Barangkali hujan bulan Mei akan lebih tabah dari hujan bulan Juni. Suara adzan baru saja berlalu. Nur Nurhayatun, istri Pan Delem atau ibu dari Wayan Marhaen dan Kadek Dianawati siap-siap berbuka. Di atas meja, aneka makanan telah tersaji. Ada sate lilit, lawar, hingga komoh.
Nasakom! Jaen Saan… Mari Kita Makan!
Karena Tuak, eh, Buruh adalah Nyawa
Seketika Pan Delem merasa nelangsa saat menonton berita peringatan May Day. Lima tahun menjadi pensiunan, ternyata nasib buruh tak banyak berubah. Tuntutan para buruh saat demo di depan kantor gubernur juga masih sama dengan tuntutan mereka pada tahun-tahun sebelumnya. Pan Delem melongo, pikirannya berkelebatan.
Pokoknya Jik Raja Selalu Benar!
Setengah 7 pagi. Pan Sangut ribut di warung Men Koncreng. Seperti biasa, ia memesan kopi dan godoh di dagang tipat cantok paling masyhur di desa ini sebelum berangkat mroyek. Sudah tiga bulan ini Pan Sangut jadi kuli bangunan di proyek hotel PT Bali Nirnyawa – megaproyek milik tapian Tonny Sunarto […]
‘Sadisme’ Juli Sastrawan dalam Lelaki Kantong Sperma
Seks barangkali hanya latar bagi menyuguhkan cerita sadistis. Saya pertama kali bertemu Juli Sastrawan dalam suatu aksi Bali Tolak Reklamasi di Renon pada penghujung 2017. Namun, kami sudah berteman di media sosial sejak cukup lama.
Revolusi Musik Pop Bali yang Terhenti
Bob Dylan dinyatakan sebagai penerima Nobel Sastra 2016. Banyak yang terperanjat ketika Swedish Academy mengumumkan penghargaan tersebut. Sebab, publik lebih mengenal Dylan sebagai musisi, pelantun lagu Blowin’ in the wind yang melegenda, bukan sebagai sastrawan.