• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Bagaimana Media di Bali Memberitakan COVID-19?

Juli Sastrawan by Juli Sastrawan
26 November 2020
in Berita Utama, Kabar Baru
0
Isu COVID-19 mendominasi pemberitaan media di Bali selama delapan bulan terakhir. Foto Anton Muhajir.

Sudah delapan bulan kita hidup di tengah pandemi COVID-19.

Selama itu pula belum ada tanda-tanda bahwa pandemi COVID-19 ini akan segera berakhir dalam waktu dekat, termasuk di Bali. Dari sisi jumlah kasus, tiap hari masih ada penambahan kasus baru. Pada 11 November 2020, jumlah kasus terkonfirmasi sudah 12.430 dengan pasien meninggal 402 orang.

Tiap hari, masih saja ada penambahan kasus baru di Bali. Selama seminggu terakhir misalnya, penambahan kasus baru sebanyak 451 dan kematian 9 orang pasien. Bandingkan, misalnya, dengan situasi di negara tetangga seperti Singapura. Pada tanggal yang sama, tak ada satu pun penambahan kasus di negeri Singa ini.

Di antara terus meningkatnya kasus tersebut, kami tertarik untuk mengkaji bagaimana media di Bali memberitakan pandemi COVID-19. Kajian ini kami lakukan menggunakan teori analisis konten yang melihat secara kuantitatif isi pemberitaan media-media yang kami terkait COVID-19 di Bali.

Ada empat media arus utama yang kami analisis yaitu Bali Post, Radar Bali, Nusa Bali, dan Tribune Bali. Semuanya media cetak dalam bentuk koran. Pemilihan ini berdasarkan alasan bahwa mereka adalah media berpengaruh di Bali.

Profil Media

Di antara keempat media tersebut, Bali Post merupakan media tertua. Media ini berdiri sejak 16 Agustus 1948 dengan nama Suara Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu media tertua di Indonesia, tak hanya di Bali.

Bali Post sempat menggunakan nama Suluh Indonesia pada 1966. Saat itu pemerintah memang mewajibkan semua media berafiliasi dengan partai politik. Lima tahun kemudian, media yang pada awalnya berafiliasi dengan PNI itu menggunakan nama Bali Post.

Sejarah menunjukkan, Bali Post memang cenderung dekat dengan partai nasional, terutama PNI dan PDI (Perjuangan). Saat ini, pemberitaan Bali Post terlihat mesra dengan Gubernur Bali Wayan Koster. Padahal, pada zaman Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Bali Post malah bersengketa di pengadilan dengan Pastika, mantan Kapolda Bali yang kemudian jadi gubernur.

Kedekatan Bali Post dengan PDI Perjuangan, terutama Koster, akan terlihat dalam pemberitaan-pemberitaannya terkait COVID-19 pula.

Media kedua yang dianalisis dalam pengamatan ini adalah Nusa Bali. Media ini sudah empat kali berganti nama. Pada awalnya, media yang lahir pada 21 Januari 1966 ini bernama Harian Angkatan Bersenjata di bawah manajemen Kodam IX/Udayana. Pada November 1978, dia berganti nama menjadi Harian Umum Nusa Tenggara.

Meskipun demikian, dalam situs resminya NusaBali mengatakan bahwa hari kelahirannya adalah 3 Oktober 1994. Tanggal ini merujuk pada terbitan perdana mereka setelah berganti manajemen di bawah Bakrie Group setelah sempat berhenti terbit selama dua tahun. Kelahiran baru NusaBali di bawah manajemen Bakrie Group pada saat itu terkait erat dengan rencana perusahaan Bakrie Group membangun Bakrie Nirwana Resort (BNR) yang ditolak warga Bali.

Dari semula lebih banyak membahas sosial, olahraga, dan pendidikan, NusaBali kini memberikan perhatian besar pada politik. Mereka bahkan mengklaim model pemberitaan politiknya tak sekadar berita permukaan, tetapi juga permainan kekuasaan (power game).

Radar Bali menjadi media ketiga yang kami analisis dalam kajian ini. Media yang terbit sejak 12 Februari 2001 ini merupakan bagian dari kerajaan media berpusat di Surabaya, Jawa Pos. Media ini terbit sebagai hasil kebebasan pers setelah tidak adanya Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) seiring jatuhnya Orde Baru. Radar Bali terbit bersama munculnya media-media daerah lainnya di bawah perusahaan induk Jawa Pos dengan nama Radar.

