Ada kalanya kita seolah-olah larut dalam hiruk pikuk. Berteman dengan ribuan orang atau berchit chat lewat jejaring sosial. Lalu, ketika kita kembali dari dunia maya itu, kita tersadar bahwa kita sendiri. Terkungkung di dalam ruangan. Tanpa teman.
Dialog Dini Hari (DDH), trio folks balad dari Bali, menanyakan hal serupa. Keterasingan diri di antara apa yang kita rasakan ada tapi sebenarnya maya. Wajah-wajah yang akrab sehari-hari ternyata ilusi. Mereka ada hanya ketika menghidupkan seluruh perangkat yang kian hari kian mengasingkan dari dunia “sebenarnya”.
Dalam arus keterasingan massal itu, DDH dengan puitis mengamini (atau semoga sedang mengingatkan) kita semua lewat lagunya “Aku Di Mana?”. Lagu ini masuk satu dari enam lagu di album mereka yang diluncurkan November 2010 lalu. Usai mengingatkan lewat lagu, trio yang terdiri dari Dadang SH Pranoto (biduan), Deny Surya (penabuh drum) dan Brozio Orah (basis), ini meluncurkan video klip lagu tersebut.
Video yang dibuat sutradara Bimo Dwipoalam ini mengambil lokasi di empat tempat, yaitu Jl Gajah Made Denpasar, Pasar Kreneng Denpasar, Jl Raya Kuta, dan RAW Cafe. Modelnya tiga personel DDH sendiri, Dadang, Deny, dan Zio.
Seperti halnya latar belakang tiga personel DDH ini yang berbeda-beda, begitu pula karakter dan lokasi pengambilan video klip tersebut. Dadang yang menyukai etnik dan cenderung kontemplatif, berada di Kuta yang hiruk pikuk dan cenderung hedonis. Zio yang mewakili kalangan metro, berada di titik sisa-sisa masa lalu Denpasar, Jalan Gajah Mada. Lalu, Deny yang agak glamour justru berada di tengah-tengah pasar tradisional, Kreneng.
Ketiganya berada di tengah hiruk pikuk. Tapi, mereka terasing dengan sekelilingnya seperti lirik lagu mereka. Di antara ragam rupa warna wajah yang terlihat . Tak satupun yang dapat ku rangkul dan peluk. Dari keterasingan di antara ingar bingar, mereka kemudian bertemu di satu tempat cafe. Di sini mereka berbincang dan menemukan teman.
Menurut Dadang, video ini ingin menyampaikan pesan bahwa kadang-kadang kita memang berada di tempat di mana kita hadir secara fisik namun kita justru terasing karena pikiran kita tidak di sana. “Sesuatu menjadi ada ketika kita menyadarinya dan hilang ketika kita tak memikirkannya,” ujar Dadang
Keterasingan lewat lagu Aku Di Mana? membuat semua yang ada di sekeliling mereka terasa sama.
Semua terlihat sama. Sama seperti biasanya. Semua terlihat sama. Tapi, aku di mana, di mana?
- Durasi: 3 menit 38 detik
- Videoklip “Aku Di mana” produksi: Dialog Dini Hari 2011.
- Sutradara: Bimo Dwipoalam,
- Cameraman: Bimo Dwipoalam,
- Ide cerita: Bimo Dwipoalam & Dialog Dini Hari,
- Crew: Fajar, Andika, Kaz,
- Make up & wardrobe: Uching.
- Editor: Ridwan Rudianto,
- Colorist: Erwin Dharmawan,
- Lokasi: Pasar Kreneng, Jl. Gajah Mada, Jl. Raya Kuta, RAW cafe
Video Clip ini dibuat dengan camera DSLR (camera photo) jadi bisa diandaikan setiap frame kalau kita freeze/pause akan menjadi sebuah karya Photography.
kmarin hunting klipnya di youtube ga ktemu. krikrikrik
nggak ada di youtube mereka taruhnya di vimeo, klik di photo mereka diatas 😛
satu lagi, kmarin om dankie pas checksound sebelum acara megibung di antida, guanteng rek rambutnya diiket ke atas ala pusungan cepol. ga pake kacamata ma bandana. ehm
baru liat di Art Cafe clipnya, sederhana tp baru tau klo artinya dalem banget :-p love the color tone dan cameo shootnya bikin videonya soulful and yes great songs