusias menyambut adanya bus Trans Sarbagita.
Bus antarkabupaten meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan ini mulai beroperasi 18 Agustus lalu. Untuk saat ini baru satu trayek, yaitu Batubulan (Gianyar) ke kawasan Bali Tourism Development Centre (BTDC) Nusa Dua (Badung) pulang pergi.
Selain penumpang yang terus bertambah, warga dunia maya juga banyak yang bertanya tentang jadwal dan trayek bus ini. Memenuhi banyaknya pertanyaan melalui akun twitter @balebengong, maka kami berikan pula di sini.
Sebagian besar informasi ini kami ambil dari website resmi Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Bali. Kami sunting agar lebih enak dibaca plus berdasarkan pengalaman kami sendiri.
[] Waktu operasi bus setiap hari dari pukul 05.00 Wita sampai dengan 21.00 Wita. Tempat berangkat adalah dari terminal Batubulan
[] Bus akan berangkat setiap 15 menit. Jadi berapa pun penumpang, bus dijamin akan berangkat. Rata-rata bus akan berhenti di halte-halte selanjutnya selama 1 menit.
[] Tarif penumpang umum Rp 3.500, pelajar dan mahasiswa Rp 2.500 sekali jalan
Untuk daftar halte pemberhentian antara bisa dibaca di bawah ini.
Sebagian besar halte ini berada di dekat tempat keramaian. Jadi, meskipun di sekitar halte tidak ada tempat parkir, kita bisa parkir mobil atau motor di tempat keramaian terdekat. Contohnya halte Matahari Terbit Sanur. Penumpang bisa parkir kendaraan pribadi di pantai Matahari Terbit lalu jalan kaki sekitar 200 meter. Ayo, semangat. Jangan malas berjalan.
Jalur Batubulan – Nusa Dua merupakan jalur pertama. Menurut Dishubinfokom, trayek-trayek lain di seluruh Sarbagita akan terus ditambah hingga lima tahun mendatang.
Inilah daftar rencana jalur bus Trans Sarbagita hingga lima tahun mendatang.
1. Kota – GWK PP
2. Batubulan-Nusa Dua PP Via Sentral Parkir Kuta
3. Sanur – Petitenget PP Via Civic Center
4. Sanur – Ubud PP Via Kedewatan
5. Gianyar – Pesiapan PP Via Mengwi
6. Sanur – Susa Dua PP Via Bandara Ngurah Rai
7. Mengwi – Bandara Ngurah Rai PP Via Kerobokan
8. Mengwi – Pelabuhan Benoa PP Via Kota
9. Mengwi – Batubulan PP Via Darmasaba
10. Sanur – Canggu PP Via Kota
11. Tegal – Mambal PP
12. Sentral Parkir Kuta- Tanah Lot PP
13. Sanur – Lebih PP Via Taman Safari
14. Batubulan-Bandara Ngurah Rai PP Via Gatsu
15. Ubung – Sentral Parkir Kuta PP Via Mahendradata
16. Mengwi – Batubulan PP Via Dalung
17. Batubulan-Sentral Parkir Kuta PP Via Kota
Ke-17 jalur tersebut akan didukung oleh 11 Trayek Cabang dan 25 Trayek Ranting. Jadi, total akan ada 53 trayek.
Semoga saja semua rencana itu bisa terwujud. Biar lalulintas Sarbagita tak semakin semrawut. [b]
Wah sudah ada rencana trayek yg lewat kerobokan, semoga lekas terwujud biar saya bisa ke kampus tempat kerja naik bus Sarbagita. Semoga ini bukan mimpi.
Masyarakat Bali seharusnya mau menggunakan transportasi umum seperti masyarakat jepang. Asalkan sosialisasinya bagus dan memang lebih baik daripada memakai kendaraan pribadi.. Pasti bisa terwujud.. 🙂
@I Made Wira : dosen saya, saya berharap hal yang sama….biar dari kantor menuju kampus bisa naik bus.
saya juga menunggu trayek kerobokan… sudah ada 3 orang di kantor yg mendaftar akan jadi pelanggan tetap jurusan mengwi-kerobokan, pp.
saya suka dengan dkembangkannya angkutan massal sperti ini. smoga ini brjlan lncar…shingga lalu lintas di Bali semakin tertib dan lancar.
