Kalau hujan lebih lama, kita semua mungkin tenggelam.
Sebab, baru hujan sebentar saja beberapa titik di Kota Denpasar sudah mengalami kebanjiran. Kejadian banjir sebenarnya terkait juga dengan musim hujan itu berarti kita perlu melakukan upaya untuk mengatasinya. Kenapa kita biarkan banjir menjadi suatu yang rutin terjadi padahal sangat merugikan masyarakat.
Jumlah pemukiman yang semakin padat dengan tingkat kepadatan yang tinggi di Kota Denpasar justru tidak diiringi dengan infrastruktur saluran air yang baik. Akibatnya, sering kali air tidak tersalurkan dengan baik dan menyebabkan meluap. Beberapa saluran air ternyata dijadikan tempat pembuangan sampah menjadi masalah besar disaat musim hujan dimana tersumbat dan air tidak mengalir. Beberapa daerah resapan air telah menjadi beton dan akibatnya saat musim hujan air menggenang dan terjadilah banjir.
Hanyut
Kejadian banjir ternyata sangat banyak menimbulkan masalah apabila tidak segera diatasi. Banjir akan menyebabkan kerugian material bagi penghuni rumah karena rumah dan peralatan rumah tangganya rusak atau hanyut. Mobil dan sepeda motor yang melintas juga menjadi rusak. Kemacetan akan terjadi di mana-mana karena jalan sudah terendam.
Wisatawan menjadi tidak nyaman bahkan batal berkunjung ke Bali karena kondisi banjir. Beberapa penyakit akan mudah menular seperti leptospirosis, penyakit kulit, diare dan lainnya.
Mengatasi
Kondisi ini jelas tidak menguntungkan semua pihak. Untuk itulah perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasinya. Adapun beberapa upaya yang perlu dilakukan segera untuk mengatasi banjir di Kota Denpasar yakni :
- Melakukan perbaikan dan membersihkan saluran air, selokan agar segera bisa mengalir.
- Melarang masyarakat membuang sampah di saluran air
- Membuat sumur resapan dibeberapa titik yang rawan banjir agar air bisa meresap ke tanah
- Untuk rumah yang diareal banjir dapat membuat biopori untuk menjadi resapan air
perlu kiranya melibatkan masyarakat subak.
Wah jangan sampai Banjir ini menjadi agenda..smoga solusinya bisa kita terapkan
Perlunya segera melakukan upaya perbaikan pada saluran air dan membuat biopori dan sumur resapan
Saya sepakat dg dua hal ini, saluran air dan biopori. Kalau ini bisa berjalan maka akan efektif untuk mencegah banjir. Kalau larangan membuang sampah sepertinya sudah ada, tapi implementasinya masih jauh dari yang diharapkan. Pemisahan dan pengolahan sampah mungkin bisa jadi tindak lanjut juga dari masalah sampah ini misalnya melalui promosi Bank Sampah di tingkat banjar (atau sudah ada tapi belum efektif?) Pak, apakah ada data terkini atau research mengenai kondisi saluran air yang menyebabkan banjir di Bali, Denpasar atau di kampus Udayana khususnya? ini menarik, penasaran, sepertinya proyek terkait tidak pernah berhenti tapi selalu bermasalah setiap musim hujan.
salam
dan tentu saja, kite perlu kembali ke jaman dahulu dimana orang2 kita yg dulu sangat bagus membangun sistem irigasi maupun drainase, tanpa adanya banjir. kepadatan penduduk dan sistem “asal bangun” orang2 baru yg bermukim di daerah perkotaan bisa saja akan disalahkan atas kasus ini. jangan sampai para urban merusak kota kita seperti jakarta sana