Keadaan yang berbeda ini menuntut kita harus lebih waspada saat ingin bersepeda.
Nampaknya belakangan ini, kegiatan bersepeda mulai moncer lagi di tengah masyarakat. Memang nyatanya dunia masih dirundung pandemi, tapi bersepeda di tengah pandemi itu sah-sah saja, asalkan tidak lupa akan adanya protokol kesehatan.
Menganjurkan masyarakat untuk berdiam di rumah tidak henti-henti didengungkan oleh pemerintah dan praktisi kesehatan. Hal tersebut tidak salah. Risiko penularan COVID-19 akan lebih kecil jika kita tidak melakukan perpindahan dan bertemu banyak orang, alias berdiam di rumah. Kegiatan seperti bekerja, beribadah dan juga belajar dianjurkan untuk dikerjakan dari rumah.
Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa bagi kebanyakan orang, cara kerja yang apa-apa dari rumah ini dapat menyebabkan kejenuhan dan akhirnya meningkatkan kadar stres. Tentu ini buruk bagi kesehatan. Maka, sah-sah saja masyarakat sesekali keluar untuk menyegarkan dirinya, tetapi masyarakat perlu sadar dan bertanggung jawab saat beraktivitas di luar rumah.
Untuk menjawab kebutuhan akan menghirup udara segar, berolahraga dan melihat-lihat sekitar nampaknya mendorong banyak orang untuk menjadikan kegiatan bersepeda sebagai alternative jawabannya. Banyak masyarakat yang dahulunya ingar bingar dengan kendaraan bermotor, kini memilih mengayuh santai pedal sepedanya.
Sedikit penampakan yang unik, sekarang jalan raya tidak hanya dipenuhi kendaraan bermotor, tetapi juga dihiasi sepeda-sepeda yang berjalan beriringan dengan rapi di pinggir-pinggirnya.
Sejak dunia dirundung pandemi COVID-19, banyak hal yang tidak sama lagi, termasuk bersepeda. Jika dahulu bersepeda bisa sambil berkumpul dengan kawan, sesekali bercanda dengan menyentuh kawan dan dapat menghirup udara secara langsung, sekarang berbeda adanya. Protokol kesehatan menganjurkan kita untuk tidak berkumpul, menghindari kontak fisik dan selalu menggunakan masker saat bepergian, hal ini menyebabkan bersepeda tidak sama seperti dahulu.
Bersepeda di tengah pandemi sah-sah saja, asalkan pesepeda selalu waspada. Keadaan diri yang waspada dapat membuat kita dapat menghindari hal-hal berbahaya yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Waspada yang dimaksud di sini adalah berjaga-jaga untuk menghindari tertular dan menularkan COVID-19.
Sebelum memutuskan untuk bersepeda, menurut cara pencegahan secara umum yang disarankan Kemenkes RI, kita perlu waspada dan memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
- Jika Anda merasa tidak sehat sebaiknya tunda dahulu keinginan untuk bersepeda
- Jika ingin bersepeda bersama, sebaiknya hanya dengan keluarga serumah saja
- Perhatikan di daerah mana Anda bersepeda, sebisa mungkin hindari kawasan yang berisiko tinggi COVID-19
- Hindari singgah kesana kemari
- Hindari menyentuh benda-benda yang ditemui di jalan
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan
- Gunakan masker
Walaupun melakukan hal-hal di atas rasanya lebih ruwet dari biasanya, perlu disadari bahwa kita tidak dalam kondisi yang biasa. Selain menghindari tertular ataupun menularkan COVID-19, pesepeda juga tidak boleh lupa akan keselamatannya saat berada di jalan.
Disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam melakukan kegiatan, termasuk bersepeda, penting dipertimbangkan dan dilaksanakan. Bagi para pesepeda, bekali masing-masing diri kalian dengan ‘waspada’, bekal baru yang didapat saat masa-masa pandemi. [b]