Sebagai media cetak berbentuk koran, Radar Bali diterbitkan oleh PT Bali Intermedia Pers. Saat ini mereka juga menerbitkan media daring dengan nama sama, tetapi beda bendera perusahaan, PT Bali Intermedia Digital.

Dari sisi berita, Radar Bali cenderung lebih egaliter dan tegas dalam penentuan isi berita maupun diksi. Karakter ini tak bisa lepas dari perusahaan induknya, Jawa Pos yang memang sangat khas dengan gaya Suraboyoan, egaliter dan blak-blakan. Gaya ini pun berpengaruh terhadap berita-berita di Radar Bali.

Media terakhir yang dianalisis adalah koran Tribun Bali. Media yang terbit sejak 3 April 2014 ini merupakan bagian dari jaringan Grup Tribun, penerbitan media lokal milik Kompas Gramedia. Mereka diterbitkan menggunakan nama perusahaan PT Indopersda Primamedia. Selain cetak, media ini juga memiliki versi daring.

Di luar urusan redaksi, Tribun Bali pernah mengalami sengketa dengan media lokal di Bali bernama sangat mirip, Bali Tribune. Sengketa merek ini disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat sejak 28 April 2014. Keputusan tetap sengketa ini, Mahkamah Agung tidak mengabulkan gugatan Bali Tribune terhadap Tribun Bali.

Bersama tiga media lain yaitu Radar Bali, NusaBali, dan Bali Post, Tribun Bali menguasai pasar media cetak di Bali saat ini yang sebenarnya semakin sempit pasarnya. Mereka bersaing dengan koran lain yang juga terbit di Bali saat ini, seperti Pos Bali, Warta Bali, Fajar Bali, dan lain-lain. Karena itulah empat media tersebut menjadi fokus kajian kami.

COVID-19 Mendominasi

Pemantauan keempat media cetak di Bali kami lakukan pada 1-31 Juli 2020 terhadap laporan utama (headline) masing-masing. Fokusnya hanya pada laporan utama yang secara fisik sudah terlihat dari penempatan di halaman 1 serta penggunaan font yang lebih besar dibandingkan rubrik-rubrik lain.

Pertanyaan kami secara spesifik pada bagaimana laporan utama empat media itu memberitakan isu COVID-19 di Bali? Kami menganalisis laporan utama masing-masing media selama satu bulan itu. Total koran yang kami pantau selama Juli 2020 adalah 118 edisi terdiri dari Radar Bali sebanyak 31 koran, NusaBali (30 koran), Tribun Bali (31 koran), dan Bali Post (26 koran). Kekurangan jumlah koran Bali Post untuk kami pantau semata masalah teknis, kami akhirnya tidak menemukan koran Bali Post yang terbit pada tanggal 5, 12, 19, 26, dan 31 Juli 2020 meski sudah berusaha mencari ke beberapa tempat termasuk perpustakaan daerah.

Berdasarkan pemantauan selama Juli 2020 itu, Bali Post menjadikan pandemi COVID-19 sebagai laporan utama sebanyak 18 kali (69 persen), Radar Bali 25 kali (81 persen), NusaBali (47 persen), dan Tribun Bali 20 kali (64,52 persen). Artinya, dibandingkan tiga media lain yang kami pantau, Radar Bali merupakan media yang paling banyak memberitakan masalah COVID-19 sebagai isu utama selama Juli 2020 lalu.

Meskipun demikian, isu COVID-19 tetap mendominasi empat media cetak tersebut pada periode pemantauan karena proporsi pemberitaannya sebagai laporan utama tetap lebih dari 60 persen. Jika semua media digabungkan dan dihitung proporsi pemberitaannya, maka persentasenya mencapai 65,25 persen.

Dari sudut pandang lain, artinya laporan NusaBali justru lebih beragam selama periode itu karena tidak hanya melulu tentang COVID-19. Sebanyak 53,3 persen laporan utama NusaBali adalah topik lain, terutama politik. Sebagaimana identitas yang dipilihnya sebagai koran politik, NusaBali tetap intens memberitakan isu politik lokal, seperti pertarungan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jembrana, Bangli, dan Badung.

Selain politik, NusaBali juga memilih isu kriminal sebagai laporan utama pada periode pemantauan. Misalnya berita peristiwa bunuh diri pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali (1 Juli 2020) dan pembunuhan oleh kakak terhadap adiknya di Karangasem (25 Juli 2020).