Wah…seneng deh ada alternatif kendaraan umum yang lain di Bali
semoga lancar jaya dan ngga kebanyakan antre nunggu penumpang
Wah mantap nih, harus semakin banyak transportasi umum yang bagus di Indonesia. Biar Indonesia nggak macet total…..
angkutan ini sangat baik diterapkan seiring pesatnya perkembangan lalu lintas saat ini,saya berharap semoga tarif yang sudah diberlakukan akan dapat meringankan beban masyarakat untuk menggunakan transportasi umum,saya sangat senang dgn kehadiran ngkutan ini krn dpt memperlancar perjalanan ke suatu tempat
semoga sukses ya.. dengan demikian transportasi dibali akan lebih terkoordinasi dengan baik. Oh ya, bagi orang-orang besar diatas semuanya tuhh, Jangan Transsarbagita dijadiin Objek cari duit panes ya?? please.. T.T
semoga tidak menambah kemacetan, wish for the best untuk bali
Apa cuma saya yang pesimis ya? Bus ada tapi jalan khusus ga ada. Jujur kalo saya mending naik motor ato mobil pribadi kalo mau kerja. Karena lebih praktis dan cepat. Saya ragu ada bus ini bisa menekan angka kemacetan karena akar masalah kemacetan ini sebenarnya jumlah jalan yang tdk sebanding dengan jumlah kendaraan. Bisa2 mau cepat malah telat ngantor. imho.. 🙂
menurut saya kalau jalan idak bisa dibuat lagi ya caranya dgn mengurangi jumlah kendaraan yaitu dengan menyediakan angkutan umum yang memadai dan murah sehingga masyarakat beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum…subsidi BBM bisa dihentikan dengan menyediakan angkutan murah yang rutenya mencakup semua daerah sampai kepelosok2
Makanya pengguna kndaraannya dikurangi,
Harapan saya peningkatan pelayanan/kualitas dalam pengoperasian Trans Sarbagita ke depannya:
1. Setidaknya frekuensi bus setiap 15 menit sekali dari jam 6 pagi hingga 11 malam (min. 10 menit sekali pada jam sibuk – misalnya 6-9 pagi; 4-7 sore) 7 hari seminggu, 365 hari setahun (kecuali Nyepi mungkin :D). Mungkin 24 jam pada hari Jumat dan Sabtu (dengan frekuensi lebih sedikit pada malam hari tentunya).
2. Bus gandeng – supaya bisa mengangkut lebih banyak penumpang
3. Bemo-bemo di kabupaten/kota yang dilalui Trans Sarbagita bisa dioptimalkan sebagai feeder ke halte Trans Sarbagita (terutama di daerah yang jalannya sempit sehingga tidak bisa dilalui bus besar) – kalau berhasil, integrasikan sistem tiket antarmoda
4. Smart card untuk membayar tiket bus seperti yang sudah diterapkan di berbagai kota lain di belahan dunia – mempersingkat waktu berhenti bus di halte. Tentunya harga di smart card harus lebih murah sedikit supaya penumpang mau beralih menggunakan kartu. Kalau kota Indonesia lain belum ada yang memiliki sistem ini, kita harus jadi yang pertama di Indonesia! Kalau perlu ponsel kita pun harus bisa digunakan untuk membayar!
Mungkin harapan saya ini agak muluk tapi kalau kota lain bisa, kita harus bisa! Saya tidak mau orang Bali terjebak dalam pemikiran ‘Not-In-My-Backyard’.
