“Ngerjainnya udah dari Januari, ngumuminnya yang mendadak,” jawab Ananda Badudu soal album baru Banda Neira di sesi dengar bersama di laman youtube mereka, Kamis 31 Oktober 2024.
Setelah tiba-tiba menyatakan diri bubar 8 tahun yang lalu, Banda Neira mengumumkan bangkit dari hiatus panjangnya. Bukan bersama Rara Sekar, format baru duo ini kembali dengan vokalis bernama Sasha.
Bukan tanpa lagu baru, bangkit kembalinya Banda Neira untuk mengumumkan album baru yang diberi judul “Tumbuh dan Menjadi.” Album ini sendiri akan dirilis pada tanggal 1 November 2024.
Namun, sebelumnya, ketika mengumumkan untuk kembali bermusik, duo ini merilis single berjudul “Tak Apa Akui Lelah”. Single ini sendiri telah diputar sebanyak 29 ribu kali di youtube mereka.
Ketika dirilis beberapa hari lalu, pola intro awal lagu ini rasanya mirip sekali dengan dua genjrengan awal di salah satu lagu di album “Berjalan Lebih Jauh.” Album pertama Banda Neira yang dirilis tahun 2013 lalu.
Jika ingin jujur, dan saya memang tak terlalu paham juga terkait musik dan aransemen lagu, feel album baru ini, setidaknya dari lagu Tak Apa Akui Lelah, tak banyak berubah dan rasanya cukup mirip atau gabungan dari dua album sebelumnya.
Petikan gitar solo Ananda Badudu, suara-suara piano dan string juga mirip seperti di album kedua, yaitu Yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti (2016).
Sepertinya ini sotoy juga, jadi, untuk sementara, saya cukup senang dengan rilisan album baru Banda Neira ini. Bagaimana tidak, ketika album Yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti (2016) rilis, mereka malah menyatakan diri untuk bubar.
“Mereka seperti pacar yang tiba-tiba minta putus ketika sayang-sayangnya,” sebut banyak orang.
Setelahnya, lagu-lagu dari duo ini menjadi playlist yang terus berulang di spotify atau youtube. Menemani masa mengerjakan tugas kuliah, hingga ngajag berangkat dan pulang kerja.
Kembalinya Banda Neira juga rasanya disambut dengan hangat. Beberapa penggemar terlihat menggugah dan mengucapkan rasa terima kasih atas kembalinya duo ini.
Ada nuansa rasa romantisme juga atas kembalinya grup musik ini. Menurut saya, lagu-lagu Banda Neira rasanya tak lekang oleh waktu dan mempunyai lirik dengan makna-makna mendalam. Lagu “ Yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti” rasanya memberi semangat untuk terus berusaha dan jangan putus asa.
Selain itu, ada juga musikalisasi puisi dari beberapa penyair terkenal. Misalnya lagu “Derai-Derai Cemara” atau “Rindu.” Banda Neira rasanya juga bukan hanya bermusik, kadang mereka juga menyelipkan lagu mengenai perjuangan melawan ketertindasan, misalnya di lagu “Tini dan Yanti.”
Hal ini membuat Banda Neira terus mendapatkan pendengar baru. Di laman resmi spotify mereka, tercatat ada sekitar dua juta pendengar per bulan yang mendengarkan lagu duo ini. Jika dibiarkan mengaku, saya sendiri adalah pendengar lagu-lagu Banda Neira ketika mereka resmi bubar.
Ketika tulisan ini ditulis, saya masih tergabung dalam sesi dengar bersama perilisan album baru Banda Neira ini. Kalau tidak salah di ketikan ini sudah masuk lagu ketujuh. Seperti kebanyakan lagu baru, tentu saya juga membutuhkan waktu untuk mencerna musik dan suara-suara di album ini.
Sebelum itu, Ananda Badudu ditanya oleh seorang penggemar mengenai mantan personel mereka, yaitu Rara Sekar. Nanda mengatakan bahwa dirinya mengucapkan banyak syukur dan terima kasih kepada Rara sebagai bagian dari Banda Neira, meskipun sekarang tidak bermain musik bersama lagi.
“Banda Neira tidak akan kembali jika tanpa dukungan dari Rara,” kata Ananda Badudu.
Saya sendiri tak terlalu ambil pusing dengan format baru dari Banda Neira ini. Saya yakin, Sasha, sebagai bagian Banda Neira yang baru akan memberi warna tersendiri dalam perjalanan Banda Neira ke depan. Membandingkan Rara dan Sasha juga rasanya tak begitu berguna.
Dan, saya tahu pasti, jika Banda Neira comeback 5-6 tahun lalu, saya pikir alih-alih ikut merayakan album baru ini, saya akan bersedih karena Rara tak lagi menjadi bagian dari duo klasik ini.
Namun, ketika Banda Neira mengabarkan untuk lahir kembali dan menggandeng Sasha, saya hanya bersuka cita. Terima kasih banyak Rara, dan selmat datang Sasha.
Seperti pesan di lagu mereka, terkadang, kita harus membiarkan sesuatu yang patah untuk tumbuh kembali, sesuatu yang hilang untuk berganti, dan segala sesuatu yang telah hancur dan lebur niscaya akan terobati. Hal ini untuk memberi ruang, pada yang sia-sia agar bermakna, dan yang berulang serta membosankan untuk berhenti, sehingga yang pernah jatuh bisa berdiri lagi, karena, yakin saja, yang patah bisa tumbuh, yang hilang bisa berganti.