Sebagai catatan, pemilihan topik tentang COVID-19 ini tetap terjadi di semua media yang kami pantau selama periode tersebut meskipun bukan sebagai laporan utama. Semua media tetap intens memberitakan isu COVID-19 sejak ditemukannya virus corona penyebab COVID-19 meskipun tidak sebagai laporan utama. Selain tetap di halaman depan, media-media itu juga memberitakan data dan penanganan COVID-19 di Bali pada halaman-halaman lainnya.

Pariwisata adalah Segalanya

Meskipun demikian, sudut pandang pemberitaan media-media tersebut terkait COVID-19 selama pemantauan juga masih melihat isu ini sebagai isu politik daripada kesehatan. Hal ini bisa dilihat dari pemilihan sudut pandang. Pengertian sudut pandang dalam konteks ini adalah isu apa yang dipakai untuk membahas laporan utama terkait COVID-19 tersebut.

Hasilnya, sebanyak 65,25 persen dari 118 laporan utama di empat media yang kami pantau selama Juli 2020, berita-berita terkait COVID-19 melihat pandemi ini dari sudut pandang (angle) kesehatan sebanyak 28 laporan (36,36 persen), persentase yang sama dengan penggunaan sudut pandang pariwisata. Dua sudut pandang ini paling banyak digunakan oleh keempat media yang kami pantau selama Juli 2020 lalu kemudian politik (9,09 persen) dan ekonomi (7,79 persen).

Di luar kesehatan, pariwisata, politik, dan ekonomi, sudut pandang lain yang digunakan adalah pendidikan, kesenian, dan kriminal. Kami memasukkannya dalam satu kategori yaitu lain-lain. Jumlahnya mencapai 10,39 persen.

Jika dilihat lebih detail pada masing-masing media, maka NusaBali merupakan media yang paling banyak menggunakan sudut pandang kesehatan dalam penulisan laporan utama tentang COVID-19 dengan jumlah 9 kali dari 14 laporan utama (64,29 persen). Sudut pandang lain adalah pariwisata (28,57 persen) dan politik (14,29 persen).

Adapun Radar Bali memiliki sudut pandang beragam. Dari 25 laporan utama Radar Bali tentang COVID-19, sebanyak 12 berita (48 persen) membahas COVID-19 dari sudut pandang kesehatan. Setelah itu sudut pandang lain (24 persen), ekonomi (16 persen), dan pariwisata (12 persen).

Di sisi berbeda, Bali Post justru menjadi media yang paling sedikit menggunakan sudut pandang kesehatan dalam membahas COVID-19. Dari 18 laporan utama Bali Post, hanya 5,56 persen yang menggunakan sudut pandang kesehatan. Jauh lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan sudut pandang pariwisata yang mencapai 50 persen, politik (22,22 persen) dan ekonomi (11,11 persen).

Penggunaan sudut pandang pariwisata dalam membahas isu COVID-19 oleh Tribun Bali bahkan lebih tinggi lagi selama pemantauan. Dari 20 laporan utama tentang COVID-19, 12 berita (60 persen) yang membahasnya dari sudut pandang pariwisata. Kesehatan hanya dipakai untuk 6 berita (30 persen), disusul politik (5 persen) dan lainnya (5 persen).

Temuan di atas menunjukkan bahwa media-media yang dipantau lebih banyak membahas COVID-19 dari sisi pariwisata dibandingkan kesehatan. Hal ini bisa masuk akal ketika melihat betapa besar dampak COVID-19 terhadap pariwisata Bali dibandingkan terhadap kesehatan.

Bali yang amat tergantung pada pariwisata mengalami dampak ekonomi paling parah dibandingkan daerah lain di Indonesia. Pada Semester I 2020, ekonomi Bali turun hingga 10,98 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Narasumber Elitis

Kurang digunakannya isu kesehatan dalam COVID-19 di Bali, sebagaimana terlihat dari laporan utama empat media yang dipantau, juga tecermin dari pemilihan narasumber berita. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali hanya diwawancarai 1 kali dari 77 berita (1,3 persen). Kalah jauh jika dibandingkan dengan Gubernur Bali 25 kali (32,47 persen), Wakil Gubernur Bali 10 kali (12,99 persen), dan Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bali 14 kali (18,18 persen).