Hanya saja yang saya khawatirkan jika ada rute ke Bandara Ngurah Rai adalah apakah keamanan bandara dapat tetap terjaga karena akses masuk bandara menjadi semakin mudah bagi orang awam? Tentu kita tidak berharap 12 Oktober terulang kembali.
besok ingin coba berangkat gereja dari sanur matahari terbit – kuta timur. semoga lancar. thanx Bale Bengong, saya pertama tahu dari twitter, really like what you do. thumbs up
kpn2 mau nyobakk ackk,,
mau tour pake trans sarbagita:p
makasi pemprov Bali,,,, akhirnya terwujud juga
mudah” an trayek” yg lain cepat d realisasikan..tidak hanya batubulan – nusa dua…
akan sangat membantu dan mengurangi kemacetan ….
good luck trans Sarbagita,,tp rute’x tambah singaraja akan jd lebih bagus, mengingat di singaraja jg trdapat slah stu universitas negeri dbali yang mahaiswa’x dari seluruh bali. Pst bnyak mahasiswa dan org perantauan yang akan memanfaatkan jasa bus ini..
semoga ada trayek gianyar kota-sukawati-batubulan-sanur
wah kyakna perlu ada jg tuh yg rute dr gunung agung ke renon… turunnya didepan kampus stikom bali…. biar gx kna macet trus klo ngampus….hehehehehe…..
n rutena jga ditambah smpe ke tmpat2 wisata di bali donk… biar gx macet n polusi udara di denpasar….. jdi tiap jalan2 kan gx ribet kna panas n cari tempat parkir lagi…..
halow, bisa diinfo ga, misalnya jam-jam berapa aja bus itu ada di halte2 tertentu?? biar org ga kelamaan nunggu di halte. misalkan, klo di halte yg di gwk biasanya jam berapa ya busnya ada?? dan nunggu penumpangnya berapa lama… pls info…
sarbagita ini sangat membantu masyarakat khususnya buat para org tua atau ibu rumah tangga yg punya baby ataupun yg ga bisa naik motor seperti my mums whehehehee… males bgt ngenterin mami ke batu bulan secara rumah ane di jimbaran.. T.T
So, please give me information more detail about sarbagita
Much thank you ^^
Traffic management yang sangat bagus, semoga dengan adanya trans sarbagita masyarakat bali lebih tertarik untuk menggunakan moda transportasi ini sehingga kemacetan di bali tidak semakin krodit, karena kemajuan suatu daerah/kota sangat dipengaruhi oleh sistem transportasinya,apalagi bali sebagai tujuan pariwisata dunia.
Pemerintah sepertinya perlu mengevaluasi Trans Sarbagita ini. Sebelum menambah armada atau halte. Kemacetan dpt berkurang. Dari segi ukuran, IMHO sebaiknya meniru bus tipe Trans Jogja (lebih kecil). Kalau yg sekarang lebih ke Trans Jakarta sih ya. Ukuran besar, kurang applicable dgn jalan yg kecil(meskipun Bypass) .Jika halte ditambah, kebayang gak kemacetan2 kecil yang bisa terjadi, karena bus harus berhenti sekian lama nungguin penumpang. Kalau di Bypass masih bisa diakalin, kalau ditempat lain mungkin sarbagita tidak memberikan manfaat diatas tadi. Satu lagi, banyak halte dibangun diatas trotoar. Mengurangi hak pejalan kaki. Gimana ada kalau malah ada tabrakan karena ‘ngelingkung’ ke jalan raya?
Yang perlu diperhatikan lagi adalah gaya hidup masyarakat kita yang sebenarnya mesti dibina. Dari mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, dan menggunakan fasilitas umum.
saya sudah menjadi pelanggan tetap, sekarang ke kantor setiap hari naik bis….
mantap…..selamat untuk pemprov Bali
saya sering ke denpasar tapi kalau dah sampai dibandara ngurah rai saya stres karena kalau dijakarta ada damri bandara
pak gebernur yth adakan rute bus way sarbagita dari bandara jadi kita bisa nyaman penumpang dapat turun di halte yang dekat ketujuannya kalau masalah macet gak juga
nanti kalau ada bus kebandara nyaman deh terima kasih pak
kalo bisa tracknya/halte busnya deket-deket kampus yang ada di bali jadi mahasiswa ga perlu bawa motor atau mobil lagi…semoga saran saya bermanfaat..
apakah tidak ada halte khusus untuk sekolah-sekolah?
