Dua sastrawan, Noorca M. Massardi dan Rayni N. Massardi, tak pernah henti berkarya.
Elan kreatif keduanya senantiasa gemuruh oleh penciptaan. Awal 2015 ini pasangan penulis ini bersama-sama meluncurkan novel masing-masing di Bentara Budaya Bali, Jl. Prof. Ida Bagus Mantra No.88A Ketewel, Gianyar, Sabtu (10/1).
Peluncuran buku tersebut dirangkum dalam agenda bertajuk Pustaka Bentara.
Novel berjudul “Straw” karya Noorca Massardi dan “Langit Terbuka” yang ditulis Rayni Massardi serentak dipublikasikan oleh Penerbit Kakilangit Kencana pada penghujung tahun 2014 lalu.
Straw adalah novel kelima Noorca Massardi. Setelah novel berjudul “September” (2006), disusul “ D.I.A. CINTA DAN PRESIDEN” (2008), Noorca Massardi kali ini menghadirkan ragam penulisan fiksi yang terbilang jarang ditempuh oleh penulis-penulis tersohor Indonesia, yakni psycho-thriller.
Sedangkan Langit Terbuka adalah novel pertama Rayni Massardi, sebelumnya meluncurkan kumpulan cerpen tunggal bertajuk “Terima Kasih Anakku”(Padasan, 2012).
Dua novel penuh konflik dan problematik psikologis ini akan dibahas oleh dr. I Nyoman Sutarsa, MPH. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang juga Kandidat PhD dari Indonesian Presidential Scholarship at Australian National University, Australia ini merupakan Chief Editor Public Health and Preventive Medicine Archieve. Tulisan-tulisannya telah dipresentasikan di beberapa forum internasional seperti Australasian HIV and AIDS Conference 2012 (Australia), Indonesian Post Graduate Forum, The University of Melbourne (Australia, 2012) dan lain sebagainya.
Menurut Noorca Massardi, novel Straw ditulisnya dalam rentang waktu yang terbilang panjang, yakni sekitar tujuh tahun. Ia berharap karyanya ini dapat memberikan memberikan warna baru dalam genre penulisan novel di Indonesia.
Sementara itu, membaca novel “Langit Terbuka” yang ditulis Rayni Massardi, bagi Noorca bukan sekadar novel biasa. “Ini adalah sebuah novel yang akan membawa pembacanya ke suatu ruang dan waktu tanpa batas. Sebuah perenungan dan pertanyaan tentang jati diri, yang ditulis secara unik dan khas,” kata Noorca M. Massardi yang kini merupakan kini Redaktur Eksekutif Majalah Kebudayaan – Kemendikbud RI dan Pemimpin Redaksi www.kultur-majalah.com, www.kulturpedia.com.
Memaknai peluncuran dua novel ini, akan dihadirkan pula pemutaran dokumenter serta pentas monolog alihkreasi dari novel Langit Terbuka. Pertunjukan monolog ini akan dibawakan oleh Gek Weda, disutradarai penggiat teater mumpuni Bali, Abu Bakar.
Adapun menurut Abu Bakar, lakon monolog yang dialihkreasikan kali ini secara khusus berangkat dari salah satu bagian dalam novel Langit Terbuka, yaitu “Aku dan Bondi”.
Bagi Rayni Massardi, Bali merupakan tempat yang istimewa. Seringnya ia pulang pergi Bali-Jakarta digunakan Rayni sebagai kesempatan untuk menggali inspirasi sembari menikmati suasana alam dan keindahan pulau ini. Ketika pulang ke Jakarta, barulah Rayni memulai “liburan-nya” yang sesungguhnya, yakni menulis segala hal yang ingin dituangkannya.
“Ini novel pertama saya. Saya bersyukur bisa menuliskannya walaupun itu tidak mudah,“ ungkap Rayni Massardi, lulusan Cinematografi di Sorbonne University, Paris, Perancis.
Tentang Penulis:
NOORCA MARENDRA MASSARDI, lahir di Subang, Jawa Barat, 28 Februari 1954. Karya-karya novelnya antara lain D.I.A. CINTA DAN PRESIDEN (2008), September (2006), Mereka Berdua (1981), Sekuntum Duri (1978). Tulisannya juga dimuat dalam antologi “Sejarah Teater Indonesia Modern” dalam Antologi Seni, 2003 (Penerbit Cherry Red, Jakarta, 2003) dan kumpulan puisi “Mata Pelajaran dan Syair Kebangkitan” (1994).
Selain penulis, ia juga kerap bertindak sebagai penyunting serta aktif di dunia teater. Beberapa karya terjemahannya seperti Komik Misteri Piramid Besar, 2 vol (Le Mystere des Grands Pyramids, 1985), Sejarah Golongan Kiri di Indonesia (l’Histoire de la Gauche en Indonesie), Jacques Leclerc ((Prisma, 1983), Biografi Mr. Amir Syarifuddin, karya Jacques Leclerc (Prisma, 1984), dll. Menerima penghargaan Pemenang Pertama Lomba Penulisan Lakon Cerita Anak Dirkes Depdikbud (1978), Pemenang Kedua Lomba Penulisan Lakon DKJ (1976), General Award in the Arts, dari The Society for American – Indonesian Friendship, Inc. (1975), Pemenang Pertama Lomba Penulisan Lakon Pemerintah Daerah Jawa Barat (1974), dll.
Ia kini Redaktur Eksekutif Majalah Kebudayaan – Kemendikbud RI dan Pemimpin Redaksi www.kultur-majalah.com, www.kulturpedia.com.
RAYNI N. MASSARDI, lahir 29 Mei 1957 di Brussel, Belgia. Menamatkan pendidikannya di Universitas Paris III, Sorbonne Nouvelle, Departement d’Etude et de Recherches Cinematographiques, Paris, Perancis (1981). Cerpen-cerpennya pernah dimuat di pelbagai majalah dan suratkabar, serta antologi. Antara lain antologi Laki-Laki yang Kawin dengan Peri: Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 1995 (Penerbit Kompas, 1995), dan Riwayat Negeri yang Haru: Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2006 (Penerbit Kompas, 2006).
Kumpulan cerpen tunggalnya adalah: Istri Model Baru (Yayasan Sarinah, 1990), Pembunuh (Penerbit Kompas, 2005), I Don’t Care (Gramedia Pustaka Utama, 2008), Awas Kucing Hilang (Gradien Mediatama, 2010), dan Terima Kasih Anakku (Padasan, 2012)
Ia juga menulis buku-buku nonfiksi, antara lain: Ngoprek ‘Santai’ Syair Lagu: Dari Taman Langit sampai Tak Ada yang Abadi (Penerbit Fikahati, 2010), Hidup Enggak Enak Itu Enak! (Jakarta Media Communications, 2007, kumpulan esai), 1655: Tak Ada “Rahasia” dalam Hidup Saya! (Galang Press, Yogyakarta, 2005, biografi politik), dan turut menulis dalam Inspirasi Mode Indonesia (Penerbit Gramedia, 2003). [b]