Di luar itu ada narasumber lain seperti Kepala Dinas Pariwisata Bali, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), anggota DPRD Bali, dan lain-lain. Jumlah narasumber lain ini sampai 161 orang karena satu berita bisa saja lebih dari dua orang.

Jika lebih detail pada tiap media, maka Bali Post merupakan media yang paling banyak menjadikan Gubernur Bali sebagai narasumber yaitu 66,67 persen dan Wagub Bali 22,22 persen. Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bali hanya 5,56 persen dan tidak ada sama sekali dari Kadiskes Bali. Bali Post justru lebih banyak mengutip narasumber lain, seperti Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Bank Indonesia Bali, dan lain-lain.

Berbanding terbalik dengan Bali Post, Radar Bali justru paling sedikit mengutip Gubernur Bali dalam artikelnya tentang COVID-19. Hanya 1 kali dari 14 berita (4 persen). Radar Bali paling banyak mengutip Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bali yaitu 8 kali (32 persen) dan Wagub Bali (8 persen). Narasumber yang sering dikutip dalam laporan utama Radar Bali juga ada Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Denpasar, camat, serta pejabat daerah lain di luar Denpasar.

Adapun dua media lain juga masih dominan menggunakan Gubernur Bali dalam laporan utama tentang COVID-19 yaitu NusaBali 4 kali dari 14 berita (28,57 persen) dan Tribun Bali 8 kali dari 20 berita (40 persen). Di NusaBali, intensitas Gubernur Bali sebagai narasumber masih kalah dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bali (35,71 persen), sedangkan di TribunBali dia tetap juara pertama. [b]

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: COVID-19JurnalismeMedia
ShareTweetSendSend
Juli Sastrawan

Juli Sastrawan

Penulis lepas, penggiat literasi, pustakawan di perpustakaan jalanan @literasianakbangsa. Suka menulis, membaca dan menonton.

Related Posts

Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Bersama-sama Melawan Krisis Pandemi

Bersama-sama Melawan Krisis Pandemi

1 December 2020
Menghidupi Pandemi, Menyiasati Adaptasi

[Laporan Mendalam] Menghidupi Pandemi, Menyiasati Adaptasi

24 November 2020
Karut Marut Mendata Maut

Menangani COVID-19, dari Awam Sampai Berkawan

5 November 2020
Suka Duka Adaptasi Media, Warga, dan Pelaku Usaha di Masa Pandemi

Suka Duka Adaptasi Media, Warga, dan Pelaku Usaha di Masa Pandemi

20 October 2020
Mahalnya Biaya Pilkada saat Pandemi Mendera

Mahalnya Biaya Pilkada saat Pandemi Mendera

9 October 2020
Next Post
Get Plastic: Ubah Sampah Plastik jadi Bahan Bakar

Get Plastic: Ubah Sampah Plastik jadi Bahan Bakar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Begini Cara dan Syarat Masuk Bali saat Pandemi

Begini Cara dan Syarat Masuk Bali saat Pandemi

3 August 2020
Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

23 February 2018
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
“Istirahat” untuk Bumi dan Manusia yang Sehat

Cok Mundur dari Nosstress, Album Baru Dijadwalkan Rilis Awal 2021

25 November 2020
Ujian Skripsi Takkan Pernah Sama Lagi

Ujian Skripsi Takkan Pernah Sama Lagi

1

Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

11
FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

1
Teater Kalangan dan Desain Kerja Baru

Teater Kalangan dan Desain Kerja Baru

11 January 2021
Karya Sastra dari Balik Jeruji Penjara

Refleksi dari Kasus Tragis di Penghujung 2020

8 January 2021
Kilas Balik Gerakan Tanam Saja Sepanjang 2020

Kilas Balik Gerakan Tanam Saja Sepanjang 2020

2 January 2021
SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

31 December 2020
Teknologi Sederhana Menghasilkan Perubahan Luar Biasa

Teknologi Sederhana Menghasilkan Perubahan Luar Biasa

30 December 2020

Kabar Terbaru

Teater Kalangan dan Desain Kerja Baru

Teater Kalangan dan Desain Kerja Baru

11 January 2021
Karya Sastra dari Balik Jeruji Penjara

Refleksi dari Kasus Tragis di Penghujung 2020

8 January 2021
Kilas Balik Gerakan Tanam Saja Sepanjang 2020

Kilas Balik Gerakan Tanam Saja Sepanjang 2020

2 January 2021
SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

31 December 2020
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com