untuk daerah yang rawan macet mungkin bisa direncanakan dengan memperkecil ukuran bus.
agar siswa siswi bisa tepat waktu, mengurangi kemacetan, polusi, dan mengurangi resiko lakalantas .
semoga bermanfaat.
dan kdepannya alangkah baiknya pemerintah kota denpasar pada khususnya dan pemprove bali pada umumnya menyediakan saranan transportasi berupa kereta monorel juga,,semacam kereta monorel yang ada di singapore dan dubai..saya yakin masyarakat bali pasti akan mendukung spenuhnya dan pastinya cepat beralih menggunakan kereta monorel ini..karena disamping biaya murah,nyaman,cepat dan tepat waktu.
kalau dari bandara ngurah rai ke sesetan bisa gk naik trans?
ke ubud koq ga ada??? koq cuma sampai batubulan???
Kayaknya harus ada aturan yang bisa memaksa orang untuk menggunakan angkutan masal.
Sama spt aturan pemakaian Helm dahulu.. awalnya teraksa memaksa.. saat ini malah jadi mode CMIIW
untuk singaraja kapan nih agar memudahkan masyarakat singaraja berkunjung ke denpasar dari segi transportasi
Saya sudah sekian lama tinggal di Yogyakarta. Trans Jogja pada mulanya disambut baik. Namun, seiring dengan waktu, banyak armada yang tidak di-maintenance dengan baik sehingga mengeluarkan asap hitam. SANGAT MENGGANGGU dan MEMBAHAYAKAN.
Apa bedanya dengan bus kota semacam kopata atau kopaja apabila bus trans seperti ini juga mengeluarkan asap hitam?
Namun saya yakin pengelola Trans-Sarbagita akan mengelola armadanya dengan baik sehingga tidak mengeluarkan asap hitam.
TOLONG DIBRIEFING SOPIR SARBAGITA YANG SELALU BER HP RIA DISAAT MENJALANKAN TUGASNYA. SANGAT BERBAHAYA.
SUPAYA PENARIK KARCISNYANYA SELALU BERGANTI BAJU SETIAP HARI , JANGAN PAKAI LAGI BAJU YANG SUDAH DIPAKAI KEMARIN DAN BEKAS KERINGAT, BAUNYA SANGATLAH MENGGANGU (JAGALAH KEBERSIHAN UNTUK KENYAMANAN PENUMPANG). TRIMS
BAGI PENARIK KARCIS DI BUS SARBAGITA, TOLONG SETIAP HARI GANTI BAJU, JANGAN DIPAKAI LAGI BAJU BEKAS KEMARIN YANG SUDAH PENUH KERINGAT, KARENA BAUNYA SANGATMENGGANGU KENYAMANAN PENUMPANG.
BAGI PENARIK KARCIS DI BUS SARBAGITA,JANGAN PAKAI LAGI SERAGAM YANG SUDAH BERKERINGAT DAN DIPAKAI KEMARIN KARENA BAUNYA SANGAT MENGGANGGU KENYAMANAN PENUMPANG.
Beroperasinya Terminal Type A Mengwi, dan persiapan saudara kita dalam mudik lebaran merupakan momentum yang bagus untuk meningkatkan pelayanan intermoda, Trans Sarbagita, caranya; melaksanakan rute jarak jauh untuk menghubungkan simpul-simpul pada Kawasan Sarbagita; Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, masalahnya Bagaimana memberdayakan masyarakat yang mencari penghidupan di Terminal ubung dan terminal Mengwi. Tolong Dinas Perhubungan Prov. Bali, Kabupaten, Kota berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (Stakeholders) Transportasi Bali, system transportasi/perangkutan orang dan barang merupakan pergerakan lintas kabupaten, kota dan tidak dapat dipisahkan berdasarkan wilayahnya
bisa nggak bawa sepeda?
Namanya SARBAGITA………. dari trayek jalurnya kok nggak ada kewilayah TANABAN…….. ganti nama saja SARBAGI…………… canda kok…
Program pmprov pengadaan angkutan sarbagita apalagi ada rencana tambahan lagi untuk jangka panjang emang sanga2t bagus, namun sayang sementara sudah tahunan beroprasi yang jdi penumpang belum mengenai apa yg direncanakan Pemprov untuk mengurani kemacetan, tpi justru menambah kroditnya jalan.
