Tak ada lagi perusakan ekosistem ikan di Desa Les.
Desa di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng tersebut kini justru melakukan upaya sebaliknya, pelestarian ikan hias dan budidaya secara berkelanjutan. Minggu pertama April lalu, mereka meresmikan pusat pelatihan.
Peresmian Pusat Pelatihan Perikanan Berkelanjutan dan Budidaya Ikan Hias di Desa Les, dilakukan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng pada 7 April 2016 lalu.
Peresmian dimulai tepat pukul 11.00 Wita dengan pengantar dari panitia. Selanjutnya ada pembacaan doa, laporan Yayasan LINI oleh Ibu Gayatri dan Kelompok Nelayan Mina Lestari oleh Made Partiana.
Andre Mustain yang selama ini mengawal kegiatan dari proses awal hingga peresmian memiliki harapan pusat penelitian ini bisa mendukung masa depan berkelanjutan perikanan hias. Andre menambahkan akan membangun jaringan komunikasi dalam rangka promosi serta meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteran masyarakat melalui kegiatan perikanan yang berkelanjutan.”
Yayasan LINI adalah yayasan yang mendukung pelestarian dan pengelolaan sumberdaya laut, serta meningkatkan ketahanan dari ekosistem terumbu karang. Salah satu programnya adalah pengelolan perikanan ikan hias berkelanjutan di Indonesia.
Desa Les yang terletak di kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng merupakan salah satu penghasil ikan hias laut ramah lingkungan. Lebih dari 30 tahun Desa Les telah menjadi wilayah untuk penangkapan dan perdagangan ikan hias laut untuk kebutuhan pasar global. Dulu bahkan termasuk dengan cara merusak lingkungan bawah laut, seperti memakai potas.
Penghasilan dari ikan hias merupakan sumber pendapatan penting bagi masyarakat Desa Les. Kurang lebih 200 jenis ikan hias ditangkap oleh nelayan Desa Les di wilayah pesisir Kecamatan Tejakula, Buleleng dan Kecamatan Kubu, Karangasem.
Pada Desember 2014, Yayasan LINI memulai pembangunan Pusat Pelatihan di Desa Les. Pada tanggal 2 Januari 2015, Yayasan LINI menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pemkab Buleleng untuk program Pengembangan Pusat Pelatihan Perikanan Berkelanjutan dan Budidaya Ikan Hias laut.
Pembangunan dilaksanakan secara bertahap, di mana sampai akhir Desember 2015 telah berdiri fasilitas akuarium dan bak-bak penampungan air, pemeliharaan dan pembesaran ikan; ruang kelas dan ruang penyimpanan peralatan; akomodasi untuk peserta program; dan ruang makan dan dapur.
Melalui pusat pelatihan ini semoga semakin banyak nelayan menerapkan praktik penangkapan ikan ramah lingkungan dan berkelanjutan. [b]