Pertama kalinya, festival musik ramah lingkungan digelar di Bali Timur.
Berbagai hiburan umumnya dipusatkan di kawasan Bali Selatan karena pangsa pasarnya begitu besar. Bali Unite justru tampil berbeda dengan menggelar festival musik di kawasan Bali Timur.
Bali Unite akan membuka area baru yang diberi nama 7Temples, sebuah kompleks pantai baru antara Pelabuhan Padang Bai dan Candi Dasa. Luas 7Temples sekitar 25 hektar dan mampu menampung hingga 20.000 penikmat musik, seni dan pantai.
“Ini bisa jadi area konser terbesar yang ada di Indonesia. Pariwisata konser seharusnya bisa juga diadakan di Bali,” ungkap Rudolf Dethu, media relation Bali Unite.
Hal menarik di Bali Unite adalah konsep arsitektur yang akan dibangun pada area konser. Semua material yang digunakan terbuat dari bambu. Sebagian besar material adalah hasil daur ulang yang dapat dirancang ulang.
Amir Rabik, pemimpin arsitek Bali Unite menjelaskan bahwa seluruh bangunan yang ada di Bali Unite adalah multifungsi. Bangunan-bangunan tersebut dapat berfungsi sebagai panggung, warnet, ruang kontrol, ruang media, yoga dan lainnya. Uniknya, menara yang akan dibangun untuk mengakses jaringan internet pun terbuat dari bambu.
“Saya ingin memperlihatkan pada dunia bahwa bambu adalah material yang bagus dan kuat. Bamboo is so strong. Apalagi bambu mudah ditemui di Indonesia,” imbuh Amir Rabik.
Misi Lingkungan
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di area 7Temples, Amir merasa miris melihat kondisi pantai yang cantik namun banyak sampah plastik. Amir datang ke 7Temples bersama timnya, termasuk Maitri Fischer selaku perwakilan sustainability consultant Bali Unite.
Tim Bali Unite melihat kualitas air yang kurang baik di area 7Temples. Masyarakat sulit mendapatkan akses air bersih karena hanya ada sungai periodik yang mengalir pada saat musim hujan.
“Air yang mengalir pun sudah tercemar dengan air laut. Tidak layak minum,” ungkap Maitri.
Selain mengadakan festival musik, Bali Unite juga ingin membantu masyarakat untuk mendapatkan kualitas air bersih. Tim Bali Unite pun akan mengupayakan ketersediaan air dengan membuka sumur dengan sistem rechargeable.
“Air akan tetap tersedia saat musim kering, kemudian air akan dikembalikan saat musim hujan. Tidak ada yang terbuang,” jelas Maitri.
Tak hanya air, Bali Unite turut memperhatikan masalah sampah dan listrik di area 7Temples. Mereka mengklaim festival musik ini sebagai zero waste show, tidak ada sampah yang akan terbuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Soal listrik, Amir menjelaskan bahwa mereka akan berusaha mengurangi penggunaan listrik dari PLN. Namun, Amir mengaku masih tetap mengandalkan genset karena festival musik ini masih baru.
“Ke depannya, kita ingin tidak tergantung lagi pada PLN dan PAM. Semua akan kita produksi sendiri, sehingga kita bisa mempertahankan dalam jangka panjang.” jelas Amir.
Beragam
Bali Unite akan menghadirkan musisi kelas dunia seperti Yasiin Bey (a.k.a Mos Def), Donavon Frankenreiter dan Super Flu, DJ Ride. Selain itu, musisi lokal juga ikut meramaikan festival musik ini. Sebut saja Duta Reggae Indonesia, Ras Muhammad; band rock asal Bali yang cukup aktif mengampanyekan isu lingkungan, Navicula; hingga band blues asal Jakarta; Gugun Blues Shelter.
Bali Unite akan terus menambah nama-nama pengisi acara festival selama beberapa minggu ke depan. Tak hanya musik, Bali Unite menampilkan suasana kemah dengan makanan dan minuman yang nikmat. Pengunjung Bali Unite pun dapat melakukan aktivitas lain seperti yoga, kelas dansa dan lainnya.
Bali Unite akan dimulai pada hari Jumat, 31 Juli sampai dengan Minggu, 2 Agustus 2015 di area 7Temples. Informasi pengisi acara dan tiket masuk dapat dilihat pada website www.baliunite.com. [b]