Sangat disayangkan masyarakt kebanyakan belum mau memaanfaatka trasportasi ini.
Hal ini kiranya perlu dikaji permasalahannya, mungkin (sesuai apa yang sya alami langsung ):
1.Pengumpan belum lengkap tujuan yang ada, waopun ada tapi mutar2 dulu. cnth.saya naik saarbagita dri jimbaran, turun sanglah mau kerenon naik pengumpan, tpi harus ke sanur dlu baru renon, bayangkan berapa waktu yang disita untuk mencapai tujuan renon dri sanglah, Kalau jam kantor/jam sekolah sudah gak nutup terlambat terus.Mestinya antar yang dekat dulu untuk dilalui jangan harus ke sanur dulu.
2.Walaupu ada beberapa tujuan, sopir masih berkarakter kurang ramah, mirip kaya sopir angkot umumnya.
3.Pengummpan sering tidak tepat waktu, sering dibuktikan nunggu terlalu lama. contoh: pernah sya buktikan turun sarbagita di Nusadua nunggu pengumpan yang jurusan GWK, -/+ Pk11.30 s/d 14. baru ada pengumpan datang.
Yang model ini perlu diperhatikan sekali2 turun kelapanganlah biar tau kondisinya dibawah seperti apa, tidak menerima laporan ABS saja.
Kalao maslh kendala seperti ini bisa teratasi rasanya masyarakat pasti akan memanfaatka transpotasi ini, terutam yng biasa pergi bawakendaraan shg kemacetan bisa berkurang.
Tidak sepeti saat ini yang memanfaatkan orang2 pendatang yang kesehariannya memang tidak memakai kendaraan yang penyebab /memicu kemacetan jalan, sehingga kemacetan tetap juga terjadi bukan mengurangi.
Itu skedar masukan intinya pengumpan harus tepat waktu, lancar dan ada menuju
sasran sperti kantor, kampus, sekolah, pemukiman dan pasar.
Demikian sekedar masukan untuk mengevaluasi kinerja angkutan shg biaya yang dikeluarkan mengenai sasaran.
Kalau hari natal besok, sarbagita ttp beroperasi gak ???
Kalau dari ubung mau ke tanah lot… nunggu di halte mana ya??
thanks
belum ada jalur ke tanah lot sampai februari ini.
Saya menunggu rute kerobokan yang bisa ke kota/Renon. Janji deh jadi pelanggan tetap. Bosen naik motor!
saya dari dalung, mau ke nusa dua bisa kan? trus tunggu di halte mana?
mksh
aduh. agak susah juga tuh. dari dalung mungkin bisa ke ubung. dari ubung cari bus ke batubulan. baru kemudian dari batubulan ke nusa dua. semoga bisa. 🙂
mudah2an cepat terwujud, bila saya pulang kampung dari papua ke Mengwi, dari bandara bisa naik bus, jadi selisih biaya transportasi selama ini mahal bisa beli oleh2 utk saudara di mengwi, rahajeng
Minta informasi, saya di daerah halte Sarbagita Sanglah, jika akan menuju Sanur Beach menunggu di halte mana ? Thanks
Apakah ada angkutan dari Terminal Mengwi ke daerah Nusa Dua? Mohon bantuannya… Karena kami yg pulang kampung dr luar daerah, mst turun di Terminal Ubung.
klo saya mau jalan ke dalam kota misalnya saya dari kenyeri hayam wuruk untuk ke jalan diponogoro nunggu bisnya dmn yah,mohon bantuan saya baru pakai angkutan umum soalnya,terima kasih
Kapan ya ada angkotan serbagita yang kecil di daerah nusa dua,untuk yg jalan masuk kecil2
Kayak Kita tinggal di jl taman giri,klu mau naik bus serbagita masih kesulitan ke jl by pass nya karena ngak ada ojek,sedangkan kita tinggalnya diperumahan masuk sekali kedalem,jauh dari jl by pass
Saya lihat di denpasar udah ada angkot kecil serbagita yang jemput penumpang dari jalan masuk kecil dan pelosok2 mengantar ke halte2 bus yang di jl by pass.
