Sabtu, 6 Juni 2020, cuaca terlihat galau, awan hitam dengan sigap menutupi langit membiru atau menghalangi cahaya matahari. Sebuah pesan masuk dengan link video Alien Child berjudul Saya Bukan Keke. Komentar saya, “siapa sih Keke?”
Orang di sini/Serba salah/Bukan Keke, kita bukan Keke
Bukan boneka, ya/Bukan Kekeyi, ya/We are Alien Child
Semua orang pernah berbuat salah/Kalau kau tidak percaya silakan ngaca
Potongan lirik dan videonya membuat mendung siang ini lebih ceria. Masa pandemi Covid-19 dan pembatasan keluar rumah dinikmati Alien Child, duo perempuan muda Aya dan Laras ini dengan menghasilkan banyak karya. Nyaris tiap minggu mereka tampil live, buat aneka challenges, buat talkshow, dan tentu saja lagu baru.
Album “Take Off”, menandai kelahiran baru Aya dan Laras mellaui Alien Child. Melalui lagu ciptaannya, ingin menghadirkan sebuah “rumah teduh” menentramkan bagi siapa saja, terutama remaja yang tengah berupaya menemukan jati dirinya. “Alien Child” diharapkan jadi rumah kebersamaan bagi siapa saja untuk diterima dan dicintai apa adanya.
Dari video soal Keke ini, hal yang menggugah adalah, seolah mengajak orang mematut diri dari sosok Keke, dan agar para pengolok-oloknya menghargai caranya berekspresi. Oke, agar tahu konteksnya, saya mencari video yang direspon Alien Child, lagu Keke Bukan Boneka itu. Saat ini dengan trending #2 di Indonesia, dirilis 28 Mei dan hampir meraih 23 juta views. Lagu biasa, tapi komentar-komentarnya mengolok-olok.
Anak saya, Bani, sih tidak kaget dengan hal-hal trending seperti ini. Para digital native, mereka yang lahir saat internet lancar jaya tak seheboh orang tua mereka, para digital migrant. Tapi raihan viewers sebesar itu cukup mengagetkan dibanding temuannya. Anak SMP ini kebetulan sedang saya dorong buat analisis data video musik apa dari Bali dengan pendengar terbanyak. Karena dia cukup senang dengar musik, dan tugas seperti ini berharap jadi pintu masuk mengenal data scientist, bagaimana mengumpulkan data untuk jadi bahan artikel.
Di laman Youtube juga ada cover lagu Keke Bukan Boneka (@rahmawati kekeyi putri cantikka (Cover) oleh Kevin Aprilio feat. Widy Vierratale. Menyanyikan lagu Keke dengan piano.
Namun lagu respon Alien Child ini terlihat mengusung semangat solidaritas sekaligus afirmasi. Ya Keke, kamu bukan boneka. Silakan berkarya.
https://www.youtube.com/watch?v=Tc7WWbiK3Ac
Untuk mengonfirmasi asumsi tadi, inilah Alien Child. Duo berbakat dari Batumadeg, Nusa Penida. Saya tak lupa nama lama mereka, Aya Laras BTMD untuk menunjukkan kebanggaannya pada nama desa mereka.
Hai apa kabar Alien Child selama pandemi ini? Kelihatannya kalian produktif. Boleh bercerita apa saja hasilnya?
Baik sekali, dalam keadaan apapun Alien Child selalu akan jawab “baik” karena kami stay positive! Iya betul, kami berusaha tetap produktif dan active selama pandemic. Pertama, Alien Child sudah menambah stock lagu, sebenernya sudah ada 8 demo lagu baru. hehe.
Kedua, kami punya program baru yang namanya “Redboom sessions” dimana kami membahas musik, berita yang lagi hot dan wawancara artis. Kami bikin video vlog dan ig live every week dan kami sempat bikin acara bersama Meda Kawu (Jakarta) , Wayan Jos (Bali) , dan juga Soul & Kith.
