“Ini aksi simbolik karena sudah muak dengan permasalahan-permasalahan di Bali,” ujar Muhammad Keinan Atala Ramadhan sebagai Korlap Aksi dan Koodinator Pusat Aliansi BEM se-Bali pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Keinan dan beberapa mahasiswa se-Bali kembali hadir di Kantor KPU Provinsi Bali. Mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Bali Menggugat kali ini membawa berbagai poster bertuliskan persoalan-persoalan di Bali. Salah satunya bertuliskan Kampanye Cari Rakyat, Bikin Aturan Tanpa Rakyat #MenyalaJiwaPenjilat. Sekitar 20 orang massa aksi berdiri di seberang Kantor KPU Provinsi Bali.
Sementara, di Kantor KPU Provinsi Bali pasangan Cagub-Cawagub Bali, I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta. Iring-iringan gamelan dan tarian bak pawai Pesta Kesenian Bali menghantarkan kedua paslon ini untuk daftar ke KPU. Sepanjang Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar macet dipenuhi pawai dan massa pendukung Paslon Koster-Giri.
Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan menanggapi aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan penyampaian aspirasi masyarakat. “Inilah bukti bahwa proses demokrasi menjadi perhatian semua pihak, ini menjadi proses bahwa pemilihan kepala daerah adalah isu yang penting,” ujarnya pada Selasa (27/08) di depan Kantor KPU Bali.
Pada aksi tanggal 27 Agustus 2024 lalu, Ricardo Elim salah satu massa aksi mengkritisi banyaknya polisi yang berjaga di depan Kantor KPU Provinsi Bali. “Kita hanya menyatakan aspirasi tetapi banyak sekali polisi yang berjaga, jangan sampai kami malah dianggap bawa kerusuhan,” tegas Ricardo.
Tidak jauh berbeda dengan Koster-Giri, paslon Made Muliawan Arya (De Gadjah)–Putu Agus Suradnyana datang ke KPU Bali dengan pawai budaya. Kehadiran pendukung paslon ini juga memadati halaman Gedung KPU Bali.
Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan berharap dalam proses kompetisi demokrasi, para calon dapat bersaing dengan sehat dan mengimbau para paslon mengurangi pemasangan baliho. “KPU mengusung green election yakni mengurangi penggunaan baliho dalam proses dan pelaksanaan. Dan kita akan melaksanakan penanaman pohon serentak pada saat pelantikan KPPS yang akan kami targetkan sebanyak 250 ribu pohon,” ujar Lidartawan pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Himbauan mengurangi baliho bagi Anom Wiranata, akademisi Ilmu Politik Unud adalah hal utopis. “Kalau dari sisi paslon tujuannya untuk menang, segala cara yang legal akan dilakukan, green campaign tidak bisa mengurangi baliho,” ujar Anom saat dihubungi via telepon, Kami 29 Agustus 2024. Anom menambahkan arahan dari KPU untuk mengurangi baliho baik, tetapi untuk tujuan politik tidak akan mempan, “pikirannya kan menang bukan soal bersih tidak bersih, agar popularitas naik.”
Salah satu tuntutan massa aksi Aliansi Bali Menggugat berkaitan dengan penanganan sampah di Bali. Lantas mungkinkah para paslon menaati arahan KPU. Sedangkan jauh sebelum arahan itu disampaikan cagub-cawagub, cabup-cawabup/walikota telah memasang baliho hingga ke pelosok desa.