Akan lebih baik juga bila ada angkot serbagita di daerah pelosok nusa dua, seperti jl,taman giri,jl taman griya,jl pratama dan daerah siligita.
Selain mengurangi kemacetan jadi kita ngak perlu lagi pergi pake sepeda motor
Terima kasih
Saya ingin tahu kapan ada bis sarbagita dari daerah perumnas monang-maning ke arah dewa ruci-kuta-tuban-airport-bukit-nusa dua dan sebaliknya. saya senang memakai public transport seperti di Luar negeri. Berjalan kaki sedikit tidak apa2 yang penting ada bis yang tidak terhambat oleh traffic jam setiap saat. Mudah2an pemerintah kotamadya Denpasar bisa memberikan pelayanan public transport terhadap setiap warga di semua wilayah di denpasar.
untuk rute dari Halte Sudirman ke GWK PP jam berapa keberangkatannya?
apakah sepeda gunung diperbolehkan masuk ke bus trans sarbagita?
Mohon info, apakah trans sarbagita masih beroperasi? Apakah terminalnya cukup dekat dari tempat tari kecak batubulan (bisa berjalan kaki)? Tks
Mas cahyo: Saya rasa masih bisa dijangkau dengan jalan kaki. Sekitar 5-10 menit berjalan kaki dari Terminal Batubulan
Sya ingin tahu info mengenai trayek penyambung bus sarbagita, mengenai jam beroperasi dan rutenya.
Dan sya ingin bertanya apakah ada bus sarbagita yang menuju ke halte di mall bali galeria? Dan dari jurusan mana saja yg bisa..
Thanks
Sya ingin tahu info mengenai trayek penyambung bus sarbagita, mengenai jam beroperasi dan rutenya. (Daerah Nusadua STP) dan apakah ada mobil trayek yg melewati daerah kuta?
Dan sya ingin bertanya apakah ada bus sarbagita yang menuju ke halte di mall bali galeria? Dan dari jurusan mana saja yg bisa..
Thanks
Mbak Mel,
Untuk bus Transarbagita dia melewati halte mall Bali Galeria baik yang rute Batubulan – Nusa Dua maupun Denpasar – GWK. Kalau trayek pengumpan, saya tidak tahu karena belum pernah pakai. Setahu saya sih ada.
sarbagita ide yg sangat bagus.. solusi untuk permasalahan yg ada bali, tolong rute dan halte di tambah untuk daerah teuku umar tempat tinggal saya belum ada.. saya suka transfort umum yg nyaman. gak ada gunanya mobil prbadi kalo macet gak bsa jalan.
Menurut saya panas, polusi, dan sarana untuk pejalan kaki belum maksimal. Itu juga penyebab kita malas dan lebih memilih kendaraan pribadi.
Saran saya sih cuma memperbaiki 3 hal tersebut, misalnya penanaman pohon-pohon besar untuk mengurangi panas seperti yang sudah dilakukan di daerah renon. Memperbaiki sarana bagi pejalan kaki juga gak kalah penting, misalkan trotoar diperlebar, halte buat lebih menarik dan nyaman. dan juga menekan pertumbuhan kendaraan pribadi khususnya motor(walaupun saya juga pengendara motor) dengan membatasi penjualan motor/mobil setiap tahunnya dan meningkatkan pajaknya.
Alternatif parkir umum dan penyebrangan bawah tanah seperti yang diterapkan singapore juga patut dipikirkan 🙂
suksma
Semoga yg trayek petitenget dan kerobokan cepat terealisasi
Lama bener nunggu nya
Mohon Jadwal keberangkatan buz di pasang disetiap shelter, jd buat yg tumben memakai fasilitas sarbagita g bingung2 amat nunggu kedatangan buz..tq
Tabanan kok gak ada? Katanya SARBAGITA= denpasar badung gianyar tabanan. Kecewa saya