(Coming soon: Dewiq, Scared of bums & Deny Surya dari Dialog dini hari)
Ketiga, kami sudah ikut beberapa acara show online dan akan ikut serta acara “Cinta Puisi 3″ bersama seniman” senior seperti Fajar Arcana, Oppie Andaresta dan many more…
Bapak juga belajar main musik ya? Sejauh mana sih kemampuan bapak bermusik? Kalau ibu, kan sudah terkenal sebagai seorang soprano dan guru vokal.
(dijawab bapak) Saya ngak bisa main musik. Paling gamelan sekedarnya, dan waktu ini sempat dipaksa anakanak untuk belajar drumpad agar bisa diajak bermusik. Tapi tetap saja nggak bisa main….?
Bosen gak lihat ortu terus selama beberapa bulan ini?
Oh tidak, justru mereka adalah support system terbesar Alien Child, dimana ada ortu disanalah ada semangat pastinya.
Dan btw, tanpa quarintine bersama ortu kami tidak akan bikin lagu single terbaru Alien Child yang “Aku Bukan Keke”
Bagaimana school at home? Apa yang kalian mimpikan untuk improvement pendidikan di Indonesia?
Waduh, kami sudah lulus . Sekarang berkarya adalah bentuk “kuliah” Alien Child, karena sayang banget kalo harus leave all of our efforts and our career begitu saja. Hehe. Kami sangat enjoy process-nya dan berharap bisa menjadi sesuatu untuk Indonesia.
Kami berharap education di Indonesia bisa lebih support perbedaan dan creativity, karena setiap anak punya kelebihan masing-masing, tidak semua anak mampu untuk membuktikan kepintarannya lewat “Ujian” atau “dalam bentuk kertas”
Kami juga berharap education di Indonesia akan lebih pengertian kepada anak Indonesia dan memperbolehkan mereka untuk fokus ke subject yang akan membantu dengan tujuan dan pilihan kar…
Video klip kekeyi itu gimana ceritanya?
Jadi tanggal 5 pagi, kami baru bangun sudah di kasi ucapan “I have a crazy Idea” dari papik. Setelah meeting dengan keluarga kecil kami, akhirnya Alien Child di kasi challenge yang begitu mendadak dan gila hehe.
Kami di kasi challenge untuk bikin lagu “Aku Bukan Keke” untuk respond ke lagu Kekeyi yang lagi booming sekarang. “Keke bukan boneka”
Karena Kekeyi selalu aja dapat hujatan dan haters, kami terdorong untuk bikin lagu yang “men-defend” si Keke. Secara kita harus respect satu sama lain.
Nah, kita tuh di kasi 3 syarat sama papik.
1. Harus respect, gaboleh ada unsur hate
2. Harus original song, gak boleh cover
3. HARUS JADI HARI INI JUGA.
Untuk video klip, kami mencoba have fun dan meniru beberapa kelakuan Kekeyi, dan juga sambil mengenalkan adat Bali.
Kenapa begitu? Karena lagu ini tentang menerima perbedaan kita masing-masing. Termasuk budaya, cara hidup dan warna kulit. Jadi karena message yang sebenernya begitu deep, kami ingin bikin klip yang ringan, fresh dan natural.
Kelihatannya seperti membela Kekeyi yang dibully? Apa yang ingin kalian suarakan?
Maksud response kami adalah kalau kita semua punya perbedaan dan cara hidup masing”, and we should respect each other. Walaupun Kekeyi bukan “influence” atau “pengaruh” yang terbaik untuk Indonesia, kami tetap punya rasa kasihan untuknya dan terdorong untuk bikin lagu ini.
Kalo kami jujur, lagu “Keke bukan Boneka” bukan selera kami, dan belum bisa kami nikmati sebenernya, tapi itu tidak memberi kita hak atau alasan untuk menjudge Keke, karena setiap orang punya cara sendiri untuk berkarya dan hidup.
Jadi kalau dibilang membela? Nggak, kalau dibilang haters? Juga nggak.